Analisis Kadar Besi dan Seng dalam Air

Gambar 3. Kurva Kalibrasi Larutan Baku Seng Berdasarkan kurva diatas diperoleh hubungan yang linier antara konsentrasi dengan absorbansi, dengan koefisien korelasi r seng sebesar 0,9990 dan besi sebesar 0,9979 dan. Nilai r ≥ 0,97 menunjukkan adanya korelasi linier yang menyatakan adanya hubungan antara X Konsentrasi dan Y Absorbansi Ermer dan Miller, 2005. Data hasil pengukuran absorbansi larutan standar seng dan besi dan perhitungan garis regresi dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 45 untuk besi dan Lampiran 7 halaman 46 untuk seng.

4.1.2 Analisis Kadar Besi dan Seng dalam Air

Penentuan kadar besi dan seng dilakukan secara spektrofotometri serapan atom dimana sampel didestruksi terlebih dahulu dan diukur pada spektrofotometri serapan atom. Konsentrasi besi dan seng dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan standar masing-masing logam. Data dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 47. y = 0,1289x + 0,01295 r = 0,9990 -0,1000 0,0000 0,1000 0,2000 0,3000 0,4000 0,5000 0,6000 0,7000 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 a b s o rb a n s i konsentrasi Universitas Sumatera Utara Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15 dan halaman 54 untuk besi, Lampiran 16 dan halaman 57 untuk seng. Hasil analisis kuantitatif kadar besi dan seng dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Kadar besi dan seng dalam sampel yang dianalisis No Mineral Sampel Kadar dalam sampel mgL Kadar rata-rata Minggu pertama minggu kedua minggu ketiga 1 Fe Air yang belum diolah 1,1567±0,0706 0,5899±0,1128 0,4346±0,1741 0,7270±0,1191 Air yang sudah diolah 0,4101±0,1223 0,5459±0,1214 0,3466±0,0452 0,4342±0,0963 Air yang sudah masuk ke pipa 0,3363±0,0093 0,3777±0,1143 0,2846±0,0239 0,3328±0,0491 2 Zn Air yang belum diolah 1,1875±0,0359 0,9379±0,0723 0,9779±0,0988 1,0344±0,0690 Air yang sudah diolah 0,6486±0,0037 0,5940±0,0454 0,7495±0,1785 0,6640±0,0758 Air yang sudah masuk ke pipa 0,3044±0,0337 0,3160±0,1084 0,7217±0,0454 0,4473±0,0625 Data yang didapat kemudian diuji kembali secara statistik untuk mengetahui beda nilai kadar rata-rata logam antar kedua sampel perhitungan dapat dilihat pada lampiran hasil uji statistik. Berdasarkan kriteri batas maksimum logam berat dalam air yang ditetapkan Badan Standarisasi Nasional Indonesia yaitu SNI 06-6989.7-2004, diketahui bahwa batas maksimum cemaran logam besi yaitu 0,3 sampai 6,0 mgL sedangkan seng 0,05-2 mgL. Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa kadar rata-rata besi pada semua sampel masih aman karena masih jauh dibawah aman batas maksimum cemaran besi yang diijinkan. Sebaliknya, kadar rata-rata seng pada Universitas Sumatera Utara semua sampel masih aman karena masih jauh dibawah aman batas maksimum cemaran seng yang diizinkan. Hal ini didukung oleh SNI 2004 bahwa batas maksimum besi 0,3 sampai 6,0 mgL dan Seng 0,05-2 mgL.

4.1.3 Uji Perolehan Kembali Recovery