98 siswa pada siklus II sudah mengalami peningkatan. Pada siklus II
ketuntasan siswa yang telah mencapai persentase 75 dalam kreativitas menggambar ilustrasi sudah lebih dari 75 yaitu 87
dan persentase rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 82,66.
Berdasarkan indikator keberhasilan pada BAB III, jika ketuntasan belajar siswa sudah lebih dari 75 maka peningkatan
kreativitas mengambar ilustrasi melalui penerapan metode inkuiri terbimbing dikatakan sudah berhasil dan penelitian dihentikan.
C. Pembahasan
Berdasarkan data hasil tes pada pratindakan yang dilakukan peneliti, diperoleh persentase rata-rata kelas sebesar 63,2 dengan persentase
tertinggi yaitu 83 dan persentase terendah yaitu 42. Sedangkan siswa yang tuntas atau sudah mencapai persentase yang telah ditetapkan yakni
75 berjumlah 6 siswa atau sebesar 40 dan siswa yang belum tuntas berjumlah 9 siswa atau 60.
pem akt
yan ber
Gam Berdasark
mbelajaran tif dalam p
ng rendah. rpedoman p
mbar 3. Keg kan gambar
menggamb pembelajara
Kegiatan m pada buku
99 giatan Meng
di atas, dap bar ilustrasi
an dan ber menggamba
mata pelaj ggambar Ilu
pat diketahu i sehingga
rakibat pad ar dilakukan
ajaran sehin ustrasi Pratin
ui bahwa gu siswa tidak
da tingkat k n di dalam
ngga hasil ndakan
uru mendom k dapat berp
kreativitas kelas dan h
gambar ilu minasi
peran siswa
hanya ustrasi
sis ket
gam
gu da
tin ilu
un den
ba ket
swa merupa tahui, bukan
mbar ilustra
Kreativitas uru mendom
lam menem ndakan yan
ustrasi yang Peneliti m
ntuk menin ngan pend
gian inti terampilan
akan hasil n dari hasil
asi siswa ya
Gambar 4. s menggam
minasi pemb mukan peng
ng dilakuka dimiliki sis
memilih tind ngkatkan k
dapat Syaifu dari kegi
yang dip 100
mengingat dmenemuk
ang relatif sa
Hasil Gam mbar ilustras
belajaran seh getahuannya
an untuk m swa.
dakan berup kreativitas m
ful Sagala iatan pemb
peroleh sisw seperangka
kan. Hal ter ama.
mbar Ilustras si yang ma
hingga sisw a sendiri. O
meningkatka
a penerapan menggamba
2010:89 belajaran d
wa diharap at fakta-fak
rsebut berda
si Pratindak asih rendah
wa tidak dap leh karena
an kreativit
n metode in ar ilustrasi
bahwa ink dimana pe
p bukan h kta yang m
ampak pada
kan ini dikaren
pat berperan itu perlu ad
tas mengga
nkuiri terbim i siswa. S
kuiri merup engetahuan
hasil meng mereka
a hasil
nakan n aktif
danya ambar
mbing Sesuai
pakan dan
gingat
101 seperangkat fakta-fakta, tetapi juga hasil menemukan sendiri. Metode ini
menekankan pada pengalaman belajar aktif yang berpusat pada siswa, sehingga siswa akan dapat menemukan idenya sendiri dan dapat
memaknainya. Hal tersebut tentu akan menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa, termasuk
kreativitas menggambar yang dimiliki siswa. Dalam penelitian ini setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Pada siklus II tahap-tahap yang dilakukan merupakan perbaikan pada siklus sebelumnya. Hasil yang diperoleh pada
penelitian ini terdiri dari data yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasi.
Rata-rata persentase
kreativitas menggambar
ilustrasi pada
pembelajaran siklus I menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan tahap pratindakan, yaitu dari 63,2 menjadi 75,2 dengan
persentase tertinggi 92 dan persentase terendah 66. Sedangkan siswa yang tuntas atau sudah mencapai persentase yang telah ditetapkan juga
mengalami peningkatan yaitu dari 40 menjadi 60. Peningkatan tersebut juga dapat dilihat dari hasil gambar ilustrasi yang siswa buat.
Hasil gambar ilustrasi siswa sudah memperlihatkan adanya perbedaan antara siswa yang satu dengan yang siswa lain.
sik dih
pem per
pen me
Peningka klus I kare
hadapkan mecahan
rtanyaan-pe nemuan ya
enemukan. Gambar
atan kreativi ena adanya
pada suatu masalahnya
ertanyaan, d ang satu d
102 5. Hasil Ga
itas mengga a penerapan
u permasa a secara
dan mencar dengan pen
ambar Ilustr ambar ilustr
n metode alahan dan
mandiri ri jawabann
nemuan ya rasi Siklus I
rasi siswa y inkuiri ter
n diminta dengan c
nya, serta ang lain m
I yang terjadi
rbimbing. S untuk me
cara megaj menghubun
melalui keg pada
Siswa encari
jukan ngkan
giatan
me pen
sis yan
sen Gamba
Pengalam enemukan i
ndapat Win swa secara
ng dilakuka ndiri dari
ar 6. Kegiat an belajar
denya send na Sanjaya
maksimal u an siswa di
sesuatu ya
103 tan Siswa D
aktif berp diri dan dapa
2008:196 untuk menc
iarahkan un ang diperta
Dalam Mene pusat pada
at memakna bahwa ink
cari dan me ntuk mencar
anyakan, s emukan Pen
siswa, sis ainya. Hal i
kuiri menek enemukan.
ri dan mene ehingga di
ngetahuan swa akan
ini sesuai de an pada akt
Seluruh akt emukan jaw
iharapkan dapat
engan tifitas
tifitas waban
dapat
104 menumbuhkan sikap percaya dan tujuan dari penggunaan pembelajaran
inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mental. Pada penelitian siklus I persentase keberhasilannya belum mencapai
75 karena baru mencapai 60 dari jumlah siswa yang mencapai persentase 75 dalam kreativitas menggambar ilustrasi. Untuk itu
penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan melihat catatan-catatan penting yang masih perlu direfleksikan untuk pembelajaran berikutnya.
Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Pada siklus I ditemukan faktor penyebab kurang tercapainya indikator
keberhasilan diantaranya siswa kurang bersemangat dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa tidak membawa peralatan gambar
dengan lengkap, pengelolaan waktu kurang efektif , siswa takut dan malu- malu untuk mengemukakan jawaban atau pendapat dan guru masih kurang
efektif dalam menerapkan metode inkuiri terbimbing. Tindakan yang dilakukan pada siklus II masih tetap menggunakan
metode inkuiri terbimbing, akan tetapi guru akan lebih intensif memberikan bimbingan pada saat kegiatan menggambar ilustrasi yang
dilaksanakan karena siswa belum berpengalaman menggunakan metode inkuiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Sund dan Trowbridge Mulyasa,
2007:109 bahwa Inkuiri terbimbing merupakan salah satu jenis metode inkuiri yang digunakan untuk siswa yang belum berpengalaman dalam
me bim
pe pe
me jug
gam ber
sis
me me
ad enggunakan
mbingan da doman-ped
doman yan embimbing.
ga mengint mbar lengk
rani untuk m swa agar leb
Upaya p enghasilkan
eningkat jik alah bebera
n metode ink an pengara
doman kepa ng diberika
. Selain m truksikan k
kap serta m menuangka
bih berani d erbaikan t
n tingkat ka dibandin
apa hasil gam
Gambar 105
kuiri. Dalam ahan yang
ada siswa s an biasanya
emberikan kepada seti
mengintruks an ide dalam
dalam menya tindakan y
kreativitas ngkan deng
mbar ilustra
7. Hasil Ga m inkuiri ter
cukup lua sesuai yang
a berupa p bimbingan
iap siswa u sikan kepad
m menggam ampaikan p
yang dilaku menggam
gan pratind asi siswa pa
ambar Ilustra rbimbing, g
s. Guru ju g dibutuhkan
pertanyaan-p n yang lebi
untuk mem da semua s
mbar. Guru j pendapat.
ukan pada mbar ilustra
akan dan s ada siklus II
asi Siklus II guru membe
uga membe nnya. Pedo
pertanyaan ih intensif,
mbawa pera siswa agar
juga memo
a siklus I asi siswa
siklus I. Be .
I erikan
erikan oman-
yang guru
alatan lebih
tivasi
I ini yang
erikut
106 Peningkatan kreativitas menggambar ilustrasi siswa pada siklus II
dibandingkan dengan pratindakan dan siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 18. Perbandingan Data Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
No. Aspek
Pratindakan Siklus I
Siklus II
1 Persentase Tertinggi
83 92
100 2 Persentase
Terendah 42
66 66
3 Persentase Rata-rata
63,2 75,2
82,66 4 Persentase
Ketuntasan 40
60 87
Jika persentase rata-rata yang dicapai siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II disajikan dengan diagram maka hasilnya adalah sebagai
berikut.
Gambar 8. Diagram Perbandingan Persentase Rata-Rata Siswa pada Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan diagram di atas, persentase rata-rata siswa mengalami peningkatan pada setiap tahapan penelitian. Pada tahap pratindakan
63.20 75.20
82.66
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Persentase Rata‐Rata
Pratindakan Siklus
I Siklus
II
107 persentase rata-rata siswa mencapai 63,20 dan pada siklus I meningkat
menjadi 75,20 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 82,66. Sedangkan diagram perbandingan persentase ketuntasannya adalah
sebagai berikut.
Gambar 9. Diagram Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa pada Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan diagram di atas, persentase siswa yang telah mencapai KKM juga semakin meningkat selama penelitian. Pada tahap pratindakan
persentase ketuntasannya baru mencapai 40 sedangkan pada siklus I ketuntasan siswa meningkat menjadi 60 akan tetapi ketuntasan ini belum
mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu 75 sehingga dilakukan tindakan siklus II. Pada tindakan siklus II ketuntasan siswa meningkat lagi menjadi
87 artinya sudah mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan peneliti sehingga penelitian dihentikan. Sedangkan siswa yang tidak tuntas
mengalami penurunan disetiap tahapan penelitian. Pada pratindakan siswa
40.00 60.00
87.00 60.00
40.00 13.00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pratindakan Siklus
I Siklus
II
Persentase Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
108 yang tidak tuntas mencapai 60 pada siklus I menurun menjadi 40 dan
pada siklus II menurun lagi menjadi 13.
D. Keterbatasan Penelitian