IDENTIFIKASI VARIABEL METODE ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif. Pembahasan dalam metode penelitian meliputi identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional, subyek penelitian, prosedur penelitian dan metode analisa data Hadi, 2000.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: Variabel tergantung Dependent Variable : Kompetensi komunikasi Variabel bebas Independent Variable : Penggunaan bahasa, dibedakan menjadi: Bilingual dan monolingual

B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Definisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi Komunikasi

Kompetensi komunikasi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk berkomunikasi secara tepat dan efektif sesuai dengan situasi sosialnya. Kompetensi komunikasi diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan komponen kompetensi komunikasi menurut Brian Spitzberg dan William Cupach dalam Greene Burleson, 2003; Payne, 2005, yaitu: Universitas Sumatera Utara a Knowledge Merupakan pengetahuan yang dimiliki seorang individu tentang apa yang dibutuhkan agar komunikasi dapat berjalan secara efektif dan tepat, seperti mengetahui apa yang harus diucapkan, bagaimana orang lain akan menanggapi dan berperilaku, tingkah laku seperti apa yang harus diambil dalam situasi yang berbeda. b Motivation Merupakan hasrat atau keinginan seseorang untuk melakukan komunikasi atau menghindari komunikasi dengan orang lain. Keinginan ini dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti untuk menjalin hubungan baru, mendapatkan informasi yang diinginkan, mempengaruhi perilaku seseorang, terlibat dalam pengambilan keputusan bersama, atau untuk memecahkan suatu masalah. c Skills Merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah perilaku yang diperlukan dalam berkomunikasi secara tepat dan efektif. Kemampuan ini meliputi beberapa hal seperti other-orientation menunjukkan ketertarikan dan perhatian pada orang lain, social anxiety mampu mengatasi kecemasan dalam berinteraksi, expressiveness menunjukkan variasi dalam perilaku komunikasi, dan interaction management mampu mengelola interaksi dalam berkomunikasi. Universitas Sumatera Utara

2. Bilingual dan Monolingual

Bilingual adalah individu atau orang yang menggunakan dua bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan monolingual adalah individu atau orang yang menggunakan satu bahasa dalam kehidupan sehari-hari Baker, 2001. Dalam penelitian ini, bilingual yang dimaksud adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu atau bahasa pertama dan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, dan monolingual yang dimaksud adalah penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi

Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti Hadi, 2000. Dalam hal ini. populasi merupakan universum, dimana universum dapat berupa orang, benda atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti Danim, 2007. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah remaja awal di kota medan. Karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a Remaja awal putra dan putri yang berusia 12-15 tahun. Alasannya adalah karena usia remaja awal merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak dimana pada masa ini komunikasi tidak hanya digunakan untuk menyampaikan keinginan saja tetapi juga untuk menjalin hubungan yang lebih baik dan matang dengan individu lain, baik dari jenis kelamin yang sama, maupun dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa. Universitas Sumatera Utara b Mengikuti pendidikan formal, yaitu Sekolah Menengah Pertamasederajat, yang menerapkan program bilingual Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. c Mengikuti pendidikan formal, yaitu Sekolah Menengah Pertamasederajat, yang menerapkan program monolingual Bahasa Indonesia. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian yang disebut sampel penelitian. Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Krakatau sebagai remaja awal monolingual dan siswa SMP Shafiyyatul Amaliyyah sebagai remaja awal bilingual. Sedangkan untuk uji coba try out dilakukan pada siswa di SMP Negeri 1 Binjai. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagai subjek yang diteliti Hadi, 2000. Menurut Azwar 2009, secara tradisional, statistika menganggap bahwa jumlah sampel yang dipilih lebih dari 60 sudah cukup banyak. Dengan memperhatikan sisi ekonomis dan efisien, maka banyaknya sampel yang akan digunakan sebagai subjek sebaiknya adalah sebanyak mungkin yang dapat diperoleh. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sekitar 160 orang, yaitu 80 orang siswa bilingual dan 80 orang siswa monolingual. Sedangkan untuk uji coba try out digunakan sampel sebanyak 110 orang. Universitas Sumatera Utara

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel atau sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan sampel acak sederhana simple random sampling, dimana sampel diambil secara acak sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi. Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah sesuai dengan yang diungkapkan Hadi 2000 bahwa dengan menggunakan metode ini, setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel.

D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

Sesuai dengan metode self-reports, maka pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala. Skala adalah suatu metode pengumpulan data yang merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis Hadi, 2000. Menurut Azwar 2009, skala sebagai alat ukur psikologi merupakan stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. Penelitain ini menggunakan penskalaan model Likert dimana skala kompetensi komunikasi disusun berdasarkan tiga komponen kompetensi komunikasi menurut Brian Spitzberg dan William Cupach dalam Greene Universitas Sumatera Utara Burleson, 2003; Payne, 2005, yaitu: pengetahuan Knowledge, keterampilan Skills, dan motivasi Motivation. Skala ini terdiri dari lima pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung. Nilai pilihan bergerak dari 5-1 untuk pernyataan favorable dan 1-5 untuk pertanyaan unfavorable.

1. Validitas, Daya Beda Aitem dan Reliabilitas

a Validitas alat ukur Validitas adalah ukuran sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2009. Menurut Hadi 2000, validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur, artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity yang menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Universitas Sumatera Utara b Daya Beda Aitem Daya beda aitem yaitu kemampuan aitem dalam membedakan antara subjek yang memiliki atribut yang diukur dan yang tidak. Selain itu, indeks daya beda aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r ix yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r ix 0,3 Azwar, 2009. Pengujian daya diskriminasi aitem pada skala kompetensi komunikasi dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. c Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2009. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Universitas Sumatera Utara

2. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala kompetensi komunikasi dilakukan pada 110 orang siswa dari SMP Negeri 1 Binjai, yang terdiri dari 49 siswa dari kelas SBI dan 61 dari kelas biasa atau regular. Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur untuk mengetahui sejauhmana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang hendak di ukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran Azwar, 2009. Tabel 1. Blueprint Aitem Skala Kompetensi Komunikasi Sebelum Uji Coba No. Komponen Indikator perilaku Jumlah aitem F Fav Unfav 1. Knowledge 1. Memahami siapa yang diajak berkomunikasi 2. Mengetahui apa yang harus diucapkan dan dilakukan dalam situasi tertentu 3. Sadar akan respon yang diberikan orang lain 4. Memahami isi pesan yang disampaikan 1, 21, 54 15, 34, 48 7, 31, 55 2, 38, 53 18, 49 4, 39 10, 28 27, 56 20 33.33 2. Motivation 1. Memiliki keinginan untuk memulai komunikasi 2. Memiliki keinginan untuk terlibat dalam situasi komunikasi 3. Tidak takut akan tanggapan yang tidak diinginkan dari orang lain 4. Berusaha untuk selalu meninggalkan kesan yang baik 14, 46, 58 17, 25, 42 19, 33, 44 32, 35, 50 16, 51 8, 43 22, 40 24, 59 20 33.33 3. Skill 1. Tertarik dan memperhatikan orang lain dalam berkomunikasi other- 3, 11, 41 30, 47 20 33.34 Universitas Sumatera Utara orientation 2. Tidak cemas menghadapi berbagai situasi komunikasi anxiety 3. Ekspresif expressiveness 4. Mampu mengelola interaksi dalam komunikasi interaction management 9, 26, 57 13, 29, 60 5, 23, 45 6, 36 20, 37 12, 52 Total 36 24 60 100 Hasil analisa pertama uji coba skala kompetensi komunikasi menunjukkan koefisien reliabilitas alpha cronbach adalah 0.887 dengan r ix aitem yang bergerak dari -0.112 sampai dengan 0.571. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 60 aitem, pada analisa kedua dari 60 aitem terdapat 42 aitem yang memiliki daya diskriminasi aitem yang tinggi r ix ≥ 0.3, dengan 18 aitem yang gugur dan memiliki memiliki nilai r ix 0.3, yaitu 7, 10, 12, 13, 14, 15, 18, 21, 34, 36, 38, 43, 45, 47, 50, 56, 59, dan 60. Pada analisa ketiga, dari 42 aitem dengan koefisien reliabilitas 0.915, terdapat 2 aitem yang gugur dan memiliki nilai r ix 0,3, yaitu aitem 16 dan 40. Pada proses ketiga, keseluruhan aitem dari 40 aitem dengan koefisien reliabilitas 0.916, memiliki r ix ≥ 0,3. Tabel 2. Blueprint Aitem Skala Kompetensi Komunikasi Setelah Uji Coba No. Komponen Indikator perilaku Jumlah aitem F Fav Unfav 1. Knowledge 1. Memahami siapa yang diajak berkomunikasi 2. Mengetahui apa yang harus diucapkan dan dilakukan dalam 1, 54 48 49 4, 39 12 33.33 Universitas Sumatera Utara situasi tertentu 3. Sadar akan respon yang diberikan orang lain 4. Memahami isi pesan yang disampaikan 31, 55 2, 53 28 27 2. Motivation 1. Memiliki keinginan untuk memulai komunikasi 2. Memiliki keinginan untuk terlibat dalam situasi komunikasi 3. Tidak takut akan tanggapan yang tidak diinginkan dari orang lain 4. Berusaha untuk selalu meninggalkan kesan yang baik 46, 58 17, 25, 42 19, 33, 44 32, 35 51 8 22 24 14 33.33 3. Skill 1. Tertarik dan memperhatikan orang lain dalam berkomunikasi other- orientation 2. Tidak cemas menghadapi berbagai situasi komunikasi anxiety 3. Ekspresif expressiveness 4. Mampu mengelola interaksi dalam komunikasi interaction management 3, 11, 41 9, 26, 57 29 5, 23 30 6 20, 37 52 14 33.34 Total 26 14 40 100 Tabel 3. Blueprint Aitem Skala Kompetensi Komunikasi Saat Penelitian No. Komponen Indikator perilaku Jumlah aitem F Fav Unfav 1. Knowledge 1. Memahami siapa yang diajak berkomunikasi 2. Mengetahui apa yang harus diucapkan dan 29, 36 4 6 23, 39 12 30 Universitas Sumatera Utara dilakukan dalam situasi tertentu 3. Sadar akan respon yang diberikan orang lain 4. Memahami isi pesan yang disampaikan 5, 28 7, 27 8 35 2. Motivation 1. Memiliki keinginan untuk memulai komunikasi 2. Memiliki keinginan untuk terlibat dalam situasi komunikasi 3. Tidak takut akan tanggapan yang tidak diinginkan dari orang lain 4. Berusaha untuk selalu meninggalkan kesan yang baik 9, 40 10, 14, 30 13, 20, 37 12, 19 26 3 11 31 14 35 3. Skill 1. Tertarik dan memperhatikan orang lain dalam berkomunikasi other- orientation 2. Tidak cemas menghadapi berbagai situasi komunikasi anxiety 3. Ekspresif expressiveness 4. Mampu mengelola interaksi dalam komunikasi interaction management 1, 21, 33 2, 16, 32 38 18, 24 15 22 17, 25 34 14 35 Total 26 14 40 100

E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pengolahan data. Universitas Sumatera Utara

1. Tahap Persiapan Penelitian

a Pembuatan alat ukur Penelitian ini menggunakan alat ukur yang berbentuk skala yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kompetensi komunikasi yang disusun berdasarkan tiga komponen kompetensi komunikasi menurut Brian Spitzberg dan William Cupach dalam Greene Burleson, 2003; Payne, 2005, yaitu: pengetahuan Knowledge, keterampilan Skills, dan motivasi Motivation. Penyusunan skala ini dilakukan dengan membuat blueprint dimana masing-masing komponen terdiri dari empat indikator perilaku, kemudian masing-masing indikator perilaku dioperasionalisasikan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan. Skala kompetensi komunikasi ini terdiri dari 60 item. b Perizinan Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan proses persiapan dalam hal perizinan untuk melakukan penelitian. Peneliti meminta surat izin pengambilan data dari pihak Fakultas Psikologi untuk diajukan kepada Kepala Sekolah yang terkait agar sekiranya dapat memberikan izin untuk melakukan penelitian. Pada saat uji coba alat ukur, peneliti terlebih dahulu meminta surat izin dari Kepala Dinas Pendidikan untuk selanjutnya diteruskan ke Kepala Sekolah yang terkait. Universitas Sumatera Utara c Uji coba alat ukur Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan pada siswa SMP Negeri 1 Binjai yang berusia 12-15 tahun, sebanyak 110 orang siswa. Uji coba alat ukur dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2011. Uji coba dilakukan dengan cara memberikan skala kompetensi komunikasi secara langsung kepada subjek. d Revisi alat ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, maka peneliti menguji daya beda aitem dan realibilias skala dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows. Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi nilai daya beda dan reliabilitas yang telah ditetapkan sebelumnya, maka aitem- aitem yang lolos disusun kembali ke dalam bentuk skala yang baru. Dari 60 aitem yang diujikan, sebanyak 40 aitem lolos dan disusun lagi menjadi skala kompetensi komunikasi yang akan dipakai saat penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah semua tahap persiapan penelitian telah selesai dilakukan. Penelitian dimulai dengan menyebarkan skala kompetensi komunikasi pada sampel penelitian, yaitu 80 orang siswa di SMP Krakatau Medan pada tanggal 23 September 2011 dan 80 orang siswa di SMP Shafiyyatul Amaliyyah yang dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2011. Universitas Sumatera Utara

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah diperoleh data dari skala kompetensi komunikasi, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows.

F. METODE ANALISA DATA

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistic dengan bantuan komputerisasi Program SPSS versi 16.0 for windows. Alasan yang mendasari digunakannya analisa statistik adalah karena statistik dapat menunjukkan kesimpulan atau generalisasi penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah statistik bekerja dengan angka, statistik bersifat objektif, dan universal Hadi, 2000. Metode analisa data yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik analisa independent sample t- test dengan bantuan SPSS version 16.0 for windows. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata sampel dengan nilai hipotesisnya Trihendradi, 2005. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena hipotesis penelitian ini bersifat komparatif maka menggunakan t-test. Oleh karena sampel yang tidak berhubungan maka menggunakan analisa yang bersifat independent. Sebelum data dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap variabel-variabel penelitian yang meliputi : 1. Uji normalitas Universitas Sumatera Utara Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung telah terdistribusi secara normal. Data penelitian dikatakan terdistribusi secara normal jika p 0.05. Uji Normalitas sebaran pada penelitian ini dianalisa dengan menggunakan Kolmogorov smirnov, dengan bantuan SPSS version 16.0 for Windows. 2. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian bersifat homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan ANOVA melalui Levene Statistic dengan bantuan SPSS version 16.0 for Windows. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil analisa dan interpretasi data sesuai dengan data yang telah diperoleh. Pembahasan pada bab ini akan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, hasil utama penelitian, serta hasil tambahan yang diperoleh.

A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja awal putra dan putri yang berusia 12-15 tahun di kota Medan. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Krakatau Medan yang merupakan remaja awal monolingual dan siswa-siswi SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan yang merupakan remaja awal bilingual. Masing-masing jumlah sampel tiap program adalah 80 orang, sehingga jumlah subjek penelitian seluruhnya adalah 160 orang. Dari keseluruhan subjek penelitian, diperoleh gambaran subjek sebagai berikut:

1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian sebagai berikut: Tabel 4. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia Program N Persentase Monolingual Bilingual 12 tahun 2 14 16 10 13 tahun 22 33 55 34.4 Universitas Sumatera Utara