27
Selain media penyaji seperti yang disebutkan di atas masih ada lagi jenis media yang lain, yaitu media objek dan media interaktif. Media obyek dapat
berbentuk obyek alami maupun obyek buatan. Sedangkan media interaktif adalah media yang dalam penggunaannya siswa tidak hanya memperhatikan media atau
obyek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.
Menurut Susilana Riyana 2011: 23, sedikitnya ada tiga macam interaksi pada media interaktif. Interaksi yang pertama ialah menunjukkan siswa
berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi
dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator, dan komputer. Bentuk interaksi yang ketiga ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak
terprogram, sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah.
e. Kriteria Memilih Media Pembelajaran
Sebelum memutuskan menggunakan media tertentu dalam pembelajaran, guru perlu memahami beberapa kriteria dalam memilih media pembelajaran
diantaranya sebagai berikut Haryono, 2013: 59-60. 1
Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran. 2
Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran. 3
Kemudahan memperoleh media. 4
Keterampilan dalam menggunakannya. 5
Tersedia waktu untuk menggunakannya.
28
6 Sesuai dengan taraf berpikir peserta didik.
f. Situasi Penggunaan Media Pembelajaran
Haryono 2013: 61 mengatakan dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, penggunaan media pembelajaran oleh guru setidak-tidaknya pada
situasi berikut. 1
Perhatian peserta didik sudah mulai berkurang. 2
Bahan pembelajaran kurang dipahami. 3
Terbatasnya sumber bahan pembelajaran. 4
Menurunnya gairah menjelaskan bahan pembelajaran.
g. Kaitan Antara Media Pembelajaran dan Proses Belajar IPA
Kaitannya dengan pembelajaran IPA, Haryono 2013: 62-63 mengatakan bahwa “secara sederhana kehadiran media dalam pembelajaran IPA memiliki
nilai-nilai praktis sebagai berikut: 1 media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa; 2 media yang disajikan dapat
melampaui batasan ruang kelas; 3 media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya; 4 media yang disajikan dapat
menghasilkan keseragaman pengamatan peserta didik; 5 secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat menanamkan konsep dasar IPA yang konkret,
benar, dan berpijak pada realitas; 6 media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru; 7 media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang siswa
untuk belajar IPA; 8 media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh dari yang konkrit ke yang abstrak, dari sederhana ke yang rumit.
29
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan dan mempertinggi proses belajar yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Menurut Haryono 2013: 63, hal ini disebabkan karena:
1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. 2
Pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik, dan memungkinkan peserta didik untuk dapat menguasai
tujuan pembelajaran lebih baik. 3
Metode pembelajaran lebih bervariasi, tidak semata-mata berkomunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. Dengan variasi metode
mengajar maka peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. 4
Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
5. Media Interaktif