Pengertian Guru Hakikat Guru

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Guru

1. Pengertian Guru

Guru menempati posisi yang terhormat di kalangan masyarakat. Figur seorang guru yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk meningkatkan derajat murid sehingga mengakibatkan guru dihormati. Masyarakat percaya bahwa guru mampu mendidik anak didik mereka menjadi orang yang berkepribadian mulia. Guru sebagai figur sentral dalam pendidikan hendaklah dapat diteladani akhlak dan ilmunya baik itu di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu guru haruslah bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Undang-Undang No 20 Tahun 2003, Bab XI Pasal 39 Ayat 2 menjelaskan bahwa guru sebagai pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembalajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari pengertian ini, makna guru selalu dikaitkan dengan pendidikan anak di sekolah, di lembaga pendidikan dan mereka yang harus menguasai bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum. Secara umum, guru baik itu sebagai pekerjaan ataupun sebagai profesi guru disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang sangat penting. 11 Hal ini didukung oleh Peraturan Pemerintah PP No 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebutan guru mencakup: 1 guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru bimbingan konseling atau guru bimbingan karir; 2 guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah; dan 3 guru dalam jabatan pengawas. Berdasarkan uraian tersebut dalam pendidikan sekolah posisi guru memiliki peran utama, sehingga sebutan guru tidak hanya wali kelas saja namun juga kepala sekolah dan pengawas. Seseorang bisa dikatakan guru apabila ia menjabat sebagai guru kelas, guru bidang studi bahkan kepala sekolah dan pengawas juga bisa dikatakan sebagai guru. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik secara individual maupun konvensional baik itu dalam lembaga formal maupun nonformal. Oleh karena itu, siapapun bisa menjadi guru selama ia mampu untuk bertanggung jawab dalam membimbing peserta didik baik itu di lingkungan formal maupun nonformal. Ia bisa dikatakan sebagai guru apabila ia mampu memberikan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain dan mampu mengamalkan apa saja yang ia pelajari.

2. Peran dan Fungsi Guru

Dokumen yang terkait

PERAN GURU DALAM MELAKSANAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 21 BALUWARTI Peran Guru Dalam Melaksanakan Bimbingan dan Konseling di SD Muhammadiyah 21 Baluwarti.

0 3 14

PERAN GURU DALAM MELAKSANAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 21 BALUWARTI Peran Guru Dalam Melaksanakan Bimbingan dan Konseling di SD Muhammadiyah 21 Baluwarti.

0 3 14

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG SISWA KELAS II A SD NEGERI 1 PEDES SEDAYU BANTUL.

36 213 205

vii PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ANTARA YANG MELAKSANAKAN PROGRAM UKS DENGAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN PROGRAM UKS.

0 1 96

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN NILAI TANGGUNG JAWAB PADA SISWA KELAS III SD 1 PEDES SEDAYU BANTUL TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 1 176

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK NEGERI 1 SEDAYU Jalan Pedes – Godean, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul.

0 7 235

LAYANAN GURU PADA SISWA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DI KELAS V SD NEGERI 1 SEDAYU KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL.

0 0 330

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL DI SD 1 PEDES, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 1 75

BENTUK PENYAJIAN KESENIAN REOG DHODHOG DI DUSUN PEDES, KELURAHAN ARGOMULYO, KECAMATAN SEDAYU, KABUPATEN BANTUL.

0 1 118

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL.

2 13 136