pada faktor-faktor yang dapat meningkatkan suatu tindakan dilakukan atau yang dapat mengurangi suatu tindakan, contohnya teori motivasi dari Skinner
Mangkunegara, 2005. Teori kebutuhan tentang motivasi dari Maslow menyebutkan jika
kebutuhannya terpenuhi karyawan akan memperlihatkan perilaku gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya. Menurut hirarki kebutuhan manusia adalah :
1. Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk bernafas, makan, minum. 2. Kebutuhan rasa aman yaitu perlindungan dari ancaman bahaya.
3. Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu diterima dalam kelompok, interaksi. 4. Kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan untuk dihargai, dihormati.
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, ketrampilan dan potensi.
2.3.2. Sumber Daya Keuangan dana
Berdasarkan analisis terhadap keputusan menteri kesehatan RI Nomor 496MENKESSKIV2005, didapatkan bahwa untuk melaksanakan berbagai
aktivitas monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis secara berkala dan berkesinambungan memerlukan dukungan dana, seperti untuk :
1. Biaya konsumsi peserta rapat 2. Biaya penggandaan dokumen
3. Biaya pengadaan sarana pendukung 3. Insentif bagi petugas pelaksana kegiatan
Universitas Sumatera Utara
4. Honor untuk konsultan tamu Untuk menjamin ketersediaan dana agar kegiatan komite medik dapat berlangsung
dengan baik maka dana yang dibutuhkan tersebut harus sudah dialokasikan dalam anggaran kegiatan pelayanan medis rumah sakit.
2.3.3. Sumber Daya Sarana
Berdasarkan analisis terhadap keputusan menteri kesehatan RI nomor 496MENKESSKIV2005, didapatkan bahwa untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan komite medik dibutuhkan sarana berupa : 1. Ruang rapat yang dapat menampung kehadiran dari seluruh anggota kelompok
staf medis rumah sakit. 2. Peralatan audio visual untuk presentasi
3. Ruang sekretariat komite medistim pelaksana audit medis yang mandiri dan permanen.
4. Perangkat komputer untuk pengolahan data dan penyusunan laporan 5. Standar pelayanan medis dan standar prosedur operasional kegiatan pelayanan
medis sebagai alat ukur dalam melakukan analisa.
2.3.4. Pedoman Kerja
Agar komite medik dapat melaksanakan kegiatan manajemen mutu secara sistematis, objektif dan berkesinambungan maka dibutuhkan adanya suatu pedoman
kerja sebagai acuan bagi petugas pelaksanaan kegiatan. Dalam pedoman kerja berisi
Universitas Sumatera Utara
tujuan pelaksanaan kegiatan, tata laksana kegiatan, mekanisme pelaksanaan kegiatan dan upaya monitoring atau evaluasi mutu pelaksanaan kegiatan Depkes RI, 2005.
2.3.5. Sumber Daya Informasi
Kegiatan manajemen mutu pelayanan medis sangat membutuhkan ketersediaan data pencapaian indikator mutu klinis. Data ini dibutuhkan sebagai
bahan untuk pemilihan topik pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan untuk mengadakan monitoring atau evaluasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan peningkatan
mutu. Data informasi mutu klinik ini dapat diperoleh dari unit rekaman medis rumah sakit antara lain meliputi angka kematian, angka infeksi, angka kesalahan tindakan
medis, angka komplikasi akibat tindakan medis Depkes RI, 2005.
2.4. Landasan Teori