14
attainable atau demanding but achievable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi,
namun jangan juga terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai. 8. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang public
Anggaran public tidak boleh diabaikan oleh cabinet, birokrat, dan DPRDPRD. Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai
organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran public. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba
mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka. Kelompok lain dari masyrakat yang kurang terorganisir
akan mempercayakan
aspirasinya melalui
proses politik
yang ada.
Pengangguran, tuna wisma dan kelompok lain yang tak terorganisir akan dengan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika
tidak ada alat untuk menyampaikan suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan dengan jalan lain seperti dengan tindakan massa,
melakukan boikot, vandalism, dan sebagainya.
2.1.2.2 Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
Anggaran sector public dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Anggaran Operasional
Anggaran oprasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah
yang dapat dikategorikan dalam anggaran opersional adalah belanja rutin. Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun
15
anggaran dan tidak dapat menambah asset kekayaan bagi pemerintah. Disebut rutin karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap
tahun. Secara umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran opersional antara lain belanja administrasi umum dan blanja operasi dan
pemeliharaan. 2. Anggaran ModalInvestasi
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan,
perabot, dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja modalinvestasi adalah
pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan
menambah anggaran rutin untuk operasional dan pemeliharaannya.
2.1.2.3 Prinsip-prinsip Anggaran Sektor Publik
Prinsip-prinsip anggaran sector public meliputi: a. Otorisasi oleh Legislatif
Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari legislative terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
b. Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dan non-budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprrehensif.
16
c. Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja harus terhimpun dlam dana umum.
d. Nondiscretionary Appropriation Jumlah yang disetujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara
ekonomis, efisien, dan efektif. e. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodic, dapat bersifat tahunan maupun multi-tahunan.
f. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan
dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.
g. Jelas Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan. h. Diketahui public
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
2.1.2.4 Prinsip-prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran Sektor Publik