bertugas melakukan evaluasi dan monitoring mutu pelayanan medis yang telah dilaksanakan yang diantaranya melalui penyelenggaraan kegiatan seperti audit medis.
Pelaksanaan serangkaian kegiatan fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan memerlukan
dukungan sumber daya organisasi agar mencapai tujuan organisasi. Sumber daya organisasi rumah sakit meliputi sumber daya manusia, keuangan, metode, sarana,
peralatan dan informasi Sabarguna, 2004.
2.3.1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam pelayanan medis meliputi tenaga dokter, dokter gigi, dokterdokter gigi spesialis yang dikelompokkan sebagai staf medis fungsional
sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Dukungan sumber daya manusia bagi terlaksananya tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan faktor
motivasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis dikutip dari Mangkunegara, 2005 yang merumuskan bahwa :
Human performance = Ability x Motivation Motivation
= Attitude x Situation Ability
= Knowledge x Skill Kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi
oleh faktor pengetahuan dan ketrampilan. Karyawan dengan pendidikan atau pengetahuan yang memadai untuk menjalankan pekerjaan serta terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan lebih mudah mencapai prestasi yang
Universitas Sumatera Utara
diharapkan. Oleh karena itu karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya Riduwan, 2002
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu sikap sumber daya manusia di lingkungan organisasinya. Motivasi ialah konsep yang menguraikan tentang
kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan memulai dan mengarahkan perilaku Gibson, 1997. Selanjutnya menurut Sedermayanti dikutip dari Riduwan, 2002,
motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motif kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklas demi tercapainya tujuan
organisasi dengan efektif dan efisien. Dalam buku yang sama, George R.Terry berpendapat bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu
yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Teori-teori motivasi dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Teori motivasi dengan pendekatan isi Content Theory 2. Teori motivasi dengan pendekatan proses Process Theory
3. Teori motivasi dengan pendekatan penguat Reinforcement Theory Teori motivasi dengan pendekatan isi lebih banyak menekankan pada faktor
apa yang membuat karyawan melakukan suatu tindakan tertentu, contohnya teori motivasi Abraham Maslow. Teori motivasi pendekatan proses tidak hanya
menekankan pada faktor apa yang membuat karyawan bertindak, tetapi juga bagaimana karyawan tersebut termotivasi, contohnya teori motivasi berprestasi dari
David Mc.Clelland. Teori motivasi dengan pendekatan penguat lebih menekankan
Universitas Sumatera Utara
pada faktor-faktor yang dapat meningkatkan suatu tindakan dilakukan atau yang dapat mengurangi suatu tindakan, contohnya teori motivasi dari Skinner
Mangkunegara, 2005. Teori kebutuhan tentang motivasi dari Maslow menyebutkan jika
kebutuhannya terpenuhi karyawan akan memperlihatkan perilaku gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya. Menurut hirarki kebutuhan manusia adalah :
1. Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk bernafas, makan, minum. 2. Kebutuhan rasa aman yaitu perlindungan dari ancaman bahaya.
3. Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu diterima dalam kelompok, interaksi. 4. Kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan untuk dihargai, dihormati.
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, ketrampilan dan potensi.
2.3.2. Sumber Daya Keuangan dana