Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

16 konkrit sampai yang paling abstrak untuk mempermudah pemberian pengertian pada peserta didik. Dan media pendidikan adalah perantara proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi pendidikan, dapat sebagai pengganti peranan guru. Klasifikasi media pendidikan didasarkan atas indera yang digunakan untuk menangkap isi dari materi yang disampaikan dengan media tersebut. Suharsimi Arikunto Lia Yuliana 2008: 274, klasifikasi indera yang digunakan ada tiga jenis media yaitu. a. Media audio, media untuk pendengaran media pendengar. b. Media visual, media penglihatan media tampak. c. Media audio visual, media untuk pendengaran dan penglihatan. Sarana dan prasarana pendidikan pada setiap satuan pendidikan berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi sekolah dan peserta didiknya. Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan harus terpenuhi agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan visi dan misi sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan harus disediakan dengan porsi yang ideal untuk mencukupi kebutuhan lingkungan pendidikan dan mendukung peningkatan prestasi sekolah. Mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional kemudian muncul Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya dilakukan perubahan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 disebutkan lingkup standar nasional pendidikan meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar 17 Kompetensi Lulusan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Sebagai upaya yang berkelanjutan dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana, pemerintah kemudian mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 mengenai standar sarana dan prasarana. Pada peraturan menteri ini dijelaskan bahwa standar sarana dan prasarana di SD MI sebagai berikut. a. Satuan Pendidikan SD MI 1 Satu SD MI memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 6 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar. 2 Satu SD MI dengan enam rombongan belajar disediakan untuk 2000 penduduk, atau satu desa kelurahan. 3 Pada wilayah berpenduduk lebih dari 2000 dapat dilakukan penambahan sarana dan prasarana untuk melayani tambahan rombongan belajar di SD MI yang telah ada, atau disediakan SD MI baru. 4 Pada satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih dari 1000 jiwa terdapat satu SD MI dalam jarak tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 3 km melalui lintasan yang tidak membahayakan. b. Lahan 1 Untuk SD MI yang memiliki 15 sampai dengan 28 peserta didik per rombongan belajar, lahan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 1. 18 Tabel 1. Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik. No Banyak rombongan belajar Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik m 2 peserta didik Bangunan satu lantai Bangunan dua lantai Bangunan tiga lantai 1 6 12,7 7,0 4,9 2 7-12 11,1 6,0 4,2 3 13-18 10,6 5,6 4,1 4 19-24 10,3 5,5 4,1 Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 mengenai standar sarana dan prasarana. 2 Untuk SD MI yang memiliki kurang dari 15 peserta didik per rombongan belajar, lahan memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel 2. Tabel 2. Luas Minimum Lahan untuk SD MI yang Memiliki Kurang dari 15 Peserta Didik per-Rombongan Belajar. No Banyak rombongan belajar Luas minimum lahan m 2 Bangunan satu lantai Bangunan dua lantai Bangunan tiga lantai 1 6 1340 770 710 2 7-12 2240 1220 850 3 13-18 3170 1690 1160 4 19-24 4070 2190 1460 Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 mengenai standar sarana dan prasarana. 3 Luas lahan yang dimaksud pada angka 2 dan 3 di atas adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah madrasah berupa bangunan dan tempat bermain berolahraga. 4 Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.