Penyelenggaraan Unit Produksi di Sekolah

29 yaitu dapat menambah penghasilan sekolah, sehingga sangat membantu dalam pembiayaan pendidikan kejuruan, seperti halnya biaya praktik di sekolah.

4. Penyelenggaraan Unit Produksi di Sekolah

Penyelenggaraan unit produksi sekolah yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan unit produksi berarti dapat dikatakan efektif. Efektifitas penyelenggaraan program unit produksi yang baik akan membawa manfaat bagi para pengelola baik siswa, guru, staf dan warga sekolah yang terlibat langsung di dalamnya. Untuk mencapai unit produksi yang efektif, perlu disusun tata kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan personil yang dinilai dapat melaksanakan tugas- tugas dengan baik. Beberapa standar tata kerja yang diperlukan seperti: 1 struktur organisasi : adanya struktur organisasi yang terintegrasi dengan struktur organisasi sekolah; 2 sumber permodalan: sistem permodalan melibatkan warga sekolahstakeholder termasuk siswa; 3 program: perencanaan kegiatan unit produksi dengan: a menerapkan konsep-konsep manajemen produksi, manajemen SDM, akuntansi keuangan, dan pemasaran, b kegiatan produksi terintegrasi dengan proses belajar mengajar, c kegiatan unit produksi menjadi alternatif pelaksanaan praktik kerja industri dan sebagai proses pelatihan kewirausahaan, d pemasaran produk melibatkan seluruh warga sekolah dan stakeholder, termasuk alumni; 4 pengelolaan profit: profit terdistribusi dengan persentase yang disepakati bersama warga sekolah, mendukung dana operasional sekolah, pengembangan SDM, kegiatan sosial kemasyarakatan; 5 pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan dilakukan mengikuti Standar Akuntansi 30 Keuangan. Laporan pertanggungjawaban keuangan unit produksi dilakukan minimal setiap akhir tahun akademik Rusnani dan Moerdiyanto, 2012: 6. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan unit produksi diantaranya: 1 memastikan personil yang terlibat dalam unit produksi: siapa yang akan direkrut, bagaimana kriteria perekrutan, siapa yang akan terlibat secara langsung, bagaimana tugas dan tanggungjawab masing-masing; 2 mengatur waktu, meliputi waktu operasi unit produksi, waktu produksi suatu produkjasa, pengaturan waktu personil dan pekerja lainnya atau dengan kata lain melaksanakan jadwal produksi barangjasa yang telah direncanakan secara tepat waktu; 3 mengelola penjualan: mengetahui pelanggan dan kebutuhannya, mengenal pesaing dengan kekurangan dan kelebihannya, penetapan harga yang kompetitif tidak selalu murah, namun harga yang menggambarkan jaminan keunggulan produk, promosi yang proaktif, layanan yang menjadi nilai tambah, tempat yang memadai dan nyaman, pemanfaatan teknologi dan informasi, melakukan pencatatan terhadap setiap transaksi; 4 menyiapkan peralatan yang dibutuhkan Direktorat Tenaga Kependidikan, 2007: 66. Selain itu, menurut Dikmenjur 2007: 9, dalam penyelenggaraan unit produksi mengacu pada: 1 keberadaan unit produksi pada ketentuan-ketentuan yang berlaku, pekerjaan unit produksi yang dikerjakan oleh siswa mendukung penguasaan profil kompetensi dan pengembangan wawasan kewirausahaan; 2 keterlibatan semua pihak siswa, guru, karyawan dalam kegiatan unit produksi mengacu pada kaidah bisnis; 3 mengembangkan sistem waralaba melalui jalinan kemitraan perusahaan yang memiliki kewenangankeunggulan dalam mutu dan 31 pemasaran; d membuka unit komersial dengan memanfaatkan sarana dan fasilitas yang tersedia; dan e mengoptimalkanmengembangkan organisasi unit produksi terutama untuk meningkatkan kinerja dalam mengakses pasarkonsumen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan unit produksi sekolah sangat ditentukan oleh pendayagunaan seluruh sumber daya secara optimal serta pengelolaan yang profesional. Penyelenggaraan unit produksi harus didasarkan pada standar tata kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan personil yang dinilai dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik. Dengan adanya tata kerja yang sistematis, penyelenggaraan program unit produksi dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang direncanakan dan secara otomatis akan membawa manfaat bagi para pengelola baik siswa, guru, staf dan warga sekolah yang terlibat langsung dalam kegiatan unit produksi.

D. Manajemen Praktik Unit Produksi Sekolah