Air Minum Peranan air minum bagi tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Minum

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut Departemen Kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum Permenkes, 2002. Air pada reservoir adalah air yang telah melalui saringan sudah dapat dipakai untuk air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakterioslogis dan ditampung pada bak reservoir tandon untuk diteruskan pada konsumen Richa,2010. Menurut Richa 2010, kualitas air dikelompokkan menjadi beberapa golongan menurut peruntukanya. Adapun penggolongan air menurut peruntukkannya adalah sebagai berikut: 1. Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa penggolongan terlebih dahulu. Contoh mata air pegunungan. 2. Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Contohnya air sungai. 3. Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. Contohnya air laut. Universitas Sumatera Utara 4. Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. Contohnya air tanah dangkal dan air tanah dalam.

2.2 Peranan air minum bagi tubuh

Air sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa air kelangsungan hidup hanya beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan dari setiap sel, kandungan air bagi setiap jaringan tubuh sangat bervariasi misalnya jaringan otot sekitar 7,5 ; jaringan lemak sekitar 2 ; darah sekitar 90 . Air merupakan bahan pelarut didalam tubuh dan membantu dalam pelembutan makanan. Suhu tubuh secara tidak langsung diatur oleh air dengan cara penyerapan melalui paru- paru dan keringat melalui kulit. Kebutuhan air untuk diminum setiap hari sekitar 2 liter bagi orang dewasa. Setiap individu memerlukan air sekitar 60 literhari Gabriel, 2001. 2.3 Syarat–Syarat Air Minum Menurut PERMENKES 1990, tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bahwa dalam jangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilaksanakan pengawasan kualitas air secara intensif dan terus menerus, bahwa kualitas air yang digunakan harus memenuhi syarat kesehatan agar terhindar dari gangguan kesehatan, adapun syarat-syarat air menurut WHO Gabriel, 2001 adalah dapat dilihat pada Tabel 1. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Syarat-syarat air minum No Parameter Standar Air Minum WHO SNI 2004 1 2 3 4 A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Syarat Fisik Rasa Bau Sisa Zat Padat Derajat Kekeruhan Warna pH Tak berasa Tak berbau 500-1000 ppm Tidak melebihi 5-30 unitTurbidity 5-30 unitSkala Platina- cobalt 7-8,5 atau 6,5-9,2 Tak berasa Tak berbau Tidak lebih dari 200 mg Kekeruhan max yang dapat diukur dalam pengujian ini 40 nefelometrik turbidity unitNTU lebih dari 40 NTU diencerkan Tidak lebih dari 70 unit B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Syarat Kimia Level Kontaminasi TimbalPb SeleniumSe Arsen KromCr Tembaga Flourida 0,1 ppm 0,05 ppm 0,05 ppm 1,5 ppm 1,5 ppm 1 ppm 1,0-20 ppm - - 0,2-5,0 ppm 0,2-4,0 ppm 0,18 ppm C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Zat yang tidak mengganggu kesehatan tetapi tidak boleh melebihi batas yang ditentukan Besi Mangan Seng Calsium Magnesium Sulfat Chlorida Nitrogen- nitrat 0,3-1,0 ppm 0,1-0,3 ppm 1,0-1,5 ppm 75-200 ppm 50-150 ppm 200-500 ppm 200-600 ppm 0,001 ppm 0,3-6,0 ppm 0,1-4,0 ppm 0,05-2,0 ppm 20-400 ppm 0,2-4,0 ppm 1-40 ppm 1,5-100 ppm - D. 1. 2. Syarat Bakteriologi 100 ml contoh air tidak terdapat satu bakteri coli MPN Most Probable Number bakteri coli tidak melebihi 1700 ml air dari segala macam contoh air Universitas Sumatera Utara Air kita perlukan untuk proses hidup dalam tubuh kita, tumbuhan dan hewan. Sebagian besar tubuh kita, tumbuhan dan hewan terdiri atas air. Air juga kita perlukan untuk berbagai macam keperluan rumah tangga, pengairan pertanian kita, industri, rekreasi Tresna, 2009. Menurut Gabriel 2001, pengolahan merupakan terjemahan dari bahasa INGGRIS “Water Treatment” yaitu suatu usaha menjernihkan air dan meningkatkan mutu air agar dapat diminum, proses pengolahan air meliputi 4 empat, yaitu proses purifikasi penjernihan air, proses desinfeksi peniadaan kuman penyakit, proses pengaturan pH air, proses pengaturan mineral. 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Bahan Kimia Dalam Air a. Pencampuran dan Melarutkan Pencampuran antara sumber air ketika masuk kedalam suatu aliran mengalir kesungaidanau dapat mengendap konsentrasi senyawa kimia organik dan anorganik tertentu, jika kandungan senyawa tersebut lebih rendah dalam wadah penampungan air, sama halnya gabungan dua sumber air sebagai sistem penyimpanan air dapat mengendapkan konsentrasi senyawa kimia. Luas permukaan air dan laju air yang tinggi karakteristik kontaminasi pencampuran yang baik dapat mengurangi senyawa kimia ketika proses pemindahan dibandingkan dengan sumber air yang laju air yang rendah Darryl, dkk., 2007. b. Proses Penguapan Senyawa organik dengan titik didih rendah seperti pelarut klorin biasanya terdispersi dari permukaan air oleh proses penguapan, disebabkan karena turbulensi putaran. Senyawa kimia hasil proses ini Universitas Sumatera Utara dikenal sebagai senyawa organik yang mudah menguap Darryl, dkk., 2007. c. Proses Adsorpsi Senyawa kimia organik dan anorganik dapat diadsorpsi oleh tanah, sedimen batu karang disebabkan adanya tanah liat atau dengan tanah atau sedimen yang kaya oleh disebabkan senyawa karbon, adsorbsi ini terjadi karena air mengalir melalui celah tanah atau batu-batu karang atau pun mengalir melewati sedimen. Proses ini tidak berpengaruh terhadap senyawa organik melewati pH rendah. Pada senyawa organik dengan koefisien partisi oktanolair yang tinggi lebih bersifat non polar lebih mudah terserap didalam tanah atau didalam sedimen dalam kolom air, didalam sendimen efek ini menjadi efek utama dalam penurunan perpindahan senyawa kimia sehingga konsentrasinya didalam air menurun. Proses perlakuan terhadap air sehingga didesain sebagai penghalang terhadap patogen koagulasi dan filtrasi, yang akan menghilangkan atau mengurangi konsentrasi patogen didalam air yang diadsorbsi Darryl, dkk., 2007. d. pH Logam seperti besi dan tembaga mudah larut didalam air yang bersifat asam, dan kelarutan meningkat seiring pH. Logam lain seperti aluminium dan seng lebih mudah larut dalam air yang bersifat pH basa diatas 10. Dalam suasana asam lemah pH 4,5-6,5 logam seperti besi dan tembaga memiliki kelarutan yang lebih rendah didalam kondisi aerobik dan ekstrim anaerobik Darryl, dkk., 2007. Universitas Sumatera Utara e. Penguraian Mikroorganisme Mikroorganisme dapat merusak senyawa kimia organik didalam lingkungan. Untuk beberapa senyawa kimia, faktor ini menjadi penting untuk mengurangi konsentrasi senyawa tersebut dalam lingkungan terutama terjadi pada yang diserap tanahsendimen Darryl, dkk., 2007. f. Kerentanan Air Tanah Tanah disarikan dari berbagai jenis, beberapa diantaranya mungkin sangat rentan terhadap polusi akibat aktivitas manusia. Kerentanan sumber air tanah sangat penting ketika menilai resiko terhadap air tanah yang ditimbulkan oleh berbagai kegiatan Darryl, dkk., 2007.

2.5 Pengolahan Air Minum