39
Siswa yang menyadari adanya dorongan yang kuat dalam dirinya, untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri, maka dia akan tumbuh dan
berkembang dengan perasaan dan pola pikir yang beroriantasi pada masa depan.
Oleh karena itu siswa yang memiliki motivasi berwirausaha yang besar, dan siswa tersebut perhatian akan motivasinya dalam menyertai
pertumbuhannya, maka dapat diperkirakan motivasi berwirausaha yang ada dalam dirinya akan berpengaruh secara positif terhadap minat
berwirausaha. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berwirausaha
terhadap minat berwirausaha adalah need for achievement, risk taking, tolerance for ambiguity, locus of control, self-efficacy, independence,
egoistic passion dan creativity.
3. Hubungan kemandirian dan motivasi berwirausaha secara bersama- sama dengan minat berwirausaha
Pada penjelasan di atas adanya keadaan seseorang yang dapat berdiri sendiri, tumbuh dan berkembang karena disiplin dan komitmen
sehingga dapat menentukan diri sendiri yang dinyatakan dalam tindakan dan perilaku yang dapat dinilai serta didukung dengan adanya tenaga
pendorong usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Kemandirian dan motivasi dalam berwirausaha memiliki kaitan yang sangat erat, karena setiap tindakan seseorang tidak akan lepas dari
adanya unsur kemandirian dan motivasi yang menyertainya. Terlebih jika seseorang sadar dan perhatian terhadap kemandirian dan motivasi untuk
40
berwirausaha, serta selalu menghadirkannya dalam proses belajarnya, maka dapat diduga adanya
hubungan yang besar pada minat berwirausaha seseorang.
Dengan demikian dari uraian singkat di atas dapat diindikasikan bahwa “terdapat hubungan yang positif dan signifikan pada kemandirian
dan motivasi berwirausaha dengan minat berwirausaha siswa”. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dan motivasi
berwirausaha dengan minat berwirausaha adalah kebutuhan pendapatan, harga diri, perasaan senang, peluang, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat dan pendidikan Sumarni, 2006: 42-43.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan pada deskripsi teori dan kerangka berfikir di atas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:
1. Kemandirian adalah keadaan seseorang yang dapat menentukan diri sendiri dimana dapat dinyatakan dalam tindakan atau perilaku seseorang yang dapat
dinilai. Berangkat dari definisi tersebut, maka dapat diambil pengertian kemandirian adalah keadaan seseorang yang dapat berdiri sendiri, tumbuh
dan berkembang karena disiplin dan komitmen sehingga dapat menentukan diri sendiri yang dinyatakan dalam tindakan dan perilaku yang dapat dinilai
Bahara, 2008. Semakin tinggi atau besar kemandirian untuk berwirausaha semakin besar pula minat untuk berwirausaha. Dengan demikian dapat
diduga bahwa kemandirian akan berhubungan positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.
Hipotesis pertama dalam penelitian ini dirumuskan:
41
H
a
: ρ ≠ 0: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian dengan minat berwirausaha pada siswa SMKN 1 Seyegan.
H
o
: ρ = 0: Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian dengan minat berwirausaha pada siswa SMKN 1 Seyegan
. 2. Selain itu, tumbuhnya minat berwirausaha juga tidak lepas dari pengaruh
motivasi berwirausaha siswa sebagai salah satu faktor yang ikut mendukung. Suryana 2001: 34. Motivasi berwirausaha adalah sebagai tenaga dorongan
yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu, yang menyebabkan siswa melakukan suatu kegiatan berwirausaha. Siswa yang menyadari adanya dorongan yang kuat pada dirinya untuk
memenuhi kebutuhannya secara mandiri, maka dia akan tumbuh dan berkembang dengan perasaan dan pola pikir yang berorientasi pada masa
depan dapat mempengaruhi minat anak untuk memilih karier, termasuk berwirausaha. Seseorang yang sudah terbiasa berada dalam lingkungan
wirausaha, akan mempengaruhi minat berwirausaha yang timbul dalam diri siswa. Dengan demikian dapat diduga bahwa motivasi berwirausaha akan
berhubungan positif dan signifikan dengan minat berwirausaha. Hipotesis kedua dalam penelitian ini dirumuskan:
H
a
: ρ ≠ 0: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi berwirausaha dengan minat berwirausaha pada siswa SMKN 1
Seyegan. H
o
: ρ = 0: Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi berwirausaha dengan minat berwirausaha pada siswa SMKN 1
Seyegan.