17
b. Hasil Belajar Afektif
Ranah afektif merupakan hasil belajar yang berkaitan dengan minat, sikap, emosi atau nilai. Hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam
berbagai tingkah laku seperti bersikap positif, tertarik, termotivasi dalam pembelajaran. Menurut Krathwohl Sudrajat, 2008 hampir semua tujuan kognitif
mempunyai komponen afektif. Dalam pembelajaran IPA, misalnya, di dalamnya ada komponen sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah komponen afektif. Tingkatan
ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl Sudrajat, 2008 ada lima, yaitu:
receiving attending, responding, valuing, organization,
dan
characterization
. 1.
Tingkat
receiving
Pada tingkat
receiving
atau
attending
, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan,
musik, buku, dan sebagainya. Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek pembelajaran afektif.
2. Tingkat
responding Responding
merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya. Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan
fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi. Hasil pembelajaran pada ranah ini menekankan pada pemerolehan respons, berkeinginan memberi respons, atau
kepuasan dalam memberi respons. Tingkat yang tinggi pada kategori ini adalah minat, yaitu hal-hal yang menekankan pada pencarian hasil dan kesenangan pada
aktivitas khusus.
18
3. Tingkat
valuing Valuing
melibatkan penentuan nilai, keyakinan, atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Derajat rentangannya mulai dari
menerima suatu nilai, misalnya keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen.
4. Tingkat
organization
Pada tingkat
organization
, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang
konsisten. Hasil pembelajaran pada tingkat ini berupa konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai. Misalnya pengembangan filsafat hidup.
5. Tingkat
characterization
Tingkat ranah afektif tertinggi adalah
characterization
nilai. Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada
waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. Hasil pembelajaran pada tingkat ini berkaitan dengan pribadi, emosi, dan sosial.
Ada lima tipe karakteristik afektif yang penting, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral Sudrajat, 2008.
1 Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan
menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran,
tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu.
19
2 Minat
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, minat atau keinginan adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Hal penting pada minat adalah
intensitasnya. Secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi.
3 Konsep Diri
Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Konsep diri penting untuk menentukan jenjang
karir peserta didik. Selain itu informasi konsep diri penting juga bagi sekolah untuk memberikan motivasi belajar peserta didik dengan tepat.
4 Nilai
Nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk. Arah nilai dapat positif dan negatif,
selanjutnya intensitas nilai dapat dikatakan tinggi atau rendah tergantung pada situasi dan nilai yang diacu.
5 Moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya
menipu orang lain, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis.
Pengukuran ranah afektif menurut Andersen Sudrajat, 2008 ada dua metode yang dapat digunakan, yaitu metode observasi dan metode laporan diri.
Penggunaan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karakteristik
20
afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan danatau reaksi psikologi. Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif
seseorang adalah dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkap karakteristik afektif diri sendiri.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar