2. Kesejajaran bentuk formal correspondence
Kesejajaran bentuk terjadi jika kategori BSa unit, kelas, struktur, dsb menempati kategori gramatikal yang sama dalam BSu. Contoh : ‘Je mange’
berpadanan dengan ‘ Saya makan’ Hoed, 1992 : 83. Pada contoh tersebut, kedua
kalimat memiliki struktur yang sama, yakni subjek + predikat. Tidak hanya itu, kedua kalimat juga menempati kategori yang sama dalam struktur bahasa masing-
masing. Je yang berfungsi sebagai subjek dan merupakan nomina, mendapatkan padanan nomina saya dalam bahasa Indonesia yang juga menduduki fungsi
subjek. Begitu juga dengan mange, yang menduduki fungsi sebagai predikat dan masuk dalam kategori verba mendapatkan padanan dalam bahasa Indonesia
makan, yang baik dalam kategori maupun fungsinya sama alam struktur bahasa Indonesia predikat, verba.
D. Pergeseran dalam Penerjemahan
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa setiap bahasa memiliki karakteristiknya sendiri. Misalnya saja, setiap bahasa memiliki caranya sendiri dalam membangun
sebuah kalimat, seperti teknik untuk menyambung klausa menjadi kalimat. Terdapat pula bahasa yang memiliki pola unik dalam menyusun kalimat. Untuk
dapat menyampaikan pesan dari satu bahasa ke bahasa lain, seorang penerjemah harus menghormati masing-masing karakteristik bahasa tersebut. Di dalam
menerjemahkan, penerjemah tidak bisa memaksakan struktur formal dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, karena itu bisa saja menjadikan hasil terjemahan
menjadi tidak bermakna. Hasil terjemahan akan menjadi lebih baik jika
penerjemah mengadakan sedikit perubahan terhadap struktur bahasa sumber agar berterima dalam bahasa sasaran.
Newmark 1981: 7 menyatakan bahwa di dalam menerjemahkan selalu terdapat makna yang hilang. Dengan kata lain, hasil terjemahan tidak bisa sama
persis dengan teks aslinya, dan hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Simatupang 1999: 88 menyatakan salah satu faktor tersebut adalah aturan-aturan
dalam setiap bahasa yang berbeda-beda. Bahasa Prancis dan bahasa Indonesia merupakan dua bahasa yang sangat berbeda, terutama dari segi struktur
bahasanya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran dalam penerjemahannya. Pergeseran ini dilakukan dengan tujuan agar pesan atau amanat
dari BSu dapat tersampaikan dengan baik ke dalam BSa.
1. Pergeseran bentuk
Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori pergeseran bentuk menurut Catford dan teori pergeseran makna menurut Simatupang. Menurut Catford 1965:
73-80, pergeseran bentuk dapat digolongkan menjadi dua jenis besar, yakni level shifts pergeseran tataran dan category shifts pergeseran kategori.
a. Level shifts pergeseran tataran Pergeseran tataran yang dimaksud di sini adalah bahwa suatu kata yang berada
dalam satu tataran dalam Bsu padanannya memiliki tataran yang berbeda dalam BSa. Pergeseran tataran terjadi dari gramatikal ke leksikal atau sebaliknya.
Sebagai contoh ‘ This text is intended for…’ memiliki padanan dalam bahasa
Prancis ‘ Le présent Manuel s’adresse à…’ Pada contoh tersebut, this berada