14 langsung untuk proses pendidikan, sedangkan prasarana adalah semua perangkat
yang tidak secara langsung digunakan untuk proses pendidikan. Sarana dan prasaran merupakan suatu kebutuhan yang harus tersedia untuk mendukung
kegiatan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan serta dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
3. Jenis-Jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan di sekolah tidak selalu sama, hal tersebut tergantung pada tingkatan sekolah, misalnya sekolah dasar, sekolah
menengah, dan sekolah lanjutan atas. Selain itu, visi misi sekolah dan kebijakan sekolah juga mempengaruhi improvisasi sarana dan prasarana suatu sekolah.
Ibrahim Bafadal 2004: 3, menjelaskan jenis-jenis prasarana pendidikan di sekolah biasa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu.
a. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
keterampilan, dan ruang laboratorium. b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Contoh prasarana sekolah jenis tersebut
diantaranya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang
kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
Suharsimi Arikunto Lia Yuliana 2008: 274, menjelaskan fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu.
a. Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berupa benda atau fisik yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan dan
melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik juga disebut fasilitas materiil. Contoh fasilitas fisik: kendaraan, alat tulis kantor ATK, peralatan
komunikasi elektronik. Dalam kegiatan pendidikan yang tergolong dalam fasilitas materiil antara lain: perabot ruang kelas, perabot kantor TU,
perabot laboratorium, perpustakaan, dan ruang praktik.
15 b. Fasilitas uang, yakni segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu
kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang. Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis, dan
sifatnya, yaitu. a. Ditinjau dari fungsinya terhadap PBM, prasarana pendidikan berfungsi tidak
langsung kehadirannya tidak sangat menentukan, sedangkan sarana pendidikan berfungsi langsung kehadirannya sangat menentukan terhadap
PBM. b. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas
fisik dan fasilitas non fisik. c. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat dibedakan
menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung pelaksanaan tugas Ary H. Gunawan, 1996: 115.
Keputusan Menteri P dan K No. 079 1975 dalam Daryanto. H. M. 2008: 51, menguraikan sarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu.
a. Bangunan dan perabot sekolah. b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan
laboratorium. c. Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audio visual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
Hartati Sukirman, dkk 2010: 290, mengungkapkan bahwa perlu dibedakan antara alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan. Alat pelajaran adalah
semua benda yang dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar buku tulis, gambar-gambar. Alat peraga adalah semua
alat bantu pendidikan dan pelajaran benda atau perbuatan dari yang paling
16 konkrit sampai yang paling abstrak untuk mempermudah pemberian pengertian
pada peserta didik. Dan media pendidikan adalah perantara proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi pendidikan, dapat
sebagai pengganti peranan guru. Klasifikasi media pendidikan didasarkan atas indera yang digunakan untuk
menangkap isi dari materi yang disampaikan dengan media tersebut. Suharsimi Arikunto Lia Yuliana 2008: 274, klasifikasi indera yang digunakan ada tiga
jenis media yaitu. a. Media audio, media untuk pendengaran media pendengar.
b. Media visual, media penglihatan media tampak. c. Media audio visual, media untuk pendengaran dan penglihatan.
Sarana dan prasarana pendidikan pada setiap satuan pendidikan berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi sekolah dan peserta didiknya. Kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan harus terpenuhi agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan visi dan misi sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan harus disediakan dengan porsi yang ideal untuk mencukupi kebutuhan lingkungan pendidikan dan mendukung
peningkatan prestasi sekolah. Mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
kemudian muncul Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya dilakukan perubahan
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 disebutkan lingkup standar nasional pendidikan meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar