18
c. Mitra kantin sekolah dalam menyelenggarakan makanan jajanan yang
bergizi, dan aman dikonsumsi bagi anak didik d.
Mitra Puskesmas dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Nasional BIAs, pemberian obat cacing, maupun program kesehatan lainnya bagi anak
didik khususnya yang tinggal di pedesaan e.
Mitra orang tua dalam kegiatan pendidikan gizi yang bersifar non- kurikuler, dalam bentuk konseling gizi anak didik.
4. Program UKS
Program-program yang dijalankan dalam UKS ada 3 progam pokok berdasarkan Program Pelaksanaan UKS di Sekolah Dasar Departemen
Pendidikan dan Kesehatan 2012:4. Program pokok ini dinamakan Trias UKS. Program ini meliputi:
a. Pendidikan Kesehatan
Undang-undang Kesehatan No 23 Tahun 1992 menyebutkan kesehatan ialah sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonmis. Seseorang bisa diaktakan sehat apabila ia mampu meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Ia mampu meningkatkan hajat hidupnya sehingga apabila seorang tersebut sehat maka ia mampu memberikan manfaat kepada
orang lain. Sedangkan Depdikbud 1997:249 menyebutkan bahwa sehat
adalah pribadi seseorang seutuhnya secara fisik, sehat mental, dan sehat sosial, yang ketiganya tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan pengertian
19
tersebut maka seseorang yang sehat mampu produktif baik itu produkti secara sosial maupun ekonomis.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengertian sehat ialah kondisi pribadi seseorang yang sejahtera baik fisik maupun mental yang
memungkinkan untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Untuk membentuk manusia sehat seutuhnya maka perlu adanya
pendidikan kesehatan. Aip Syarifudin 1997:249 menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan ialah usaha yang
diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi fisik,
mental, sosial agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis.
Pendidikan kesehatan merupakan proses sepanjang hayat. Hal
itu dapat terwujud melalui interaksi antara lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat. Ahmad Selvia 2009:13
mengatakan pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan
sehat baik fisik, mental, sosial dan lingkungan, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dana atau latihan yang diperlukan bagi
peranannya saat ini maupun di masa yang akan datang. Pendidikan kesehatan berupaya agar peserta didik menyadari
atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan, menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan peserta didik. Sehigga
dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan kesehatan ialah usaha sadar yang diberikan kepada peserta didik berupa bimbingan dan tutuntunan
20
tentang kesehatan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang akan datang.
Tujuan pendidikan menurut Aip Syarifuddin 1997: 249 ialah: 1.
Meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat
2. Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental uang positif
terhadap prinsip hidup sehat. 3.
Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan
4. Meningkatkan keterampilan anak didik dalam melaksanakan hal-hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
Toho Cholik 1997:83 menambahkan bahwa tujuan pendidikan kesehatan sebagai berikut:
1. Mengembangkan sikap dan perilaku yang menyumbang kepada
kesjahteraan hidup pribadi dan masyarakat 2.
Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk membuat keputusan tentang masalah kesehatan pribadi dan masyarakat, dan
mendorong peserta didik untuk membuat keputusan. 3.
Menyampaikan informasi yang cermat tentang kesehatan dan hal- hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan
4. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalalah kritis
tentang kesehatan pribadi dan masyarakat yang mempengaruhi kualitas hidup individu dan masyarakat.
Tujuan pendidikan kesehatan ialah untuk membentuk manusia yang sehat secara jasmani maupun rohani. Peningkatan kesehatan pada peserta didik
dapat dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan, penanaman, dan meningkatkan keterampilan peserta didik tentang kesehatan pribadi dan
lingkungan sekitar. Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler
dan ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran. Pelaksanaan
21
dilaksanakan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, dan peingkatan keterampilan dalam
melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
Materi yang diajarkan dalam pendidikan kesehatan di sekolah dasar menurut Ahmad Selvia 2009:16 adalah sebagai berikut:
1 Kebersihan dan kesehatan pribadi
Memelihara kebersihan dan kesehatan pribadi adalah salah satu upaya pendidikan kesehatan yang diberikan kepada peserta didik di
sekolah dan di rumah. Melalui peningkatan kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatan
menjadi lebih baik. Kebersihan dan kesehatan pribadi dapat dilakukan dengan melakukan pembiasaan hidup sehat. Pembiasaan terbentuk dalam
waktu yang lama. Kebiasaan tersebut merupakan tindakan yang nyata yang berakar pada sikap.
Toho Cholik 1997:3 menyebutkan bahwa sikap terdiri atas tiga unsur yang saling berkaitan. Ketiga unsur tersebut meliputi pengetahuan,
emosi, dan kecenderungan berbuat. Oleh karena itu, pembentukan sikap tidak hanya melalui penyampaian informasi atau pengetahuan saja namun
juga melalui tindakan nyata. Dalam pembentukan sikap peserta didik, penyampaian yang diberikan haruslah jelas, padat dan tidak
membingungkan. Sehingga peserta didik mudah dalam menjalankannya. Tidak hanya itu, pemberian tindakan nyata oleh guru sangat penting karena
siswa dapat memahami maksud dari informasi yang diberikan.
22
Tujuan dari pendidikan kebersihan pribadi adalah untuk meningkatkan pengetahuan akan pentingnya menjaga kebersihan dan
kesehatan baik pereorangan, keluarga maupun masyarakat secara sadar sehingga mampu berperilaku hidup bersih Ahmad Selvia, 2009:15.
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara membiasakan hidup bersih dan sehat dan upaya pencegahan penyakit baik itu penyakit menular
maupun tidak menular. Selain itu menurut Aip Syarifuddin 1997: 249 menyatakan bahwa manusia hendaklah selalu menjaga kebersihan dirinya
agar tetap segar dan sehat dengan cara menjaga kebersihan kulit, rambut, kuku, mata, rongga mulut dan gigi, telinga, hidung, tangan dan kaki. Serta
harus menjaga kebersihan pakaian. Aip Syarifuddin 1997:251 menyatakan bahwa pakaian yang
memenuhi syarat kesehatan antara lain: a
Tidak merusak kulit b
Tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar c
Mudah diuci dan dirapikan d
Warna serasi dengan warna kulit e
Pakaian yang habis dibakai sebaiknya dibersihkan f
Sepatu dan sandal rajin dibersihkan g
Jangan menaruh pakaian bekas di dalam lemari
Pendidikan kesehatan di sekolah menitikberatkan pada upaya untuk memadukan pengetahuan, sikap, nilai, norma, dan tindakan nyata. Jadi
pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat dicapai melalui ptaktik nyata yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. Selain itu pembinaan dan
bimbingan dari guru sangat diperlukan untuk mengarahkan dan mengawasi peserta didik dalam menjalankan kebiasaan hidup sehat.
23
2 Makanan yang bergizi
Masa anak-anak adalah masa pertumbuan dan perkembangan. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak adalah makanan yang bergizi
seimbang, yaitu makanan yang banyak mengandung zat tenaga karbohidrat dan lemak, zat pembangun protein, mineral dan air, dan zat pengatur
vitamin, mineral, dan air. Penanaman kebiasaan hidup bersih dan sehat yang dititikberatkan
pada kebersihan pribadi dan lingkngan hendaklah diberikan pada peserta didik sejak dini. Adapun cara melaksanakan pendidikan kesehatan dapat
melalui penyajianceramah dan penanaman kebiasaan. Penyajian materi melalui ceramah dapat menggunakan metode diskusi, demonstrais,
permainan, penugasan guru dengan mengikutsertakan peran aktif peserta didik. Sedangkan penanaman kebiasaan dulaukan dengan cara penugasan
untuk melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan pemeriksaan serta pengamatan secara terus-menerus dan berkelanjutan oleh guru, kepada
sekolah dan petugas kesehatan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan kesehatan ialah
adanya keteladana dan dorongan dari tenaga kependidikan kepala sekolah, guru, dan pegawai sekolah baik itu disekolah, dirumah, maupun di
lingkunan masyarakat. Selain itu, hubungan antara guru dan orang tua peserta didik terjalin dengan baik sehingga apa yang diajarkan disekolah
mampu dierapkan dirumah. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam memberikan pendidikan
kesehatan bagi siswa salah satunya dengan diadakannya ekstrakurikuler di
24
sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegaitan diluar jam pelajaran biasa termasuk kegiatan pada waktu libur yang dilakukan di sekolah ataupun di
luar sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperluas pengetahuan dan keterampiilan siswa, serta melengkapi upaya pembinaan manusia di
Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan antara lain berupa dokter kecil, Palang Merah Remaja,
dan Pramuka. Sedangkan kegiatan pembinaan lingkungan hidup dapat dilakukan dengan kerja bati, lomba kebersiham, piket sekolah, dan lain
sebagainya.
b. Pelayanan Kesehatan