f. Coda
Gambar 9: Bagian Coda lagu Berita kepada Kawan Sumber: Resta, 2016
Bagian coda terdiri atas 17 ruang birama birama 99-115 yang memiliki dua motif, m2 dan m5. Motif m2 yang sebelumnya ada di bagian A, diulang kembali pada
bagian coda. Motif m5 merupakan pengembangan dari motif m2. Kedua motif ini diulang sebanyak dua kali sebagai tanda berakhirnya lagu.
2. Struktur syair Berita kepada Kawan
Syair lagu Berita kepada Kawan berbentuk puisi yang terdiri atas lima bait. Untuk mengkaji syair maka perlu memandang syair sebagai sebuah puisi sehingga
unsur-unsur yang terdapat dalam lagu dapat dianalisis dengan baik. Berikut syair lagu Berita kepada Kawan:
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan Hati tergetar menapak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi Gembala kecil menangis sedih oooo
Kawan coba dengar apa jawabnya Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit Barangkali disana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang Sumber: http:www.ebietgade.com
Untuk dapat memahami syair diperlukan analisis pada unsur pembangun syair Berita kepada Kawan. Unsur pembangun syair terdiri atas unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur dalam yang membangun keutuhan syair Berita kepada Kawan menjadi syair yang sarat makna dan kaya nilai. Kemudian
unsur ekstrinsik merupakan unsur luar, yakni latar belakang penyair dan suasana saat
terciptanya karya. Berikut pembahasan lebih lanjut terkait unsur pembangun syair Berita kepada Kawan;
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik merupakan unsur dalam yang membangun keutuhan syair Berita kepada Kawan menjadi syair yang sarat makna dan kaya nilai. Pada unsur
intrinsik terdapat dua sisi yang saling melengkapi yakni struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik terdiri atas diksi, daya bayang atau citraan, bahasa figuratif, dan
rima. Kemudian struktur batin terdiri atas tema, perasaan penyair, dan amanat atau tujuan. Berikut pembahasan lebih lanjut terkait unsur intrinsik syair Berita kepada
Kawan; a. Diksi
Dalam syair lagu Berita kepada Kawan terdapat beberapa diksi. Hal ini disebabkan oleh syair tersebut berupa puisi, dimana dalam puisi keberadaan diksi
sangat penting. Beberapa diksi yang ditemukan dalam syair Berita kepada Kawan antara lain;
1 Diksi tubuhku terguncang pada larik pertama bait kedua menggambarkan
rasa khawatir akan sesuatu hal . 2
Diksi hati tergetar pada larik kedua bait kedua menggambarkan perasaan takut akan sesuatu hal.
3 Diksi bertanya pada rumput yang bergoyang pada larik terakhir bait kelima
menggambarkan suasana dimana seseorang yang berpasrah diri.
Ketiga diksi tersebut menggambarkan keadaan seseorang yang merasa khawatir dan takut akan sesuatu hal kemudian berpasrah diri dalam menerima
keadaan yang ada. Diksi tersebut juga dapat menggambarkan kehidupan manusia yang dipenuhi rasa takut dan khawatir hingga akhirnya berpasrah diri dan berhasil
melenyapkan rasa takut dan khawatir tersebut. b. Daya bayang atau citraan
Dalam syair lagu Berita kepada Kawan terdapat beberapa citraan yaitu citraan penglihatan, pendengaran, rabaan dan badan. Citraan tersebut membantu untuk
memahami makna lagu. Berikut penjelasan terkait citraan yang ada di dalam syair Berita kepada Kawan.
1 Citraan penglihatan Kata karang, matahari, dan langit pada bait keempat. Ketiga kata tersebut dapat
dilihat dengan mata bukan dengan indra yang lain. Kemudian kata menatap dan saksikan yang berarti melihat.
2 Citraan pendengaran Gembala kecil menangis sedih pada larik terakhir bait kedua. Kata menangis
disini dapat didengar. Kata dengar juga terdapat pada larik pertama bait ketiga. Kemudian kata laut dan ombak pada larik pertama dan ketiga juga dapat didengar.
3 Citraan rabaan
Di tanah kering bebatuan pada larik terakhir bait pertama. Kemudian kata menapak pada larik kedua bait kedua berarti memijakkan telapak kaki. Rasa
kering yang ada pada kata hanya bisa dirasakan oleh indra peraba.
4 Citraan badan Tubuhku terguncang pada larik pertama bait kedua. Kata terguncang disini berarti
terganggu keseimbangan pada tubuh. c. Bahasa figuratif
Pada syair Berita kepada Kawan terdapat majas personifikasi. Majas personifikasi tersebut terdapat pada bait ketiga dan terakhir. Kalimat-kalimat yang
mengandung majas personifikasi adalah rumput yang bergoyang, alam mulai enggan bersahabat, dan ditelan bencana.
d. Rima Syair lagu Berita kepada Kawan memiliki pola rima bebas. Pada baris dan
bait pertama syair Berita kepada Kawan ada asonansi a dan i Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan; baris kedua Sayang engkau tak duduk di sampingku kawan.
Pada bait kedua baris pertama terdapat asonansi u dan e Tubuhku terguncang; baris kedua terdapat aliterasi r dan k tergetar-menapak-kering-rerumputan. Pada bait
ketiga baris kedua terdapat asonansi a ketika ia kutanya mengapa; baris keempat terdapat aliterasi n ditelan bencana tanah ini. Pada bait keempat baris ketiga terdapat
asonansi a kepada karang kepada ombak kepada matahari; baris kelima terdapat aliterasi t terpaku menatap langit. Pada bait kelima baris ketiga terdapat aliterasi n
mungkin-tuhan-bosan. Pada bait pertama terdapat 51 bunyi vokal dan 75 bunyi konsonan. Terdapat
pula bunyi berat seperti u = 6, g = 6, j = 1, d = 5, b = 3, ng = 5 26 bunyi berat. Kemudian bunyi ringan seperti i = 10, e = 6, p = 2, t = 7, k = 6, s = 7 38 bunyi
ringan. Diketahui bahwa pada bait pertama lebih banyak terdapat bunyi ringan yaitu 38 huruf, sedangkan bunyi berat 26 huruf. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa bait pertama memiliki bunyi yang ringan. Pada bait kedua terdapat 52 bunyi vocal dan 76 bunyi konsonan. Terdapat
pula bunyi berat seperti u = 8, g = 6, j = 3, d = 2, b = 3, ng = 3 25 bunyi berat. Kemudian bunyi ringan seperti i = 11, e = 13, p = 1, t = 7, k = 4, s = 5 41 bunyi
ringan. Diketahui bahwa pada bait kedua lebih banyak terdapat bunyi ringan yaitu 41 huruf, sedangkan bunyi berat 25 huruf. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa bait kedua memiliki bunyi yang ringan. Selanjutnya, pada bait ketiga terdapat 43 bunyi vocal dan 51 bunyi konsonan.
Terdapat pula bunyi berat seperti u = 2, g = 2, j = 1, d = 2, b = 5, ng = 2 14 bunyi berat. Kemudian bunyi ringan seperti i = 7, e = 6, p = 1, t = 5, k = 4, s = 0 23 bunyi
ringan. Diketahui bahwa pada bait ketiga lebih banyak terdapat bunyi ringan yaitu 23 huruf, sedangkan bunyi berat 14 huruf. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa bait ketiga memiliki bunyi yang ringan. Pada bait keempat terdapat 64 bunyi vocal dan 75 bunyi konsonan. Terdapat
pula bunyi berat seperti u = 8, g = 2, j = 0, d = 5, b = 3, ng = 2 20 bunyi berat. Kemudian bunyi ringan seperti i = 9, e = 9, p = 6, t = 7, k = 9, s = 7 47 bunyi ringan.
Diketahui bahwa pada bait keempat lebih banyak terdapat bunyi ringan yaitu 41 huruf, sedangkan bunyi berat 25 huruf. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa bait keempat masih sama dengan bait-bait sebelumnya yakni memiliki bunyi yang ringan.
Pada bait kelima terdapat 88 bunyi vocal dan 123 bunyi konsonan. Terdapat pula bunyi berat seperti u = 8, g = 12, j = 2, d = 8, b = 9, ng = 7 46 bunyi berat.
Kemudian bunyi ringan seperti i = 9, e = 11, p = 2, t = 11, k = 6, s = 6 45 bunyi ringan. Diketahui bahwa pada bait kelima lebih banyak terdapat bunyi berat yaitu 46
huruf, sedangkan bunyi ringan 45 huruf. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bait kelima berbeda dari bait-bait sebelumnya yakni memiliki
bunyi yang berat. f. Tema
Dalam syair Berita kepada Kawan, tema yang dikemukakan oleh penyair adalah bencana alam yang terjadi di tanah air. Secara garis besar dapat dijelaskan
dengan terjadinya bencana alam, banyak korban yang kehilangan orang berharganya. Perasaan terhadap bencana disebutkan dalam bait-bait syairnya. Adanya kata bencana
dalam syair mempertegas tema syair ini. g. Perasaan penyair Feeling
Feeling dari syair Berita kepada Kawan mengungkapkan rasa simpati dan empati penyair terhadap korban bencana alam. Rasa simpati dan empati tersebut
menyebabkan penyair menginstropeksi diri dan memikirkan penyebab terjadinya bencana. Berikut kutipannya: Mungkin tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang
selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita bait kelima. Dari kutipan tersebut penyair menyinggung soal tingkah
laku manusia yang buruk terahdap lingkungan sekitarnya.
h. Amanat atau tujuan Melalui syair Berita kepada Kawan, penyair memberikan emosi, pikiran, dan
kepekaan melalui kata-kata pilihannya yang mengantar pembaca atau pendengar untuk ikut merasakan kesedihan yang dialami korban bencana. Pesan yang
terkandung dalam syair Berita kepada Kawan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca adalah; sebagai manusia harus terus mengingat Tuhan dan selalu
ingat untuk instropeksi diri karena kehidupan hanya sementara.
B. Pengaruh Ekspresi Atas Syair dan Melodi Lagu Berita kepada Kawan
Ekspresi yang diungkapkan melalui syair dapat terlihat melalui pilihan kata yang digunakan, sedangkan ekspresi pada lagu dapat terlihat melalui pilihan melodi
yang digunakan. Untuk mengetahui ekspresi atas syair dan melodi lagu Berita kepada Kawan maka perlu dikaitkan antara hasil analisis bentuk dan struktur lagu dengan
analisis struktur syair Berita kepada Kawan. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait perbandingan hasil analisis bentuk dan struktur lagu dengan analisis struktur syair
Berita kepada Kawan;
1. Bagian A dan bait pertama
Pada bagian A terdapat 23 ruang birama, yang meliputi frase tanya dan jawab. Frase tanya memiliki 8 ruang birama, sedangkan frase jawab memiliki 15 ruang
birama. Bait pertama dalam syair mengisi bagian A dalam lagu. Bait pertama sendiri memiliki 4 baris, yang menjadi awal pembuka ide pokok dalam syair. Berdasarkan
syair, frase tanya diisi oleh 2 baris awal bait pertama yakni perjalanan ini terasa