Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh Total

faktor penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Hal ini penting karena suatu usaha agar dapat beroperasi dengan baik maka harus diinvestasikan sejumlah dana yang digunakan untuk membayar pengeluaran yang terjadi setiap hari. Dengan demikian tersedianya modal kerja yang cukup akan mempengaruhi kelancaran usaha dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Wonosobo, hal ini terlihat melalui nilai produk usaha mikro kecil dan menengah yang mengalami peningkatan yang signifikan setelah adanya peningkatan modal kerja. 3. Pengaruh persepsi pelaku UMKM mengenai kredit usaha rakyat terhadap nilai produk. Dari hasil pengujian, diperoleh nilai koefisien jalur standar sebesar 0,159 dan critical ratio sebesar 0,902 C.R1,995 dengan probabilitas sebesar 0,367 p0,05. Dari hasil pengujian ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh variabel persepsi pelaku UMKM mengenai kredit usaha rakyat X terhadap variabel persepsi pelaku UMKM mengenai nilai produk Y2. Hasil pengujian juga menunjukkan terdapat pengaruh secara tidak langsung variabel persepsi pelaku UMKM mengenai kredit usaha rakyat X terhadap variabel persepsi pelaku UMKM mengenai nilai produk Y2 melalui variabel persepsi pelaku UMKM mengenai modal kerja Y1 sebesar 0,488. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya persepsi yang baik pelaku UMKM mengenai kredit usaha rakyat maka tidak akan langsung mempengaruhi peningkatan nilai produk, namun melalui persepsi yang baik mengenai modal kerja makan nilai produk akan meningkat. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arum Rosida 2013, yaitu bahwa pembiayaan atau berpengaruh terhadap perkembangan usaha, dimana perkembangan usaha dalam penelitian tersebut diukur dari omset penjualan atau nilai produk. Dalam penelitian ini persepsi pelaku UMKM mengenai kredit usaha rakyat tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produk, artinya besarnya kredit yang diberikan oleh pihak bank tidak secara otomatis akan meningkatkan nilai produk usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Wonosobo. Namun, ada faktor perantara yang mampu mempengaruhi peningkatan nilai produk, yaitu modal kerja. Peningkatan modal kerja yang dilihat dari peningkatan kapasitas produksi, intensitas tenaga kerja dan alat inventasi usaha, akan mampu meningkatkan nilai produk usaha mikro kecil dan menengah .