19 komprehensif. Seni sebagai bahasa dalam dunia anak merupakan cara anak
untuk mengutarakan pendapat, berkhayal-berimajinasi, bermain, belajar, memahami bentuk yang ada di sekitar anak, merasakan kegembiraan,
kesedihan, dan rasa keagamaan. Seni bagi anak juga merupakan media bermain. Dalam bermain ini peristiwa imajinasi, pikiran, dan perasaan
bergerak menciptakan permainan. Dalam dunia anak bermain merupakan modal yang kuat untuk melatih pikiran, perasaan, dan imajinasi. Hal ini
terdapat dalam mencipta karya seni. Kegiatan paper quilling dalam penelitian ini mempunyai fungsi
sebagai media ekspresi dan media bermain bagi anak. Anak-anak dapat mengekspresikan atau mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiran
anak. Ungkapan anak berkaitan dengan perasaan, pikiran, intuisi, imajinasi, dan keinginan-keinginan yang bersifat personal. Anak dapat
mengekspresikannya dalam bentuk gulungan-gulungan kertas berwarna yang akan anak susun sesuai dengan pola dan keinginan mereka.
B. Perkembangan Motorik
1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus
Corbin Sumantri, 2005: 48 menyatakan bahwa perkembangan motorik anak TK adalah perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang
melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak. Aspek perilaku dan perkembangan motorik saling mempengaruhi. Definisi lain menyebutkan bahwa
perkembangan motorik juga berarti perkembangan gerak pengendalian jasmaniah
20 melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot-otot yang terkoordinasi
Hurlock, 1978: 151. Sejalan dengan hal tersebut, Slamet Suyanto 2005: 50 menyebutkan
bahwa perkembangan motorik halus meliputi perkembangan otot halus dan fungsinya. Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian-bagian
tubuh yang lebih spesifik, seperti menulis, melipat, merangkai, mengancing baju, menali sepatu, dan menggunting. Berdasarkan pendapat para ahli dapat
disimpulkan bahwa perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan melalui kegiatan pusat syaraf yang meliputi perkembangan otot kasarotot
besar dan otot haluskecil. Menurut Agus Mahendra Sumantri , 2005: 143, keterampilan motorik
halus fine motor skill merupakan keterampilan-keterampilan yang memerlukan kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecilhalus untuk mencapai pelaksanaan
keterampilan yang berhasil. Sedangkan Magil dalam Sumantri 2005: 95 menyebutkan bahwa keterampilan ini melibatkan koordinasi neuromusculer
syaraf otot yang memerlukan ketepatan derajat tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini.
Hildebrand Sumanto, 2005: 124 mengemukakan dua macam keterampilan motorik yaitu keterampilan koordinasi otot halus dan koordinasi otot
kasar. Pengembangan motorik halus merupakan kegiatan yang memerlukan kecepatan, ketepatan, dan keterampilan menggerakkan. Sejalan dengan hal
tersebut, John W Santrock 2007: 216 menyatakan bahwa motorik halus adalah keterampilan menggunakan media dengan koordinasi antara mata dan tangan,
21 sehingga gerakan tangan perlu dikembangkan dengan baik agar keterampilan
dasar yang meliputi membuat garis horizontal, garis vertikal, garis miring ke kiri atau miring ke kanan, lengkung atau lingkaran dapat terus ditingkatkan. Jika
keterampilan motorik kasar melibatkan aktivitas otot besar, maka keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Jadi, dari beberapa
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik halus ialah keterampilan untuk mengontrol otot-otot kecilhalus yang melibatkan koordinasi
mata tangan serta membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keterampilan menggerakkan.
2. Pola Perkembangan Motorik