Wawancara dilakukan terhadap pihak perguruan tinggi terutama yang menangani proses bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa mulai dari proses
pengajuan proposal hingga pengawasan pembangunan rusunawa dan serah terima dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat kepada pihak perguruan tinggi.
Responden yang diwawancarai pada masing-masing perguruan tinggi seperti terlihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Daftar Responden yang Diwawancarai
No Nama
Jabatan Perguruan Tinggi
1 Sherlly Maulana, ST.
Wakil Dekan Fakultas Teknik Tim Pengawas Pembangunan
Rusunawa UMA Universitas Medan Area
2 Zulkifli B., SE.
Kepala Perencanaan IAIN SU Tim Pendamping
Pembangunan Rusunawa IAIN SU
Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara
3 Suhardi
Kepala Perlengkapan dan Pengadaan USU Tim
Pengawas Pembangunan Rusunawa USU
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Olahan Penulis
3.4 Metode Analisis
Untuk mengorganisasikan, mengelompokkan dan mengurutkan data menjadi suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar sesuai dengan kebutuhan data yang
diinginkan maka dibuatlah suatu kerangka analisis. Pengelolaan data ini untuk memudahkan peneliti dalam memberikan informasi sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Kerangka analisis terdiri dari 3 tiga variabel penting di dalamnya gambar 3.1. Variabel ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Input, merupakan variabel dari sasaran yang diinginkan. Variabel yang
terdapat dalam input ini adalah merupakan variabel yang didapatkan dari sintesa teori. Variabel ini adalah variabel-variabel yang terpilih.
Dalam penelitian ini, input yang dimaksud adalah kebijakan yang menyangkut masalah bantuan pembangunan rusunawa pada lembaga
pendidikan tinggi, meliputi: a.
UU No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun; b.
Rancangan Pedoman Umum Penyusunan dan Pengajuan Usulan Pembangunan Rusunawa pada Perguruan Tinggi No. 1 Tahun 2006;
c. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No
9PERMENM2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa pada Lembaga Pendidikan Tinggi
dan Lembaga Pendidikan Berasrama. 2.
Proses, merupakan metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh output data. Proses ini digunakan untuk memperoleh data sesuai dengan
variabel yang digunakan. Proses yang digunakan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum
digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan
dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang
Universitas Sumatera Utara
tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju.
Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris
menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip.
Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala
pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan netral tak
tersedia. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Sedangkan pada evaluasi, skala likert digunakan untuk:
a. Menilai keberhasilan suatu kebijakan atau program
b. Menilai manfaat pelaksanaan suatu kebijakan atau program
c. Mengetahui kepuasan stakeholder terhadap pelaksanaan suatu
kebijakan atau program, dan lain-lain. 3.
Output, merupakan hasil akhir dari analisis terhadap data yang diperoleh. Hasil yang diperoleh dari output ini dianalisa sehingga menjadi
kesimpulan dan rekomendasi terhadap hasil penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Kebijakan tentang bantuan pembangunan rusunawa pada lembaga
pendidikan tinggi; b.
Pengaruh implementasi kebijakan normatif terhadap bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa;
c. Realisasi implementasi kebijakan dalam pemberian bantuan
pembangunan rusunawa.
Gambar 3.1 Kerangka Analisis Penelitian
INPUT PROSES
OUTPUT
Identifikasi Kebijakan Bantuan
Pembangunan Rusunawa pada
Perguruan Tinggi -
UU No. 16 tahun 1985
- Rancangan
Pedoman Umum Penyusunan Dan
Pengajuan Usulan Pembangunan
Rusunawa Pada Perguruan Tinggi
No.1 Tahun 2006.
- Peraturan Menteri
Negara Perumahan Rakyat No.
9PERMENM20 08
Deskriptif
Kebijakan Tentang Bantuan Pembangunan
Rusunawa pada Lembaga Perguruan Tinggi
Identifikasi impementasi
kebijakan secara normatif
Deskriptif Kualitatif
Pengaruh implementasi kebijakan normatif terhadap
bantuan pembangunan rusunawa
Implementasi kebijakan dari sisi
perguruan tinggi
Deskriptif
Realisasi implementasi kebijakan dalam pemberian
bantuan
Kesimpulan dan Rekomendasi
Universitas Sumatera Utara
Proses analisis dilaksanakan terhadap masing-masing sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Proses analisis diawali dengan mengidentifikasi tentang
kebijakan bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa, baik itu dari kebijakan pemerintah pusat maupun maupun kebijakan yang telah diimplementasikan oleh
lembaga pendidikan tinggi. Dari hasil identifikasi terhadap terhadap kebijakan ini akan ditentukan apakah kebijakan pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi tersebut
saling berhubungan. Selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap implementasi kebijakan pada proses bantuan pembangunan rusunawa. Dari hasil identifikasi akan
diketahui bagaimana pengaruh kebijakan terhadap proses bantuan pembangunan rusunawa mahasiswa. Setelah proses identifikasi tersebut dilaksanakan selanjutnya
dianalisis implementasi kebijakan pada proses bantuan pembangunan rusunawa tersebut. Dari hasil analisis terhadap kebijakan tersebut tentu akan memberikan suatu
kesimpulan dari hal yang diteliti serta memberikan rekomendasi tentang implementasi kebijakan tersebut.
3.5 Batasan Penelitian