107
4. Pengawasan Praktik Unit Produksi pada SMK Kelompok Bisnis dan
Manajemen Se- Kota Yogyakarta
Pengawasan praktik unit produksi merupakan salah satu sub variabel yang mendasari manajemen kegiatan praktik unit produksi. Pada penelitian ini,
pengawasan praktik unit produksi terdiri dari 2 indikator dengan 13 item pernyataan. Dari 13 item pernyataan diperoleh skor 1.373 dari 39 responden.
Hasil perhitungan data mengenai pengawasan praktik unit produksi pada SMK kelompok Bisnis dan Manajemen se- kota Yogyakarta dapat dilihat pada tabel
berikut: Tabel 12. Kategorisasi Pengawasan Praktik Unit Produksi pada SMK Kelompok
Bisnis dan Manajemen se- Kota Yogyakarta. No.
Indikator Skor
Perolehan Skor
Maksimal Persentase
Kategori 1.
Pemantauan monitoring praktik
unit produksi 672
1092 61,54
Kurang Baik
2. Evaluasi kegiatan
praktik unit produksi 701
936 74,89
Baik Total
1.373 2.028
67,70 Baik
Dari kedua indikator pada tabel di atas, indikator pemantauan monitoring praktik unit produksi masuk dalam kategori kurang baik dengan persentase
sebesar 61,54, sedangkan indikator evaluasi kegiatan praktik unit produksi masuk dalam kategori baik 74,89. Berdasarkan analisis skor secara
keseluruhan, dapat diketahui bahwa pengawasan praktik unit produksi pada SMK kelompok Bisnis dan Manajemen se- kota Yogyakarta diperoleh persentase
sebesar 67,70. Jumlah persentase tersebut berada pada interval 63 - 81 sehingga dapat dikatakan bahwa pengawasan praktik unit produksi pada SMK
108 kelompok Bisnis dan Manajemen se- kota Yogyakarta termasuk dalam kategori
baik. Hasil persentase masing-masing indikator dari pengawasan praktik unit
produksi pada SMK kelompok Bisnis dan Manajemen se- kota Yogyakarta disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Gambar 7. Diagram Batang Pengawasan Praktik Unit Produksi pada SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen se- Kota Yogyakarta.
Keterangan: 1. Pemantauan monitoring praktik unit produksi
2. Evaluasi kegiatan praktik unit produksi
Dari kedua indikator tersebut, skor tertinggi diperoleh dari indikator evaluasi kegiatan praktik unit produksi dengan persentase sebesar 74,89 yang
berada pada kategori baik, sedangkan pengawasan praktik unit produksi dengan skor terendah adalah pada indikator pemantauan monitoring praktik unit
produksi dengan persentase sebesar 61,54 yang berada pada kategori kurang baik.
61.54 74.89
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
P er
sen tase
Pengawasan Praktik Unit Produksi
109 Dengan demikian terlihat bahwa indikator evaluasi kegiatan praktik unit
produksi menduduki skor tertinggi daripada indikator lainnya. Akan tetapi semua indikator ini harus ditingkatkan lagi kualitas kerjanya agar pengawasan unit
produksi yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya, selain itu agar lebih dapat mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan,
dan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan praktik unit produksi.
C. Pembahasan Hasil Penelitian