e. Penguraian Mikroorganisme
Mikroorganisme dapat merusak senyawa kimia organik didalam lingkungan. Untuk beberapa senyawa kimia, faktor ini menjadi penting
untuk mengurangi konsentrasi senyawa tersebut dalam lingkungan terutama terjadi pada yang diserap tanahsendimen Darryl, dkk., 2007.
f. Kerentanan Air Tanah
Tanah disarikan dari berbagai jenis, beberapa diantaranya mungkin sangat rentan terhadap polusi akibat aktivitas manusia. Kerentanan sumber
air tanah sangat penting ketika menilai resiko terhadap air tanah yang ditimbulkan oleh berbagai kegiatan Darryl, dkk., 2007.
2.5 Pengolahan Air Minum
Menurut Richa, 2010 pengolahan air minum di PDAM Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Jln. Sisingamangaraja No. 1 Medan adalah sebagai
berikut: air sungai Belawan di sunggal ditangkap oleh badan penangkap air intake, kemudian air baku yang sudah ditangkap oleh badan penangkap air
intake. Mengalir secara gravitasi ke canel, dimana pada pada canel ditambahkan liquid chorine yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme maupun
menghambat pertumbuhan lumut algae Lalu air menuju Raw Water Tank RWT, dimana bertujuan untuk
mengendapkan lumpur, sebelum masuk ke Raw Water Pump RWP dimana pada RWP ditambahkan tawas. Kemudian air di alirkan ke RWP yang bertujuan untuk
memompakan air menuju ke clearator, dimana terjadi proses flokulasi dan koagulasi. Setelah air menuju ke clearator yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya proses pembentukan flok. Air yang berasal dari clearator masuk
Universitas Sumatera Utara
kesaringan filter yang berfungsi untuk menyaring flok-flok yang terikat pada alum Richa, 2010.
Air yang mengalir dari saringan filter ke bak penampungan reservoir ditambahkan klor dan larutan kapur, bertujuan untuk membunuh mikroba yang
terdapat di dalam penampungan, sedangkan penambahan larutan kapur bertujuan untuk menetralisasi pH air. Lalu air masuk ke bak penampungan reservoir, yang
berfungsi untuk menampung air bersih kemudian dialirkan kepada konsumen Richa, 2010.
Menurut Richa 2010, proses pengelolaan air minum terdiri dari 9 tahapan, yaitu: pertama bangunan, mengumpulkan air merupakan suatu bangunan
untuk mengumpulkan air dari suatu asal air, untuk dimanfaatkan. Kedua bangunan pengendap pertama dalam pengolahan ini berfungsi untuk mengendapkan
partikel-partikel pada air sungai dengan gaya gravitasi. Pada proses ini tidak ada penambahan zat kimia.
Ketiga Penambahan koagulant, koagulant adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil
yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya. Bahan kimia yang digunakan adalah aluminium sulfat, biasanya disebut sebagai tawas. Keempat bangunan
pengaduk cepat, bangunan pengaduk cepat berfungsi untuk meratakan bahan kimia koagulant yang ditambahkan agar dapat bercampur dengan air secara
baik, sempurna dan cepat Richa, 2010. Kelima bangunan pembentuk flock, berfungsi untuk membentuk partikel
padat yang besar supaya dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil koloid dengan bahan kimia koagulant yang kita butuhkan. keenam bangunan
Universitas Sumatera Utara
pengendapan kedua, berfungsi untuk mengendapkan flock yang terbentuk pada unit bak pembentuk flock. Pengendapan dilakukan secara gravitasi. Ketujuh filter
saringan effluent hasil olahan dari bak pengendap mengalir ke filter, gumpalan-gumpalan dan lumpur flock tertahan pada lapisan atas filter. Pada
saat-saat tertentu dimana hilangnya tekanan dari air di atas saringan terlalu tinggi, yaitu karena adanya lapisan lumpur pada bagian atas dari saringan, maka saringan
akan dicuci kembali dengan air bertekanan dari bawah Richa, 2010. Kedelapan reservoir, air yang telah melalui filter sudah dapat digunakan
sebagai air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteri dan ditampung pada bak reservoir untuk diteruskan pada konsumen, terakhir pemompaan,
berfungsi untuk mengalir air kepada konsumen Richa, 2010. Air merupakan materi essensial yang sangat diperlukan manusia untuk
hidup, bahkan semua makhluk hidup. Air dibutuhkan untuk menjamin organ- organ didalam tubuh berfungsi secara normal. Air penting bagi tubuh manusia
karena berperan dalam metabolisme, traspor makanan ke jaringan, pengaturan suhu tubuh, mempertahankan fungsi sendi, keseimbangan cairan tubuh, dan
mempertahankan fungsi sendi, keseimbangan cairan tubuh, dan mempertahankan bentuk dan fungsi sel Oktaviani, 2013.
Menurut BSN 2004, kadar maksimum besi 0,3 mgL sampai 6,0 mgL dan kadar maksimum seng 0,05 mgL sampai 2,0 mg L.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Pencemaran dan Efek Toksik Logam Berat