d. buruk = skor 0 – 6,4
Indikator keberhasilan tindakan di bagi dalam dua aspek, yaitu keberhasilan proses dan keberhasilan hasil. Masing-masing indikator keberhasilan
diuraikan sebagai berikut.
1. Indikator Keberhasilan Proses
Indikator keberhasilan proses dilihat dari perkembangan proses perubahan aktivitas siswa terhadap pembelajaran Teknik pemesian bubut.
Selain itu, keberhasilan proses pembelajaran juga dapat dilihat dari meningkatnya aktivitas siswa dalam kegiatan kegiatan visual, kegiatan lisan,
kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, kegiatan metrik, kegiatan mental, dan kegiatan emosional. Analisis dilakukan dengan
mendeskripsikan hal-hal yang terjadi selama tindakan dilakukan. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila aktivitas siswa minimal berada dalam
kategori tinggi.
2. Indikator Keberhasilan Hasil
Indikator keberhasilan hasil didasarkan atas meningkatnya hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran
berbasis proyek project based learning. Perubahan hasil belajar peserta didik yang positif dapat dilihat pada orang perorang ataupun keseluruhan
peserta didik. Indikator ini dilihat dengan cara membandingkan hasil pembelajaran proses sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Ketuntasan
belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dengan berpedoman pada 3
pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik yang berbeda-beda, fasilitas sarana setiap sekolah yang berbeda, dan daya dukung setiap sekolah
yang berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti menetapkan indikator konkrit bagi keberhasilan kelas secara klasikal dari pelaksanaan
penelitian adalah sebesar 85 dengan nilai KKM sebesar 75, sesuai dengan nilai KKM pada mata pelajaran Teknik pemesian bubut pada SMK
Muhammadiyah Prambanan. Dengan demikian, melalui penelitian ini diharapkan indikator konkrit untuk keberhasilan klasikal tersebut dapat
dicapai.
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Teknik Permesinan Bubut di kelas XI Jurusan Teknik Mesin SMK
Muhammadiyah Prambanan yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek project based learning. Dengan demikian, hasil-hasil penelitian ini diarahkan untuk
dianalisis agar memenuhi tujuan tersebut. Proses pemecahan masalah untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian dilakukan melalui analisis data.
Data yang diperoleh melalui tes dan observasi tersebut kemudian dianalisis dan diinterpretasikan untuk memecahkan masalah penelitian. Berikut uraian dari hasil
analisis data dan pembahasan hasil penelitian.
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan tiap siklus. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada SMK Muhammadiyah
Prambanan. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI TPA Jurusan Teknik Mesin. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI TPA. Dalam pelaksanaan
penelitian, siswa diberi tindakan berupa pembelajaran berbasis proyek project based learningPBL pada mata diklat Teknik Permesinan Bubut. Pengumpulan
data hasil belajar pada mata diklat Teknik Permesinan Bubut diperoleh melalui penilaian terhadap siswa setelah siklus I, dan setelah siklus II. Secara rinci,
prosedur pelaksanaan penelitian ini dijabarkan sebagaimana berikut.