27
kreatifitas, dan dapat mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan potensi yang dimiliki anak.
C. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kegiatan Main Anak Usia Dini.
1. Pembelajaran Anak Usia Dini
Bambang Warsita 2008: 85 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang dilaksanakan untuk membuat peserta didik
melakukan suatu kegiatan pembelajaran, atau usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber belajar agar terjadi proses belajar pada peserta
didik. Pendidikan anak usia dini PAUD merupakan pendidikan yang
sangat mendasar bagi perkembangan anak. Pembelajaran anak usia dini merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara sadar dan sengaja
berdasarkan pengembangan kurikulum yang dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar melalui interaksi antara guru dengan peserta didik dengan
tujuan yang telah terprogram Mela, 2012: 13-14. Masa usia dini merupakan periode emas golden age bagi
perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai
fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Oleh karena itu
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini harus didasarkan pada pinsip- prinsip pembelajaran anak usia dini. Berikut merupakan prinsip-prinsip
28
pembelajaran anak usia dini yang dikutip dari Depdiknas 2006: 4 dan Anita 2011: 67-68 adalah:
a. Berorientasi pada kebutuhan anak, artinya kegiatan pembelajarannya
harus selalu berorientasi pada kebutuhan anak. b.
Belajar melalui bermain. Bermain merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan anak. Dalam proses belajar, permainan merupakan cara
yang baik yang dapat merangsang perkembangan anak. c.
Kreatif dan inovatif. Dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu anak.
d. Menggunakan pendekatan klasikal, kelompok, dan individual. Ketiga
pendekatan digunakan secara bergantian danatau bersamaan sesuai kebutuhan perkembangan dan belajar anak secara individual.
e. Menciptakan lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang menarik
dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. f.
Menggunakan berbagai model pembelajaran. Model pembelajaran dikembangkan dengan mengadopsi berbagai model yang sudah ada,
seperti model pendidikan Maria Montessori, kreatif kurikulum, dll. Pengembangan juga memperhatikan karakteristik anak dan lembaga
sehingga sesuai kebutuhan perkembangan dan belajar anak. g.
Mengembangkan kecakapanketerampilan hidup dan hidup beragama, melalui pembiasaan-pembiasaan agar mampu menolong diri sendiri,
disiplin, mampu bersosialisasi, mempercayai adanya Allah dan
29
kekuasaanNya, serta membiasakan berdo’a setiap kali melaksanakan kegiatan, membiasakan membaca ayat-ayat pendek dan belajar sholat.
h. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang ada di
lingkungan sekitar. i.
Pembelajarannya mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak. j.
Stimulasirangsangan yang bersifat holistikmenyeluruh mencakup semua aspek perkembangan anak atau kegiatan belajar menggunakan
dimensi kecerdasan terpadu. Proses penyelenggaraan pendidikan anak usia dini juga didasarkan
pada prinsip perkembangan anak. Adapun prinsip pekembangan anak menurut Depdiknas 2006: 5 adalah:
a. Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya
terpenuhi serta
merasa aman
dan nyaman
dalam lingkungannya.
b. Anak belajar mulai dari membangun pemahaman,
mengeksplorasi lingkungan, menemukan kembali suatu konsep, hingga mampu menghasilkan suatu karya.
c. Anak belajar melalui interaksi sosial.
d. Minat dan ketekunan anak akan memotivasi belajar anak.
e. Perkembangan dan gaya belajar anak yang berbeda-beda
individu yang unik. f.
Anak belajar dari yang sederhana ke yang komplek, dari konkret ke abstrak, dari gerakan ke bahasa verbal, dan dari diri
sendiri ke interaksi dengan orang lain.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Anak Usia Dini