68
ekonomi membantu siswa dalam kebutuhan makan sehari-hari sedangkan motivasi merupakan dorongan untuk meningkatkan minat anak terhadap
kegiatan pembelajaran, sehingga dengan kedua variabel tersebut manjadi penunjang anak untuk meningkatkan prestasi belajar anak.
Berdasarkan nilai koefisien determinan diperoleh sumbangan yang diberikan oleh variabel kondisi sosial ekonomi dan motivasi sebesar
55,8 . Berarti kondisi sosial ekonomi dan motivasi belajar memberikan sumbangan sebesar 55,8 terhadap prestasi belajar, sedangkan sisanya
44,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti tingkat kecerdasan, minat siswa dan metode pembelajaran.
69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumya, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Hasil uji hipotesis yang pertama menunjukkan nilai r
hitung
sebesar 0,597 r
tabel0,05111
0,165, dapat disimpulkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar
penjasorkes siswa kelas XI IIS di SMA N 1 Karanganom. 2. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan nilai r
hitung
sebesar 0,670 r
tabel0,0599
0,165, dapat disimpulkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
penjasorkes siswa kelas XI IIS di SMA N 1 Karanganom. 3. Uji hipotesis ke tiga diperoleh harga F
hitung
68,919 F
tabel
3,09 dapat dismpulkan ada hubungan yang signifikan antara kondisi sosial ekonomi
orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar penjasorkes siswa kelas XI IIS di SMA N 1 Karanganom.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan kesimpulan di atas maka implikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar penjasorkes dengan
70
demikian dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk meningkatkan prestasi belajar anak.
2. Menjadi informasi SMA N 1 Karanganom mengenai data kondisi sosial ekonomi, motivasi belajar dan prestasi belajar penjasorkes.
C. Keterbatasan Hasil Penelitian
Meskipun penelitian ini telah diusahakan sebaik-baiknya, namun tidak lepas dari keterbatasan dan kelemahan yang ada, diantaranya adalah:
1. Terbatasnya variabel yang diteliti yaitu hanya pada kondisi sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar.
2. Keterbatasan tenaga dan waktu penelitian mengakibatkan peneliti tidak mampu mengontrol kesungguhan responden dalam mengisi angket.
3. Peneliti tidak melakukan kroscek secara langsung kepada siswa sehingga peneliti tidak mampu mengetahui kebenaran siswa dalam mengisi angket.
4. Hasil belajar penjasorkes berdasarkan pada nilai keterampilan, nilai pengetahuan dan nilai sikap, oleh karena itu nilai penjasorkes dalam
penelitian ini merupakan nilai rapor yang sudah dikonversi. 5. Indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif dalam variabel motivasi
belajar, hanya terdapat satu butir pernyataan yang valid sehingga kurang mewakili untuk mengukur indikator tersebut.