Faktor-faktor yang menentukan kondisi sosial ekonomi orang tua
14
sebelum pendidikan dasar dan berguna untuk mempersiapkan dan membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani peserta
didik sebelum menempuh jenjang pendidikan yang sebenarnya. 2 Pendidikan Dasar
Menurut PP No.28 Tahun 1990 dalam Kunaryo 2000: 43 pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan
tahun. Diselenggarakan selama enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah lanjutan tingkat pertama atau
satuan pendidikan yang sederajat. Tujuan pendidikan dasar adalah untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik
untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat manusia serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan dasar awalnya dilaksanakan di sekolah
dasar SD atau MI dan sederajat selama periode enam tahun. Di akhir masa pendidikan dasar, para siswa diharuskan mengikuti dan
lulus dari Ujian Nasional UN. Kelulusan UN menjadi syarat untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat selanjutnya
SMPMTs 3 Pendidikan Menengah
Menurut PP No. 29 Tahun 1990 dalam Kunaryo 2000: 46, pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan
bagi pendidikan dasar. Bentuk satuan pendidikan yang terdiri atas:
15
Sekolah Menengah Umum, Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Menengah Keagamaan, Sekolah Menengah Kedinasan, dan
Sekolah Menengah Luar Biasa. Pendidikan menengah sendiri diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar serta menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan hubungan
timbal balik
dengan lingkungan sosial budaya dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Lamanya pendidikan menegah yaitu tiga tahun.
4 Pendidikan Tinggi Menurut UU No.2 Tahun 1989 dalam Kunaryo 2000: 22,
pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut
perguruan tinggi, yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas. Dalam penelitian ini untuk
mengetahui tingkat pendidikan orang tua selain dilihat dari jenjangnya juga dapat dilihat dari tahun sukses atau lamanya orang
tua sekolah. Semakin lama orang tua bersekolah maka semakin tinggi pula jenjang pendidikannya. Contoh, orang tua yang hanya
16
sekolah 6 tahun berarti hanya bersekolah sampai SD. Berbeda dengan orang tua yang sekolah sampai 9 tahun berarti lulusan
SMP, orang tua yang sekolah sampai 12 tahun berarti lulusan SMA, dan selanjutnya. Tingkat pendidikan yang pernah ditempuh
oleh orang tua berpengaruh pada kelanjutan sekolah anak mereka. Orang tua yang memiliki pendidikan tinggi maka akan memiliki
motivasi yang lebih besar untuk menyekolahkan anak mereka. b. Pekerjaan
Manusia adalah makhluk yang berkembang dan makhluk yang aktif. Manusia disebut sebagai makhluk yang suka bekerja,
manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yang terdiri dari pakaian,sandang, papan, serta memenuhi kebutuhan sekunder
seperti pendidikan tinggi, kendaraan, alat hiburan dan sebagainya Mulyanto, 1985:2.
Pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi karena dari bekerja segala kebutuhan akan dapat terpenuhi. Pekerjaan
tidak hanya mempunyai nilai ekonomi namun usaha manusia untuk mendapatkan kepuasan dan mendapatkan imbalan atau upah,
berupa barang dan jasa akan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan
seseorang akan
mempengaruhi kemampuan
ekonominya, untuk itu bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap individu sebab dalam bekerja mengandung dua segi,
kepuasan jasmani dan terpenuhinya kebutuhan hidup. Dalam kaitan
17
ini Soeroto 1986:5 memberikan definisi mengenai pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa bagi diri
sendiri atau orang lain, baik orang melakukan dengan dibayar atau tidak.
Soeroto 1986:167 menjelaskan bahwa dengan bekerja orang akan memperoleh pendapatan, dari pendapatan yang
diterima orang tersebut diberikan kepadanya dan keluarganya untuk mengkonsumsi barang dan jasa hasil pembangunan dengan
demikian menjadi lebih jelas, barang siapa yang mempunyai produktif, maka ia telah nyata berpartisipasi secara nyata dan aktif
dalam pembangunan. Ditinjau dari segi sosial, tujuan bekerja tidakhanya
berhubungan dengan aspek ekonomi mendapatkan pendapatan nafkah untuk keluarga saja, namun orang yang bekerja juga
berfungsi untuk mendapatkan status, untuk diterima menjadi bagian dari satu unit status sosial ekonomi dan untuk memainkan
suatu peranan dalam statusnya Kartono, 1991:21. Dalam
pedoman ISCO
International Standart
Clasification of Oecuption pekerjaan diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Profesional ahli teknik dan ahli jenis 2. Kepemimpinan dan ketatalaksana
3. Administrasi tata usaha dan sejenisnya
18
4. Jasa 5. Petani
6. Produksi dan operator alat angkut. Dari berbagai klasifikasi pekerjaan diatas, orang akan dapat
memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Dalam masyarakat tumbuh
kecenderungan bahwa orang yang bekerja akan lebih terhormat di mata masyarakat, artinya lebih dihargai secara sosial dan ekonomi.
Jadi untuk menentukan status sosial ekonomi yang dilihat dari pekerjaan, maka jenis pekerjaan dapat diberi batasan sebagai
berikut: 1. Pekerjaan yang berstatus tinggi, yaitu tenaga ahli teknik dan
ahli jenis, pemimpin ketatalaksanaan dalam suatu instansi baik pemerintah maupun swasta, tenaga administrasi tata usaha.
2. Pekerjaan yang berstatus sedang, yaitu pekerjaan di bidang penjualan dan jasa.
3. Pekerjaan yang berstatus rendah, yaitu petani dan operator alat angkut atau bengkel.
c. Pendapatan Pendapatan adalah jumlah semua penghasilan kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Jumlah pendapatan yang dimiliki oleh
19
seseorang akan turut mempengaruhi status sosialnya terutama dalam masyarakat yang matrealistis dan tradisionalis yang sangat
menghargai status sosial ekonomi yang tinggi terhadap kekayaan. Menurut BPS 1995: 11 yang dikutip Mulyanto Sumardi
merincikan pendapatan sebagai berikut : 1 Pendapatan berupa uang, yaitu pendapatan :
a Gaji dan upah yang diperoleh dari: kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur, dan kerja kadang-kadang.
b Dari usaha sendiri meliputi: hasil bersih dari usaha sendiri dan komisi.
c Dari hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari pemilik tanah.
d Dari keuntungan sosial yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial.
2 Pendapatan berupa barang yaitu pendapatan: a Berupa pembayaran upah dan gaji yang dibentukkan
dalam: beras, pengobatan, transportasi, perumahan, dan rekreasi.
b Barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah antara lain:
1. Pemakaian barang yang diproduksi di rumah. 2. Sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah
sendiri yang ditempati.
20
3 Penerimaan yang bukan pendapatan yaitu penerimaan yang berupa pengambilan tabungan, penjualan barang-barang yang
dipakai, penagihan piutang, pinjaman uang, kiriman uang, hadiah, dan warisan.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendapatan orang tua adalah penghasilan berupa uang yang diterima sebagai
balas jasa dari kegiatan baik dari sektor formal dan informal selama satu bulan dalam satuan rupiah. Jumlah pendapatan yang diterima
oleh setiap orang akan berbeda karena perbedaan kegiatan sehari- hari yang dilakukan oleh orang tersebut. Pendapatan yang diterima
oleh penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya. Dengan pendidikan yang tinggi mereka akan
memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih besar.
Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah akan mendapat pekerjaan dengan pendapatan yang kecil.
Dari keterangan diatas dapat dikatakan bahwa pendapatan juga sangat berpengaruh terhadap tingkat ekonomi seseorang.
Apabila seseorang mempunyai pendapatan yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ekonominya juga tinggi. Disamping
memiliki penghasilan pokok, setiap keluarga biasanya juga memiliki penghasilan lain yang meliputi penghasilan tambahan dan
penghasilan insidentil.
21
3. Kepemilikan aset rumah tangga Menurut pengertiannya, aset adalah sumber ekonomi yang
diharapkan memberikan manfaat dikemudian hari. Jadi, aset rumah tangga adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh keluarga dalam
bentuk sumber ekonomi yang memberikan manfaat. Dalam penelitian ini, aset rumah tangga terdiri dari
1 Jenis tempat tinggal Menurut Kaare Svalastoga dalam Aryana untuk mengukur
tingkat ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari:
a Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri,
rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara, atau ikut orang lain.
b Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu. Keluarga yang keadaan
sosial ekonominya tinggi pada umumnya menempati rumah permanen, sedangkan keluarga yang keadaan
sosial ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak permanen.
c Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada umumnya semakin tinggi tingkat
sosial ekonominya.
22
2 Kepemilikan barang berharga Menurt Abdulsyani 1994: 102, bahwa pemilikan
kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti perhiasan, televisi, kulkas, dan lain-lain
dapat menunjukan adanya pelapisan dalam masyarakat. Dalam
penelitian ini,
barang-barang yang
menunjukan keadaan sosial ekonomi seseorang. Barang- barang berharga tersebut bisa digunakan untuk membiayai
pendidikan anak. Semakin banyak kepemilikan harta yang bernilai ekonomi yang dimiliki orang tua, maka akan
semakin luas kesempatan orang tua untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya, dan orang tua dapat
mencukupi semua fasilitas belajar anak, sehingga bisa meningkatkan motivasi dan minat belajar anak.
3 Jenis-jenis kendaraan pribadi Kendaraan pribadi dapat digunakan sebagai alat
ukur tinggi rendahnya tingkat sosial ekonomi orang tua. Misalnya orang yang mempunyai mobil akan merasa lebih
tinggi tingkat sosial ekonominya daripada orang yang mempunyai sepeda motor.
23