a Modal kerja musiman seasonal working capital yaitu
sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan oleh perubahan musim.
b Modal kerja siklis cyclical working capital yaitu sejumlah
modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan oleh perubahan permintaan produk.
c Modal kerja darurat emergency working capital yaitu modal
kerja yang besarnya berubah-ubah yang penyebabnya tidak diketahui sebelumnya misalnya kebakaran, banjir, gempa
bumi, buruh mogok dan sebagainya.
c. Perputaran Modal Kerja
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan
usaha. Periode perputaran modal kerja working capital turnover period dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-
komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat
perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya turnover rate- nya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung
kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Periode perputaran barang
dagangan adalah lebih pendek dari pada barang yang mengalami proses produksi Bambang Riyanto, 2001: 62
d. Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Modal Kerja
Dalam Indriyo Gitosudarmo 2002: 36 besar kecilnya modal kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1 Volume penjualan, faktor ini adalah faktor yang paling utama karena perusahaan memerlukan modal kerja untuk menjalankan
aktivitasnya yang mana puncak dari aktivitasnya itu adalah tinggi penjualan. Dengan demikian pada tingkat penjualan tinggi
diperlukan modal kerja yang relatif tinggi dan sebaliknya bila penjualan rendah dibutuhkan modal kerja yang relatif rendah.
2 Kebijaksanaan perusahaan, meliputi politik penjualan kredit yaitu panjang pendeknya piutang akan mempengaruhi besar kecilnya
modal kerja dalam satu periode dan politik penentu persediaan yang bila diinginkan persediaan tinggi, baik persediaan kas,
persediaan bahan baku, persediaan bahan jadi, maka diperlukan modal kerja yang relatif rendah.
3 Pengaruh musim, dengan adanya pergantian musim, akan dapat mempengaruhi
besar kecilnya
barangjasa kemudian
mempengaruhi besarnya tingkat penjualan. Fluktuasi tingkat penjualan akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang
dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan produksi. 4 Kemajuan
teknologi, perkembangan
teknologi dapat
mempengaruhi atau mengubah proses produksi menjadi lebih cepat dan lebih ekonomis, dengan demikian akan dapat
mengurangi besarnya kebutuhan modal kerja. Tetapi dengan perkembangan teknologi maka perusahaan perlu mengimbangi
dengan membeli alat-alat investasi baru sehingga diperlukan modal kerja yang relatif besar.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja di atas, kebutuhan modal kerja yang digunakan para pengusaha
umumnya bergantung pada volume penjualan yang ditetapkan, dimana ketika volume penjualan dari barang produksi meningkat maka
kebutuhan akan modal kerja juga meningkat.
e. Sumber-sumber Pemenuhan Modal Kerja
Menurut Indriyo Gitosudarmo 2002: 42 Modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat dipenuhi dari dua sumber:
1 Sumber intern internal sources Sumber intern adalah modal kerja yang dihasilkan oleh
perusahaan sendiri dari aktivitas operasional. Sumber modal kerja intern terdiri dari:
a Laba yang ditahan. Besar-kecilnya laba ditahan menjadi
sumber intern pemenuhan modal kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama, Besar laba yang diperoleh
dalam periode
yang bersangkutan.
Faktor kedua,
kebijaksanaan tentang dividen policy. Apabila pembayaran dividen ditetapkan dalam persentase atau jumlah yang relatif
tinggi maka laba ditahannya relatif kecil dan sebaliknya
apabila pembayaran dividen ditetapkan dalam persentase yang relatif rendah maka laba ditahan relatif besar. Faktor
ketiga, kebijakan penanaman kembali dividen yg diterima oleh pemegang saham plowing back policy. Apabila ada
kebijaksanaan untuk penanaman kembali dividen yang diterima ke perusahaan maka laba ditahan akan menjadi
relatif besar asal penanaman kembali dividen tersebut dapat ditanamkan pada investasi yang ratio rate of return lebih
besar dari biaya modalcost of capital-nya. b
Penjualan aktiva tetap yang dilaksanakan oleh perusahaan. c
Keuntungan penjualan surat-surat berhargaefek di atas harga normal.
d Cadangan
penyusutan. Penyusutan
merupakan biaya
operasional perusahaan, tetapi penyusutan bukan merupakan pengeluaran kas. Oleh karena itu apabila dalam satu periode,
dalam perusahaan tidak terjadi transaksi penjualan maka penyusutan bukan merupakan sumber modal kerja, tetapi bila
terjadi transaksi penjualan maka penyusutan merupakan sumber modal kerja.
2 Sumber ekstern external sources Pemenuhan modal kerja dapat diambil dari sumber-
sumber dari luar perusahaan yang merupakan utang atau modal sendiri bagi perusahaan.