25
2.2. Permainan Peranan dengan Metode Psikodrama
2.2.1. Permainan Peranan
Dalam pelaksanaan bimbingan, permainan peranan diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan, dimana individu memerankan situasi yang
imaginatif dengan tujuan untuk membantu tercapainya pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan-keterampilan, menganalisis perilaku atau menunjukkan
pada orang lain bagaimana perilaku seseorang atau bagaimana seseorang dapat bertingkah laku, Corsini dalam Romlah ,2001.
Permainan peranan merupakan salah satu teknik yang telah diteliti oleh para ahli yang bekerja di bidang penyelenggaraan latihan-latihan. Mereka telah
membuktikan bahwa permainan peranan merupakan teknik latihan yang bermutu. Teknik peranan ini telah dikenal sejak lama, yaitu ketika Moreno, seorang psikiatri
dari Vienna, pada tahun 1923 mengembangkan satu teknik yang disebutnya psikodrama
Mclntyre,
1982. Tetapi psikodrama tersebut digunakan untuk melatih orang-orang yang mengalami gangguan kepribadian. Kemudian para ahli psikologi
perilaku menggunakan teknik tersebut untuk melatih ahli komunikasi atau ahli hubungan antarpribadi dalam lingkungan pekerjaan. Pada saat ini permainan peranan
secara luas telah diterima sebagai teknik yang melatih berbagai macam hubungan antarpribadi.
26
2.2.2. Dasar Teori Permainan Peranan
Seseorang dikatakan mempunyai penyesuaian diri yang baik apabila ia dapat berperilaku sesuai dengan peranan yang dimilikinya baik sebagai makhluk individu
maupun makhluk sosial. Individu mempelajari peranan-peranan yang berbeda tersebut mulai sejak lahir. Seseorang bayi dilahirkan dalam lingkungan masyarakat
tertentu, ia harus belajar bahasa dan perilaku yang dituntut dalam masyarakat itu. Pada dasarnya seseorang dilahirkan dengan kemampuan untuk bereaksi terhadap
stimulus-stimulus diluar dirinya secara spontan. Pada dasarnya manusia itu spontan dan kreatif, tetapi spontanitas dan kreativitas ini berkurang atau hilang karena
kesalahan dalam hubungan antarpribadi atau karena hambatan kebudayaan, Moreno dalam Romlah, 2001.
Permainan peranan merupakan suatu alat belajar yang dapat digunakan untuk menambah kemampuan individu untuk menghadapi situasi yang terjadi “sekarang
dan disini”. Secara analogi, permainan peranan dalam hubungan antarpribadi berusaha untuk menciptakan suasana spontanitas dan kreativitas dimana tekanan-
tekanan yang menghambat dihilangkan, dan individu mendapat kesempatan untuk belajar dalam suasana yang bebas tanpa hambatan. Salah satu faktor penting yang
menentukan dalam permainan peranan yang akan menghasilkan perubahan perilaku adalah pengurangan hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan yang biasa timbul
adalah perasaan takut dikritik, takut dihukum, atau ditertawakan. Sebagai hasilnya timbullah perasaan-perasaan yang baru, dan perasaan-perasaan lama dihayati dalam
27
konteks yang baru. Permainan peranan menyediakan kondisi yang dapat menghilangkan rasa takut atau cemas, karena disini individu dapat mengekspresikan
dirinya secara bebas tanpa takut terkena “sanksi” sosial terhadap perbuatannya.
Perubahan perilaku atau perubahan sikap melalui permainan peranan terjadi secara bertahap. Menurut Lewin dalam Romlah, 2001 menggolongkan perubahan
itu dalam tiga tahap, yaitu pola-pola perilaku yang tidak kaku yang dimiliki sekarang, perubahan kearah pola-pola perilaku yang baru, dan melaksanakan pola-pola perilaku
baru dalam kehidupan sehari-hari.
2.2.3. Pengertian Psikodrama