situasi-situasi komunikasi tertentu. Kemampuan remaja dalam berkomunikasi ditunjukkan dengan mampu berdiskusi membahas suatu masalah serta berdebat
untuk mempertahankan pendapatnya. Pada masa ini, pola pikir remaja sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif mengingat masa ini adalah masa
peralihan anak menjadi dewasa Monks, 2004. Keinginan atau motivasi remaja untuk berkomunikasi juga semakin
meningkat. Hal ini disebabkan karena remaja harus dapat memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan orang lain sebagai
salah satu tugas perkembangan yang harus dipenuhinya Hurlock, 1999.
D. PERBEDAAN KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTARA REMAJA AWAL BILINGUAL DENGAN MONOLINGUAL
Penggunaan dua bahasa atau bilingual saat ini sudah menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat mulai menyadari bahwa
mempelajari bahasa kedua selain bahasa Indonesia merupakan modal yang baik untuk dapat memperoleh masa depan yang lebih cerah dan sebagai bekal untuk
mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Raguenaud 2009 bahwa mempelajari bahasa
kedua dapat memberikan kontribusi yang besar dalam kesuksesan seseorang. Individu bilingual dapat memperoleh peluang yang lebih besar untuk sukses
dalam segala bidang dibandingkan dengan individu monolingual.
Universitas Sumatera Utara
Bilingual memang telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi perkembangan seorang individu. Salah satu manfaat positif dari bilingual seperti
yang telah diungkapkan Baker 1995, 2001 adalah dapat mengembangkan kemampuan komunikasi seseorang. Dengan menjadi bilingual, seorang remaja
dapat memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk memiliki kompetensi komunikasi yang baik. dibandingkan remaja monolingual.
Norman Segalowitz dalam Saunders, 1988 juga mengungkapkan keunggulan dari bilingual dibandingkan dengan monolingual, dimana individu
bilingual memiliki kosa kata yang lebih kaya dan kemampuan verbal yang lebih baik dari individu monolingual. Hal ini dapat memberi keuntungan bagi remaja
bilingual yang dapat menbantunya dalam mencapai kompetensi komunikasi yang baik.
Kompetensi komunikasi sangat diperlukan bagi para remaja, khususnya remaja awal. Dalam masa perkembangannya, remaja dituntut untuk mampu
memiliki kemampuan komunikasi yang baik guna memenuhi tugas perkembangannya dalam menjalin hubungan yang lebih erat dengan orang lain
Monks, 2004. Remaja bilingual diyakini dapat memiliki kompetensi komunikasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan remaja monolingual. Hal ini disebabkan
karena dengan mempelajari dua bahasa, remaja bilingual dapat memiliki keuntungan tersendiri, seperti dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas,
memiliki harga diri yang lebih tinggi, serta dapat memiliki pemikiran yang lebih global Raguenaud, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Namun dalam perkembangannya, kadang remaja tidak mampu mengatasi penggunaan dua bahasa dalam kesehariannya. Pengetahuan anak-anak dan remaja
tentang bahasa akan berbeda dengan orang dewasa. Orang yang sudah dewasa dapat mengatasi dan menerapkan dengan benar penggunaan dua bahasa dalam
kesehariannya. Berbeda halnya dengan orang dewasa, para remaja yang kemampuannya masih terbatas dapat mengalami hambatan dan gangguan dalam
penggunaan dua bahasanya sehingga hal ini dapat menurunkan kompetensi komunikasinya Bialystok, 2003.
Einar Haugen dalam Saunders, 1988 melakukan beberapa penelitian terhadap penggunaan dua bahasa atau bilingual dalam kehidupan sehari-hari dan
diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan dua bahasa tidak memberikan pengaruh terhadap kemampuan komunikasi individu, baik kemampuan verbal maupun non-
verbal. Individu bilingual memang memiliki resiko keterlambatan dalam perkembangan kemampuan komunikasi verbal, namun hal ini akan menghilang
seiring perkembangan individu tersebut. Kemampuan atau kompetensi komunikasi yang dimiliki individu bilingual tidak akan berbeda dengan individu
monolingual. Walaupun pada awalnya individu bilingual akan memiliki sedikit gangguan dalam komunikasi verbal, hal ini tidak akan terlalu mempengaruhi
kompetensi komunikasinya. Remaja bilingual dapat mengalami kesulitan dan gangguan saat
menerapkan penggunaan dua bahasanya, seperti kecemasan saat komunikasi dikarenakan perbedaan bahasa, pencampuran dalam penggunaan dua bahasa, serta
Universitas Sumatera Utara
tugas-tugas ekstra yang harus dilakukan remaja bilingual yang dapat menurunkan kompetensi komunikasinya Esch dan Riley, 2003.
Dampak positif dan negatif dari bilingual telah terbukti dapat mempengaruhi kemampuan atau kompetensi komunikasinya. Dampak positif dari
bilingual akan dapat meningkatkan kompetensi komunikasinya yang akan lebih baik dari monolingual. Sebaliknya, dampak negatif dari bilingual dapat
menurunkan kompetensi komunikasinya yang akan membuatnya lebih rendah dari monolingual. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi
komunikasi yang dimiliki seorang bilingual akan berbeda dengan seorang monolingual.
E. HIPOTESA