18
Dalam tahap ini, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh manajer public addalah dimilikinya system informasi akuntansi dan
system pengendalian manajemen. Manajer public dalam hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan system akuntansi yang memadai
dan handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati, dan bahkan dapat diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran
periode berikutnya. Sistem akuntansi yang baik meliputi pula dibuatnya system pengendalian intern yang memadai.
4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran Tahap ini adalah tahap terakhir dalam siklus anggaran. TAhap
persiapan, ratifikasi, dan pelaksanaan anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait
dengan aspek akuntabilitas. Jika tahhap pelaksanaan telah didukung dengansistem akuntansi dan system pengendalian manajemen yang baik,
maka diharapkan tahap pelaporan dan evaluasi tidak akan menemui banyak masalah.
2.1.3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD merupakan rencana tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan
peraturan daerah. Dalam APBD tergambar semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan
uang masuk yang didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun. APBD juga
19
merupakan instrument dalam rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara.
APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Fungsi otorisasi mengandung arti APBD menjadi dasar
untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan berarti bahwa APBD menjadi pedoman bagi manajemen
dalam merencanakan kegiatan pada tahun bersangkutan, sedangkan fungsi pengawasan terlihat dari digunakannya APBD sebagai standar dalam penilaian
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pemborosan sumber daya, meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian, serta harus memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Hal ini
merupakan tuntutan dari fungsi alokasi dan fungsi distribusi APBD. Tujuan utama proses perumusan anggaran adalah menerjemahkan
perencanaan ekonomi pemerintah, yang terdiri dari perencanaan input dan output dalam satuan keuangan. Oleh karena itu, proses perumusan anggaran harus dapat
menggali dan mengendalikan sumber-sumber dana public. Proses pembuatan satu tahun anggaran tersebut dikenal dengan penganggaran. Anggaran merupakan
artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategic yang telah dibuat. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak
efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah disusun.
20
APBD terdiri dari, 1 Anggaran pendapatan, yang terdiri atas a Pendapatan Asli daerah, b Dana Perimbangan, dan c Lain-lain pendapatan
yang sah seperti dana hibbah atau dana darurat, 2 Anggaran belanja, dan 3 Pembiayaan.
2.1.4 Prinsip Penyusunan APBD