yang menjadi yatim piatu akibat bencana tersebut. Kalimat terakhir menegaskan adanya banyak korban jiwa yang meninggal akibat bencana tersebut. Bencana letusan
kawah Sinila yang dimaksud pada lagu memang menewaskan ratusan korban jiwa Rachman, dalam Republika edisi 11 juni 2011. Berdasarkan analisis tersebut, maka
makna bait ketiga pada syair lagu Berita kepada Kawan dapat disimpulkan bahwa kejadian bencana alam tersebut menyebabkan para korbannya menderita secara fisik
mau pun batin. Hal ini lah yang menarik rasa simpati pengarang sehingga menceritakannya dalam bentuk sebuah lagu.
4. Analisis makna konotatif syair pada bait keempat
Pada bait keempat, analisis makna konotatif dilakukan per kalimat dalam syair. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisis makna syair pada
bait secara keseluruhan. Berikut analisis makna konotatif per kalimat pada bait keempat.
Tabel 10: Analisis Makna Konotatif per Kalimat Bait Keempat No.
Kalimat Makna
1. Sesampainya di laut, kukabarkan
semuanya. Pergi mencari bantuan untuk para
korban bencana tersebut..
2. Kepada karang kepada ombak
kepada matahari. Menceritakan kegelisahannya pada
beberapa orang yang ditemui dan diharapkan bisa membantu.
3. Tetapi semua diam tetapi semua
bisu. Tetapi tidak ada satupun yang
menanggapi ceritanya dan peduli akan bencana tersebut.
4. Tinggal aku sendiri terpaku menatap
langit. Merasa kesal dengan ketidakpedulian
orang-orang terhadap korban bencana.
Pada bait keempat, pengarang menceritakan tindakan yang dilakukannya untuk membantu para korban bencana. Kalimat pertama menjelaskan tentang
keputusannya untuk pihak-pihak yang dapat membantu korban. Kemudian kalimat ketiga menggambarkan reaksi dari orang-orang yang ditemuinya yang kemudian
membuatnya berpikir kalau hanya ia sendiri yang berempati pada korban tersebut. Berdasarkan analisis makna bait keempat pada syair lagu Berita kepada Kawan dapat
disimpulkan bahwa orang tersebut telah mencoba semampunya untuk membantu para korban, akan tetapi ia tidak mendapat tanggapan dari orang sekitarnya sehingga ia
merasa kesal dengan ketidakpedulian di sekitarnya.
5. Analisis makna konotatif syair pada bait kelima
Pada bait kelima, analisis makna konotatif dilakukan per kalimat dalam syair untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih tajam. Selain itu, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam menganalisis makna syair pada bait secara keseluruhan. Berikut analisis makna konotatif per kalimat pada bait kelima
Tabel 11: Analisis Makna Konotatif per Kalimat Bait Kelima No.
Kalimat Makna
1. Barangkali disana ada jawabnya, mengapa di
tanahku terjadi bencana. Kejadian bencana
tersebut membuatnya mengintopeksi diri.
2. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Berpikir bahwa bencana
tersebut merupakan
teguran Tuhan atas dosa- dosa
yang diperbuat
selama ini. 3.
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita. Berpikir bahwa
ketidakpedulian manusia pada lingkungan
sekitarnya mungkin menjadi penyebab
terjadinya bencana tersebut.
4. Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang. Memutuskan
untuk berpasrah
diri pada
Tuhan atas bencana yang telah terjadi.
Pada bait terakhir dari syair lagu Berita kepada Kawan, dijelaskan bahwa bencana alam tersebut memicu pengarang untuk instropeksi diri. Kalimat kedua dan
ketiga menggambarkan dugaan-dugaan yang dipikirkannya sebagai penyebab terjadinya bencana. Kemudian kalimat terakhir menunjukkan perasaan berpasrah diri
pada Tuhan atas bencana yang telah terjadi. Berdasarkan analisis makna bait kelima pada syair, dapat disimpulkan bahwa pengarang mengajak pendengarnya untuk
melihat bencana tersebut sebagai pengingat manusia untuk bersama-sama berinstropeksi diri dan selalu mengingat Tuhan.
Secara keseluruhan jika dilihat dari analisa makna per bait maka dapat disimpulkan bahwa lagu ini menceritakan tentang seseorang yang bersimpati dan
empati pada sebuah bencana alam yang menimpa tanah kelahirannya. Orang tersebut mencoba membantu para korban bencana tersebut dengan berbagai cara, namun
sayangnya tidak ada yang peduli sehingga orang tersebut merasa kesal. Pada akhirnya orang tersebut melihat bencana tersebut sebagai tolak ukur instropeksi diri dan
membantunya untuk terus ingat pada Penciptanya.
G. Pembahasan