Hipotesis Tindakan KAJIAN PUSTAKA
28 Menurut Kemmis dan Mc Taggart yang dikutip oleh Kunandar 2008: 70-76,
penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat “momentum” esensial, sebagai berikut.
1. Tahap 1: Perencanaan Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana penelitian tindakan kelas hendaknya tersusun dan segi definisi prospektif pada tindakan, rencana itu harus
memandang ke depan. Rencana PTK hendaknya cukup fleksibel untuk diadaptasikan dengan pengaruh yang tidak dapat diduga dan kendala yang
belum kelihatan. 2. Tahap 2: Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dimaksud di sini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Praktik yang diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan itu digunakan sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yaitu
tindakan yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan. PTK didasarkan atas pertimbangan teoritis dan empiris agar hasil yang
diperoleh berupa peningkatan PBM optimal. Pelaksana PTK adalah guru kelas yang bersangkutan dengan berkolaborasi dengan pihak lain teman sejawat. Hal
ini yang dilakukan adalah tindakan yang telah direncanakan. 3. Tahap 3: Pengamatan
Pengamatan berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Pengamata itu berorientasi ke masa yang akan datang, memberikan dasar bagi
refleksi sekarang, lebih-lebih lagi ketika putaran sekarang ini berjalan. Observasi yang cermat diperlukan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh keadaan
29 realitas, dan semua kendala itu belum pernah dapat dilihat jelas pada waktu yang
lalu. Observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja PBM.
4. Tahap 4: Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti
yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis.
Dalam refleksi ada beberapa kegiatan penting, seperti: a. Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan
yang telah dilakukan; b. Menjawab tentang penyebab situasi dan kondisi yang terjadi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung; c. Memperkirakan solusi atas keluhan yang muncul;
d. Mengidentifikasi kendala atau ancaman yang mungkin dihadapi; e. Memperkirakan akibat dan implikasi atas tindakan yang direncanakan.
Kegiatan refleksi itu terdiri atas empat aspek, yaitu: a. Analisis data hasil observasi;
b. Pemaknaan data hasil analisis; c. Penjelasan hasil analisis;
d. Penyimpulan apakah masalah itu selesai teratasi atau tidak. Jika teratasi, berapa persen yang teratasi dan berapa persen yang belum. Jika ada yang
belum teratasi apakah perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak. Jadi dalam refleksi akan ditentukan apakah penelitian itu berhenti pada siklus
yang sudah ditentukan atau diteruskan.