Pola Perkembangan Motorik Perkembangan Motorik

21 sehingga gerakan tangan perlu dikembangkan dengan baik agar keterampilan dasar yang meliputi membuat garis horizontal, garis vertikal, garis miring ke kiri atau miring ke kanan, lengkung atau lingkaran dapat terus ditingkatkan. Jika keterampilan motorik kasar melibatkan aktivitas otot besar, maka keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Jadi, dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik halus ialah keterampilan untuk mengontrol otot-otot kecilhalus yang melibatkan koordinasi mata tangan serta membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keterampilan menggerakkan.

2. Pola Perkembangan Motorik

Slamet Suyanto 2005: 51 menyebutkan delapan pola umum perkembangan motorik pada anak yaitu a continuty; b uniform sequence; c maturity; d umum ke khusus; e dimulai dari gerak refleks bawaan ke arah gerak yang terkoordinasi; f bersifat chepalo caudal direction; g bersifat proximo distal; dan h koordinasi bilateral menuju crosslateral a. Continuity bersifat kontinyu dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks sejalan dengan bertambahnya usia anak. b. Uniform sequence memiliki tahapan yang sama, yaitu memiliki pola tahapan yang sama untuk semua anak meskipun kecepatan tiap anak untuk mencapai tahapan tersebut berbeda. c. Maturity kematangan, yaitu dipengaruhi oleh perkembangan sel syaraf. Sel syaraf telah terbentuk semua saat anak lahir, tetapi proses mielinasinya masih terus berlangsung sampai beberapa tahun kemudian. Anak tidak dapat 22 melakukan suatu gerakan motorik tertentu yang terkoordinasi sebelum proses mielinasi tercapai. d. Umum ke khusus, yaitu dimulai dari gerak yang bersifat umum ke gerak yang bersifat khusus. Gerakan secara menyeluruh dari badan terjadi lebih dahulu sebelum gerakan bagian-bagiannya. Hal ini disebabkan karena otot-otot besar gross muscles berkembang lebih dahulu dibandingkan dengan otot-otot halus fine muscles. e. Dimulai dari gerak refleks bawaan ke arah gerak yang terkoordinasi. Anak lahir di dunia telah memiliki gerak refleks, seperti menangis bila lapar, haus, sakit, atau merasa tidak enak. Refleks tersebut akan berubah menjadi gerak yang terkoordinasi bertujuan. f. Bersifat chepalo caudal direction, artinya bagian yang mendekati kepala berkembang lebih dahulu daripada otot kaki. g. Bersifat proximo distal, artinya bahwa bagian yang mendekati sumbu tubuh tulang belakang berkembang lebih dahulu daripada otot jari. h. Koordinasi bilateral menuju crosslateral, artinya bahwa koordinasi organ yang sama berkembang lebih dahulu sebelum bisa melakukan koordinasi organ bersilangan. Contoh pada saat anak TK melempar bola tenis, tangan kanan terayun diserati ayunan kaki. Bagi orang dewasa justru kaki kiri maju diikuti ayunan tangan.

3. Prinsip Perkembangan Motorik