Komite Medik Latar Belakang

1. Jumlah pembahasan kasus pertahun. 2. Jumlah pelaksanaan audit medis pertahun 3. Prosentase rekomendasi dari pembahasan kasus yang sudah dilaksanakan 4. Prosentase rekomendasi dari hasil audit medis yang sudah dilaksanakan 5. Prosentase penurunan medical error. Evaluasi dan monitoring juga dapat dilaksanakan melalui program akreditasi rumah sakit meliputi : 1. Keberadaan tim pelaksana audit medis 2. Pedoman audit medis 3. Jumlah kasus yang dilakukan audit minimal 3 tiga buah 4. Laporan kegiatan audit medis 5. Rekomendasi dari hasil audit 6. Tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi.

2.2. Komite Medik

Tenaga medis merupakan sumber daya manusia rumah sakit yang paling potensial. Maju mundurnya rumah sakit antara lain sangat ditentukan oleh keberhasilan manajemen tenaga medis. Dalam kaitan manajemen tenaga medis, pemerintah telah melakukan penyempurnaan di bidang organisasi rumah sakit dengan memberlakukan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.983MenkesSKXII1992 tentang pedoman organisasi rumah sakit umum, dimana dalam struktur organisasi rumah sakit terdapat wadah yang bertugas membantu direktur rumah sakit untuk Universitas Sumatera Utara menjaga kualitas pelayanan medik dengan menghimpun, mengatur, mengawasi dan mengembangkan tenaga medis di rumah sakit, yaitu komite medik. Petunjuk pelaksanaan struktur organisasi komite medik ini diperjelas dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis No.81122VII1993 dan petunjuk teknisnya melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis No.HK.00.06.2.3.730 tahun 1995. Komite medik adalah wadah profesional medis yang keanggotaannya berasal dari ketua kelompok staf medis atau yang mewakili. Pembentukan komite medik rumah sakit pemerintah ditetapkan dengan surat keputusan direktur rumah sakit dengan masa kerja selama 3 tahun. Komite medik mempunyai otoritas tertinggi di dalam pengorganisasi staf medis dan bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan medis, pembinaan etik kedokteran dan pengembangan profesi medis, untuk itu komite medik mempunyai kewajiban a menyusun peraturan internal staf medis, b membuat standarisasi format untuk standar pelayanan medis, standar prosedur operasional dibidang manajerialadministrasi dan bidang keilmuanprofesi, standar profesi dan standar kompetensi, c membuat standarisasi format pengumpulan, pemantauan dan pelaporan indikator mutu klinik, d melakukan pemantauan mutu klinik, etika kedokteran dan pelaksanaan pengembangan profesi medis Depkes RI, 2005 b. Universitas Sumatera Utara Keputusan Menteri Kesehatan RI No.631MenkesSKIV2005 tentang peraturan internal staf medis di rumah sakit, menyatakan fungsi, tugas dan wewenang komite medik sebagai berikut : 1. Fungsi komite medik - Memberikan saran kepada direktur rumah sakit - Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis - Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran, - Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh semua kelompok staf medis di rumah sakit. 2. Tugas komite medik : - Membantu direktur rumah sakit menyusun standar pelayanan medis dan memantau pelaksanaannya, - Melaksanakan pembinaan etika, disiplin dan mutu profesi, - Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis, - Membantu direktur rumah sakit menyusun medical staff bylaws dan memantau pelaksanaannya, - Membantu direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait dengan mediko-legal - Membantu direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko-legal. Universitas Sumatera Utara - Melakukan kordinasi dengan direktur medis dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok staf medis. - Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan dalam bidang medis. - Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis antara lain melalui monitoring dan evaluasi kasus bedah, penggunaan obat, farmasi dan terapi, ketepatan, kelengkapan dan keakuratan rekaman medis, tissue review, mortalitas dan morbiditas, medical care reviewpeer reviewaudit medis melalui pembentukan sub komite - sub komite. - Memberikan laporan kegiatan kepada direktur rumah sakit dan atau pemilik rumah sakit. 3. Wewenang komite medik : - Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis - Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan medis dan penunjang medis serta pengembangan pelayanan medis. - Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan mutu pelayanan medis sesuai yang tercantum di dalam tugas komite medis. - Monitoring dan evaluasi efisiensi dan efektifitas penggunaan alat kedokteran di rumah sakit. Universitas Sumatera Utara - Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf. - Membentuk tim klinis yang mempunyai tugas menangani kasus-kasus pelayanan medik yang memerlukan koordinasi lintas profesi, misalnya penanggulangan kanker terpadu, pelayanan jantung terpadu dan lain sebagainya. - Memberikan rekomendasi tentang kerjasam antara rumah sakit dan fakultas kedokteraninstitusi pendidikan lain. Dalam melaksanakan tugasnya komite medik dapat dibantu oleh sub komite yang pembentukannya ditetapkan oleh direktur rumah sakit atas usulan ketua komite medis setelah mendapat kesepakatan dalam rapat pleno komite medik dan disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit. Sub komite tersebut antara lain : 1. Sub komite peningkatan mutu profesi medis, yang fungsinya melaksanakan kebijakan komite medik di bidang mutu profesi medis dengan membuat program kerja dan jadwal kegiatan, membuat panduan mutu pelayanan medis, melakukan pemantauan dan pengawasan mutu pelayanan medis, menyusun indikator mutu klinik dengan melakukan koordinasi dengan kelompok staf medis dan unit kerja, melakukan koordinasi dengan komite peningkatan mutu rumah sakit dan melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala. 2. Sub komite kredensial, yang fungsinya melaksanakan kebijakan komite medik di bidang kredensial profesi medis dengan melakukan review permohonan untuk Universitas Sumatera Utara menjadi anggota staf medis rumah sakit secara total obyektif, adil, jujur dan terbuka, membuat rekomendasi hasil review berdasarkan kriteria yang ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan staf medis di rumah sakit, membuat laporan kepada komite medik apabila permohonan sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam perturan internal staf medis di rumah sakit, melakukan review kompetensi staf medis dan memberikan laporan serta rekomendasi kepada komite medik dalam rangka pemberian clinical privileges, reapoinments dan penugasan staf medis pada unit kerja, membuat rencana kerja sub komite kredensial, melaksanakan rencana kerja sub komite kredensial, menyusun tata laksana dan instrumen kredensial, melaksanakan kredensial dengan melibatkan lintas fungsi sesuai kebutuhan, dan membuat laporan berkala kepada komite medis. 3. Sub komite etika dan disiplin profesi, yang berfungsi melaksanakan kebijakan komite medik dibidang etika dan disiplin profesi medis dengan membuat dan melaksanakan rencana kerja, menyusun tatalaksana pemantauan dan penanganan masalah etika dan disiplin profesi, melakukan sosialisasi yang terkait dengan etika profesi dan disiplin profesi, mengusulkan kebijakan yang terkait dengan bioetika, melakukan koordinasi dengan komite etik rumah sakit dan melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.

2.3. Sumber Daya Komite Medik