Berdasarkan struktur intern klausa utamanya, kalimat dibagi menjadi dua macam, yakni sebagai berikut.
1 kalimat lengkap, yaitu kalimat yang mempunyai unsur-unsur pengisi fungsi gramatikal yang lengkap, terutama subjek dan predikat. Contoh : Dia makan.
Pada kalimat tersebut, “dia” memiliki fungsi sebagai subjek dan “makan” memiliki fungsi sebagai predikat.
2 kalimat tak lengkap, kalimat penggalan, atau kalimat minor, yaitu kalimat yang salah satu unsur pengisi fungsi gramatikalnya tidak ada. Contoh : Baik
Kalimat tersebut merupakan kalimat tak lengkap karena merupakan jawaban singkat.
Berdasarkan jenis tanggapan yang diharapkan, kalimat dapat digolongkan menjadi:
1 kalimat pernyataan, yaitu kalimat yang mengharapkan tanggapan berupa perhatian. Contoh : Alfi sedang menuju kemari.
2 kalimat pertanyaan, yaitu kalimat yang mengharapkan tanggapan berupa jawaban berbentuk ujaran. Contoh : Mengapa dia terlambat?
3 Kalimat perintah, yaitu kalimat yang mengharapkan tanggapan berupa perbuatan. Contoh : Ayo kita berangkat
Berdasarkan sifat hubungan antara pelaku dan perbuatan, kalimat dapat digolongkan menjadi empat, yakni sebagai berikut.
1 Kalimat aktif, yaitu kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai pelaku. Contoh : Adik menendang anjing itu. Pada kalimat tersebut, adik adalah
pelaku perbuatan menendang.
2 Kalimat pasif, yaitu kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai tujuan atau sasaran perbuatan. Contoh : Anjing itu ditendang adikku. Pada kalimat
tersebut, anjing itu menjadi sasaran perbuatan. 3 Kalimat tengah, yaitu kalimat yang subjeknya merupakan pelaku dan tujuan.
Contoh : Dia sedang bercukur. 4 Kalimat netral, yaitu kalimat yang tidak berstruktur pelaku-perbuatan. Contoh
: Aming pelawak. Berdasarkan ada tidaknya unsur ingkar atau unsur negatif di dalam
predikatnya, kalimat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Kalimat positif atau kalimat afirmatif, yaitu kalimat yang tidak mengandung
unsur negatif tidak atau bukan. 2 Kalimat negatif atau kalimat ingkar, yaitu kalimat yang mengandung unsur
negatif.
2. Satuan sintaksis bahasa Prancis
a. Mots Kata Menurut Dumarest dan Morsel 2004: 29 pada dasarnya mots dalam bahasa
Prancis dibagi menjadi 2, yakni mot simple dan mots construits. Mot simple adalah bentuk kata yang sudah tidak dapat diuraikan lagi, dan dapat digunakan
menjadi dasar dari kata lain. Misalnya kata nom bisa mendapatkan imbuhan dan menjadi kata lain, seperti nommer, dénommer, renom, nomination, dan lain
sebagainya. Dumarest dan Morsel juga menerangkan bahwa mots construits terbagi
menjadi dua, yakni composés dan dérivés.
- Mots construits composés terbentuk dari penyatuan dua kata yang telah ada,
misalnya adalah porte-clés gantungan kunci, garde-robe lemari pakaian, dan timbre-poste perangko.
- Mots construits dérivés terbentuk dari imbuhan awalanakhiran, misalnya
adalah fairedéfaire, dan généreuxgénéreusement. Berikut bagan pembentukan kata.
FORMATION DES MOTS DÉRIVATION
COMPOSITION
Dérivation affixale Dérivation non affixale
Préfixation Suffixation
Dumarest dan Morsel, 2004: 29 Sebagaimana bagan di atas, dapat dilihat bahwa mots construits dibagi
menjadi dua berdasarkan pembentukannya, yakni dérivation dan composition. Dérivation sendiri terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Dérivation affixale adalah pembentukan kata baru dengan menambahkan
imbuhan. Dérivation affixale terbagi lagi menjadi dua yaitu dengan préfixation
pemberian awalan, contoh : supermarché, inconnu; dan dengan suffixation pemberian akhiran, contoh : chanteur, beauté.
- Dérivation non affixale adalah pembentukan kata baru tanpa menambahkan
imbuhan. Dérivation non affixale dapat dilakukan dengan rekategorisasi atau mengubah kategori kata, contoh : orange nom menjadi orange adjectif.
Composition savante
Composition populaire
Selain itu, dérivation non affixale dapat pula dilakukan dengan mengubah maknanya, contoh : café nom, boisson menjadi café nom, établissement qui
sert cette boisson Dumarest dan Morsel, 2004: 41. Composition juga terbagi menjadi dua, yaitu composition populaire dan
composition savante. Composition populaire adalah mots composés yang terbentuk dari penggabungan dua kata yang telah ada dalam bahasa Prancis.
Composition populaire terbagi dalam tiga niveau tingkatan, yaitu : -
Tingkatan pertama adalah tingkatan dimana makna dari penggabungan kata masih jelas dan dapat dimengerti, seperti une machine à laver mesin cuci.
- Tingkatan kedua adalah tingkatan dimana makna dari penggabungan kata
tidak dapat langsung dimengerti, contohnya adalah une garde-robe bukanlah seseorang yang menjaga gaun garde = menjaga, robe = gaun, tetapi yang
dimaksud adalah lemari yang berisi pakaian. -
Tingkatan ketiga atau yang terakhir adalah tingkatan dimana makna dari penggabungan kata sulit untuk dimengerti, karena kata yang digabung
maknanya sangat jauh berbeda dengan jika kata-kata tersebut berdiri sendiri. Contohnya un pied-à-terre artinya adalah rumah yang hanya dipergunakan
sekali waktu. Padahal jika berdiri sendiri, pied berarti kaki, dan terre berarti tanah Dumarest dan Morsel, 2004: 31.
Composition savante adalah mots composés
yang terbentuk dari penggabungan kata dalam bahasa Prancis dengan kata dari bahasa Latin atau
Yunani. Contoh : aqua air dalam bahasa Latin menjadi aquatique dan bios hidup dalam bahasa Yunani menjadi biologie Dumarest dan Morsel, 2004: 36.
b. Groupe de mot atau Syntagme Frasa Marchand 1973: 4 menjelaskan bahwa semua kalimat deklaratif dalam
bahasa Prancis terdiri dari dua unsur, yaitu le groupe du nom atau groupe nominale dan le groupe du verbe atau groupe verbal. Selain kedua unsur
tersebut, terdapat pula le groupe prépositionnel dan le groupe de l’adjectif. Marchand 1973: 9-33 menerangkan unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
1 Le groupe du nom GN Dalam kalimat sederhana, le groupe du nom dibentuk dari déterminant dan
nomina. Contoh : le cheval trotte. Pada kalimat tersebut, le merupakan déterminant, cheval merupakan nomina, dan trotte merupakan verba yang masuk
dalam groupe verbal. Déterminant dapat berupa article définis, indéfinis, atau partitifs contoh : le, la, l’, les, un, une, des, du, de la, de l’ ; démonstratifs
contoh : ce, cette, ces ; possessifs contoh : mon, ton, son, ma, ta, sa, notre, votre, mes, tes dan sebagainya ; numéraux contoh : un, deux, trois, cent, mille
dan indéfinis contoh : tous, beaucoup, peu, chacun, quelque, même. Menurut Delatour 2004: 18 nomina dapat dibagi menjadi dua kategori besar,
yaitu les noms communs dan les noms propres. Les noms communs adalah nomina yang menggambarkan orang personnes atau benda choses. Les noms communs
dapat berupa animé hidup, contoh : homme atau inanimé tidak hidup, contoh : table; comptables dapat dihitung, contoh : arbre atau non comptables tidak
dapat dihitung, contoh : eau; dan abstraits abstrak, contoh : courage atau concrets konkret, contoh : livre. Sebuah nomina dapat memiliki beberapa
kategori, misal arbre adalah inanimé, comptable, concret. Kemudian les noms
propres adalah nomina yang menggambarkan seseorang, negara, daerah, kota, gunung, dan sebagainya. Contoh : Dubois, le Japon, Paris, le mont Blanc, dsb.
2 Le groupe du verbe GV Le groupe du verbe ada dua macam, yaitu yang memakai être dan yang
memakai verba. Pada le groupe du verbe yang memakai être biasanya diikuti oleh groupe du nom GN, groupe de l’adjectif GA, dan groupe prépositionnel GP.
Sebagai contoh : le docteur Dupont est notre médecin. Kalimat tersebut terdiri dari GN le docteur Dupont + GV est notre médecin. GV pada kalimat tersebut
terdiri dari être + GN. Contoh lain : le couvreur est sur le toit. GV pada kalimat tersebut adalah être + GP sur le toit.
Le groupe du verbe yang memakai verba bisa diikuti oleh groupe du nom contoh : l’explorateur parcourt la brousse, parcourt = verba, la brousse = GN,
groupe prépositionnel contoh : le promeneur marche dans le sentier, marche = verba, dans le sentier = GP atau keduanya contoh : Pierre donne une pomme à
son frère, donne = verba, une pomme = GN, à son frère = GP; atau dapat pula tidak diikuti oleh unsur lain, dalam hal ini verba berupa intransitif contoh : les
champignons abondent. 3 Le groupe prépositionnel GP
Le groupe prépositionnel terbentuk dari dua unsur, yaitu preposisi dan groupe du nom. Contoh : la ménagère revient du marché. Kalimat tersebut terdiri dari GN
la ménagère + GV revient + GP du marché. GP pada kalimat tersebut terdiri dari preposisi de + GN le marché. Preposisi de bertemu dengan article le
berubah bentuk menjadi du.