27
konteks yang baru. Permainan peranan menyediakan kondisi yang dapat menghilangkan rasa takut atau cemas, karena disini individu dapat mengekspresikan
dirinya secara bebas tanpa takut terkena “sanksi” sosial terhadap perbuatannya.
Perubahan perilaku atau perubahan sikap melalui permainan peranan terjadi secara bertahap. Menurut Lewin dalam Romlah, 2001 menggolongkan perubahan
itu dalam tiga tahap, yaitu pola-pola perilaku yang tidak kaku yang dimiliki sekarang, perubahan kearah pola-pola perilaku yang baru, dan melaksanakan pola-pola perilaku
baru dalam kehidupan sehari-hari.
2.2.3. Pengertian Psikodrama
Psikodrama merupakan permainan peranan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat
menemukan konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhannya-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya, Corey dalam
Romlah, 2001. Dalam psikodrama individu yang bermasalah memerankan masalahnya sendiri. Psikodrama dilaksanakan untuk tujuan terapi atau penyembuhan.
Didalam psikodrama klien memerankan situasi-situasi dramatis yang dialaminya pada waktu lalu, sekarang, dan yang diantisipasi akan dialami pada waktu
yang akan datang, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai dirinya dan melepaskan tekanan-tekanan yang dialami atau katarsis.
Kejadian-kejadian yang penting dimainkan kembali agar klien dapat mengenali
28
perasaan-perasaannya dan dapat mengungkapkan perasaannya sepenuhnya sehingga terbuka jalan untuk terbentuknya perilaku yang baru.
Kelompok psikodrama memberikan kesempatan pada anggota kelompok untuk menguji kenyataan, karena kelompok terdiri dari individu-individu dan situasi-
situasi kehidupan yang nyata. Anggota kelompok juga dapat memberikan saran-saran pemecahan masalah yang dihadapi yang mungkin belum terpikirkan oleh individu
yang bermasalah. Selain tujuan terapi, psikodarama juga dapat dipakai sebagai metode mengajar yang sangat bermanfaat bagi para mahasiswa dan orang-orang yang
bekerja di bidang kesehatan mental yang disebut Moreno sebagai psikodrama
didaktis,
Corey dalam Romlah, 2001. Dengan memerankan peranan klien tersebut mereka akan dapat menghayati perasaan-perasaan kliennya. Anggota-anggota
kelompok lain dapat memberikan alternatif-alternatif bagaimana menghadapi klien- klien yang sulit, dan memberikan balikan yang membantu memisahkan masalah klien
dengan proyeksi-proyeksi terapis.
2.2.4. Komponen-komponen Psikodrama