Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

32 d. Fasilitator, sebagai fasilitator guru hendaknya menyediakan fasilitas yang mendukung dan memungkinkan anak dapat belajar secara optimal. e. Pemimbing, sebagai pembimbing guru hendaknya memberikan bimbingan kepada anak didik dalam menghadapi kesulitan saat belajar, sehingga anak dapat belajar secara opimal. f. Evaluator, sebagai evaluator guru dituntut untuk mampu menilai hasil serta proses pembelajaran. Ketika seorang guru telah menyadari berbagai peranannya dalam pembelajaran, maka keberhasilan pelaksanaan kurikulum pun dapat tercapai. Demikian pula dalam pembelajaran anak usia dini, seorang guru harus bisa membawa pembelajaran menjadi menyenangkan bagi anak, sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif dan menyenangkan. Selain itu, perkembangan potensi anak didik pun dapat berkembang secara optimal. Dalam model sentra dan lingkaran, guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator bagi anak, karena seluruh kegiatan pembelajaran berfokus pada anak dengan memperhatikan keunikan masing-masing anak.

D. Kerangka Berpikir

Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini memerlukan model yang tepat agar dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan perkembangan anak. Melalui model sentra dan lingkaran atau BCCT, anak didik ditempatkan pada 33 posisi yang proporsional atau model sentra dan lingkaran yang berfokus pada anak. Melalui model sentra anak dirangsang untuk secara aktif melakukan kegiatan bermain sambil belajar di sentra-sentra pembelajaran sentra persiapan, sentra main peran, sentra balok, sentra bahan alam, dan sentra IMTAQ. Seluruh kegiatan pembelajaran berfokus pada anak sebagai subyek pembelajar. Melalui sistem sentra yang diterapkan saat ini, pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, karena selalu memperhatikan keunikan dari masing-masing anak didik. Sebelum menerapkan pembelajaran dengan model sentra, hendaknya seorang guru telah membuat rancangan kegiatan main atau sering disebut rencana kegiatan harian sebagai acuan atau pedoman guru saat mengajar. Melalui model sentra, pendidik lebih banyak berperan sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator dengan memberikan pijakan-pijakan sebelum maupun sesudah main dan saat lingkaran. Setelah kegiatan main berakhir, tak lupa seorang gurupendidik mencatat perkembangan kemampuan anak dalam berbagai aspek sebagai bahan evaluasi pembelajaran Namun penerapan model sentra dan lingkaran bukan hal yang mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran anak usia dini, karena dibutuhkan pemahaman dan kesiapan dari sumber daya manusia semua pihak sekolah terutama guru dan keluarga untuk ikut berperan dalam pelaksanaan pembelajaran. Selain itu kurikulum, media pembelajaran, dan manajemen sekolah pun juga harus mendukung. 34 Salah satu lembaga PAUD di Desa Sariharjo yang telah menggunakan model sentra dan lingkaran atau BCCT dalam kegiatan mainnya adalah Kelompok Bermain Rumah Ibu Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan main dengan menggunakan model sentra dan lingkaran ini dapat diterapkan dengan lancar oleh Kelompok Bermain Rumah Ibu Jongkang. Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Pelaksanaan Model Sentra dan Lingkaran dalam Kegiatan Main Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Rumah Ibu Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta”

E. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK OLEH IBU DI RW 08 DUSUN WONOREJO SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA

13 75 101

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN UNIVERSAL ANANDA PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN UNIVERSAL ANANDA DESA PURWOKERTO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL.

0 3 17

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SENTRAPADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN UNIVERSAL ANANDA PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN UNIVERSAL ANANDA DESA PURWOKERTO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL.

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 15

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu dan Prestasi Belajar Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu dan Prestasi Belajar Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu dan Prestasi Belajar Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 4

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA 6 -12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu dan Prestasi Belajar Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 14

MODEL MAIN PERAN ANAK USIA DINI

0 0 11