Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

66

F. Kerangka Berpikir

Kebijakan penyelenggaraan unit produksi sekolah merupakan salah satu kebijakan yang diberlakukan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan dalam rangka mengoptimalkan sumber daya yang ada di sekolah dan lingkungan dalam berbagai bentuk usaha sesuai dengan kemampuan yang dikelola secara profesional. Adanya unit produksisekolah diharapkan dapat digunakan sebagai tempat praktek bagi siswa dan guru untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat dijual kepada konsumen. Selain itu, adanya kegiatan unit produksi dapat meningkatkan keterampilan berwirausaha bagi siswa dan guru dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki sekolah yang dapat memberi keuntungan bagi sekolah yang bersangkutan. Keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan unit produksi tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu pembiayaan dalam penyelenggaraan pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan bagi warga sekolah. Mengingat sumber daya yang ada di SMK terbatas, maka diperlukan suatu manajemen pengelolaan unit produksi sehingga sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Sumber daya tersebut dapat berupa SDM, dana, sarana prasarana dan sebagainya. Keseluruhan sumber daya tersebut kemudian diproses melalui aktivitas yang ditimbulkan dalam fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan kegiatan praktik unit produksi dilakukan agar komponen yang terlibat dalam unit produksi mempunyai pedoman dalam merencanakan seluruh kegiatan baik jangka panjang maupun jangka pendek. 67 Pengorganisasian unit produksi diperlukan agar dalam melaksanakan kegiatan para personil yang terlibat dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Pelaksanaan kegiatan praktik unit produksi perlu dilakukan agar rencana dan organisasi yang telah disusun dapat terselenggara sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan seluruh komponen yang terlibat dalam unit produksi. Pengawasan kegiatan praktik unit produksi sangat diperlukan untuk memantau dan menilai kegiatan unit produksi agar terlaksana sesuai rencana yang menjamin agar pelaksanaan unit produksi dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Disamping itu pengawasan dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan antara yang telah direncanakan dengan pelaksanaannya. Penyelenggaraan unit produksi akan berjalan lancar, efektif dan efisien apabila semua unsur masukan seperti SDM, dana, sarana dan fasilitas serta kegiatan unit produksi saling berhubungan dan berkaitan satu dengan lainnya dan saling menunjang untuk melaksanakan proses kegiatan unit produksi. Apabila sistem pengelolaannya baik, maka kualitas produk dan jasa yang dihasilkan akan baik, sehingga dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi sekolah dan warganya. Keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan unit produksi tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu pembiayaan dalam penyelenggaraan pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan bagi warga sekolah serta meningkatkan kemampuan personil yang terlibat serta mencetak lulusan yang siap pakai di dunia usaha industri. Dengan demikian, keterkaitan antara sistem 68 pengelolaan yang dijalankan dan komponen yang mendukung dalam kegiatan unit produksi dapat terlihat dari hasil yang dicapai. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana manajemen kegiatan praktik unit produksi di SMK kelompok bisnis dan manajemen se – kota Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini. Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir Manajemen Kegiatan Praktik Unit Produksi KEBIJAKAN DIKMENJUR UNIT PRODUKSI SMK MANAJEMEN PRAKTIK UNIT PRODUKSI FUNGSI MANAJEMEN Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengawasan 69

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan manajemen kegiatan praktik unit produksi pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK kelompok Bisnis dan Manajemen di kota Yogyakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena data yang akan diperoleh berupa angka-angka dan pengolahannya menggunakan metode statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sebab pada dasarnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data, dari data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk memperoleh hasil atas penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono 2012: 14, metode penelitian kuantitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala, atau keadaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto 2006: 83 yang menyatakan bahwa, “penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan informasi hanya