28
perasaan-perasaannya dan dapat mengungkapkan perasaannya sepenuhnya sehingga terbuka jalan untuk terbentuknya perilaku yang baru.
Kelompok psikodrama memberikan kesempatan pada anggota kelompok untuk menguji kenyataan, karena kelompok terdiri dari individu-individu dan situasi-
situasi kehidupan yang nyata. Anggota kelompok juga dapat memberikan saran-saran pemecahan masalah yang dihadapi yang mungkin belum terpikirkan oleh individu
yang bermasalah. Selain tujuan terapi, psikodarama juga dapat dipakai sebagai metode mengajar yang sangat bermanfaat bagi para mahasiswa dan orang-orang yang
bekerja di bidang kesehatan mental yang disebut Moreno sebagai psikodrama
didaktis,
Corey dalam Romlah, 2001. Dengan memerankan peranan klien tersebut mereka akan dapat menghayati perasaan-perasaan kliennya. Anggota-anggota
kelompok lain dapat memberikan alternatif-alternatif bagaimana menghadapi klien- klien yang sulit, dan memberikan balikan yang membantu memisahkan masalah klien
dengan proyeksi-proyeksi terapis.
2.2.4. Komponen-komponen Psikodrama
Komponen yang ada dalam teknik psikodrama dalam Romlah 2001
diantaranya :
1. Panggung permainan
Panggung permainan mewakili ruang hidup peran utama psikodrama. Panggung atau tempat permainan hendaknya cukup luas untuk memberi
29
ruang gerak yang cukup bagi pemeran utama, pemimpin, dan individu- individu lain yang berperan dalam psikodrama tersebut.
2. Pemimpin psikodrama
Pemimpin psikodrama adalah terapis atau konselor. Menurut Corey dalam Romlah, 2001 pemimpin psikodrama memiliki tiga peranan,
yaitu sebagai produser, katalisatorfasilitator, dan pengamat atau penganalisis. Pemimpin membantu pemilihan pemegang peran utama, dan
menentukan teknik yang mana yang paling tepat untuk mengeksplorasi masalah individu tersebut, merencanakan pelaksanaannya, menyiapkan
situasi tepat, dan memperhatikan dengan cermat perilaku pemain utama selama psikodrama berlangsung. Sebagai katalisator atau fasilitator
pemimpin membantu pemain utama klien dalam mengembangkan adegan, membantu agar ia dapat mengungkapkan perasaannya dengan
bebas, dan membuat interpretasi untuk penyembuhannya, serta ia agar memperoleh pemahaman baru mengenai masalahnya. Untuk dapat
menjadi pemimpin psikodrama yang efektif seseorang harus mempunyai tiga sifat yang utama, yaitu kreativitas, keberanian, dan kharisma, Corsini
dalam Romlah, 2001. Hal yang terbaik bagi seorang pemimpin kelompok adalah menggunakan pengalaman-pengalaman pribadinya dan
model-model terapi yang dikembangkan sendiri untuk memahami ekspresi pribadi dan komunikasi antarpribadi yang terjadi dalam kelompok.
30
3. Pemegang peran utama
protagonist
Pemegang peran utama adalah individu yang dipilih oleh kelompok dan pemimpin kelompok untuk memerankan kembali kejadian-kejadian
penting yang dialami mulai dari kejadian waktu lampau, apa yang terjadi sekarang, dan situasi yang diperkirakan akan terjadi. Pelaku utama
menentukan kejadian dan masalah yang akan dimainkan. Dalam memainkan kejadian itu ia didorong supaya melakukannya dengan
spontan, tidak terlalu banyak menggunakan kata-kata tetapi lebih banyak mengungkapkan dalam bentuk gerakan dan perbuatan. Meskipun kejadian
masa lalu diperagakan, tetapi titik berat permainan adalah pada hal-hal yang terjadi pada saat sekarang. Pemusatan perhatian pada apa yang
terjadi pada saat sekarang itu akan mengungkapkan perasaan-perasaan yang dialami klien dalam berhubungan dengan orang-orang penting yang
berpengaruh pada masa lampau. Pemain utama biasanya memlilih anggota-anggota kelompok yang akan menyertainya bermain yang
berperan sebagai orang-orang yang ada kaitannya dengan masalah yang dialaminya. Pemilihan didasarkan pada sifat-sifat anggota kelompok yang
menyerupai orang-orang yang berkaitan dengan masalah pemain utama.
31
4. Pemeran pembantu
the auxiliary egos
Pemeran pembantu atau pembantu terapis adalah siapa saja dalam kelompok yang membantu pemimpin kelompok dan pemeran utama
dalam produksi psikodrama. Pemeran pembantu mempunyai dua fungsi. Pertama mereka menggambarkan peranan-peranan tertentu yang
mempunyai hubungan dekat dengan pemeran utama dalam kehidupan yang sebenarnya. Mereka dapat berupa orang yang sudah meninggal, yang
masih hidup, binatang piaraan, atau benda-benda yang menjadi kesayangan pemeran utama. Kedua, pemeran-pemeran pembantu tersebut
berfungsi sebagai alat terapi, misalnya mereka dapat berfungsi sebagai pemeran ganda mengungkapkan perasaan-perasaan yang diperkirakan
dialami oleh pemeran utama tetapi tidak diungkapkannya. Secara singkat fungsi pemeran pembantu adalah mendorong pemeran utama agar terlibat
secara mendalam ke hal-hal yang terjadi pada saat ini. Dengan bantuan yang efektif dari pembantu terapis, psikodrama dapat menjadi alat yang
efektif untuk mengubah perilaku. 5.
Penonton Penonton dalam psikodrama adalah anggota-anggota kelompok yang
tidak menjadi pemeran utama dan pemeran pembantu. Penonton memberikan dukungan yang sangat bernilai dan memberikan balikan
32
kepada pemeran utama. Setelah permainan selesai diadakan diskusi, dan penonton diminta untuk memberikan reaksinya secara spontan mengenai
apa yang dilihatnya dan memberikan pandangan dan sumbangan pikiran. Berbagi reaksi dan sumbangan dari penonton tersebut akan membantu
pemeran utama memahami akibat perilakunya terhadap oranglain. Dengan demikian proses pengujian kenyataan telah berlangsung.
2.2.5. Teknik-teknik dalam Psikodrama