2.6 Pencemaran dan Efek Toksik Logam Berat
Pencemaran logam berat di Indonesia cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya proses industrialisasi. Pencemaran logam berat dalam lingkungan
bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, baik pada manusia, hewan, tanaman maupun lingkungan. Logam berat dibagi kedalam dua jenis, yaitu:
1. Logam berat essensial: yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat
dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan, logam tersebut bisa menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn.
2. Logam berat tidak essensial: yakni logam yang keberadaannya dalam tubuh
masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik seperti Hg, Cd, Pb, Cr.
Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan manusia. Efek toksik dari logam mampu menghalagi kerja enzim sehingga
mengganggu metabolime tubuh, menyebabkan alergi, atau karsinogen bagi manusia bagi manusia maupun hewan.
Tingkat toksisitas logam berat terhadap hewan air, mulai dari yang paling toksik adalah Hg, Cd, Zn, Pb, Cr, Ni, dan Co. Sementara itu, tingkat toksisitas
terhadap manusia dari yang paling toksik adalah Hg, Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn dan Zn Widowati, dkk., 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Besi
Besi merupakan mineral mikro yang paling terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu 3-5 gram dalam tubuh orang dewasa. Besi mempunyai beberapa
fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh Almatsier, 2004.
Adanya unsur –unsur besi dalam air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh unsur tersebut. Zat besi merupakan suatu unsur yang penting dan berguna
untuk metabolime tubuh. Untuk keperluan ini tubuh membutuhkan 7-35 mg unsur tersebut perhari, yang tidak hanya diperoleh dari air. Selain itu, kosentrasi yang
lebih besar dari 1 mgL dapat menyebabkan warna air menjadi kemerah-merahan, memberi rasa yang tidak enak pada minuman, kecuali dapat membentuk endapan
pada pipa-pipa logam dan bahan cucian. Dalam jumlah kecil, unsur ini diperlukan tubuh untuk pembentukan sel-sel darah merah Richa, 2010.
Besi merupakan komponen Hb yang berperan sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru menuju sel di seluruh tubuh. Definisi Fe bisa menyebabkan anemia
karena karena rendahnya kadar Hb. Gejala anemia antara lain berupa kelelahan, kehilangan stamina, kesulitan bernapas, sakit kepala, insomnia, kehilangan nafsu
makan dan pucat, serta gangguan fungsi otak Widowati, dkk., 2008. Kekurangan besi adalah pucat, kuku sendok spoon nails, suatu kelainan
bentuk dimana kuku-kuku tampak tipis dan membentuk cekungberlukuk, kelemahan yang disertai dengan berkurangnya kekuatan otot, perubahan dalam
tingkah laku kognitip Kacaribu, 2008. Kelebihan besi adalah bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi
muntah, diare dan kerusakan usus.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Seng