kemampuan komunikasi individu. Tetapi di samping manfaat-manfaat yang dimilikinya, bilingual ternyata dapat menimbulkan efek negatif bagi remaja,
seperti dapat menyebabkan gangguan perkembangan bahasa dan komunikasi remaja. Selain itu para remaja bilingual juga dapat mengalami gangguan-
gangguan dalam menerapkan penggunaan dua bahasanya sehari-hari, dimana hal ini tidak akan dialami remaja monolingual.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kompetensi komunikasi antara
remaja awal bilingual dengan remaja monolingual.
B. PERUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan kompetensi komunikasi antara remaja awal bilingual
dengan monolingual?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kompetensi komunikasi antara remaja awal bilingual dengan monolingual.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan akan membawa dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Universitas Sumatera Utara
1. Manfaat Teoritis
a Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep dan
teori perkembangan ilmu psikologi, khususnya ilmu Psikologi Perkembangan yang terkait dengan perbedaan kompetensi komunikasi
antara remaja awal bilingual dengan monolingual. b
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi para peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang perbedaan kompetensi
komunikasi antara remaja awal bilingual dan monolingual, sehingga dapat menambah bahan referensi bagi orang tua yang menerapkan bilingual
maupun monolingual pada anak-anaknya. c
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada remaja bilingual maupun monolingual sehingga dapat memahani dengan baik tentang
kompetensi komunikasi dan lebih mengembangkan kompetensi komunikasi yang dimilikinya.
d Penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan bagi pihak sekolah, baik
yang menerapkan program bilingual maupun monolingual, sehingga dapat membantu para remaja untuk mengembangkan kompetensi komunikasinya
menjadi lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah: BAB I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori
Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori mengenai
kompetensi komunikasi, bilingual, serta perkembangan remaja. BAB III : Metodologi Penelitian
Bab ini terdiri dari identifikasi variabel, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, alat ukur yang
digunakan, prosedur pelaksanaan penelitian, dan metode analisa data. BAB IV : Analisa Data dan Pembahasan
Bab ini berisi uraian singkat hasil penelitian,interpretasi data serta pembahasannya.
BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah
dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. KOMPETENSI KOMUNIKASI 1. Definisi Kompetensi Komunikasi
Jablin dan Sias dalam Payne, 2005 mendefinisikan kompetensi komunikasi sebagai sejumlah kemampuan yang dimiliki seorang komunikator
untuk digunakan dalam proses komunikasi, yang menekankan pada pengetahuan dan kemampuan.
Duran dalam Salleh, 2006 menyatakan bahwa kompetensi komunikasi merupakan suatu fungsi dari kemampuan seseorang untuk beradaptasi sesuai
dengan situasi sosialnya. Sedangkan
Larson, Backlund, Redmond Barbour
dalam Salleh, 2006 menyatakan bahwa kompetensi komunikasi meliputi kemampuan seorang individu untuk mendemonstrasikan pengetahuannya tentang
perilaku komunikasi yang tepat pada situasi yang ada. Cooley dan Roach dalam Salleh, 2006, menyatakan bahwa kompetensi
komunikasi merupakan demonstrasi dari pengetahuan tentang komunikasi yang diwujudkan dengan tepat melalui keterampilan berkomunikasi. Sedangkan Salleh
2006 menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa kompetensi komunikasi merupakan kemampuan beradaptasi seseorang dalam setiap situasi komunikasi
dengan menampilkan kemampuan komunikasi berdasarkan pengetahuan yang tepat untuk setiap konteks dan situasi komunikasi.
Universitas Sumatera Utara