31
mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan, 3 membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya, dan 4 dapat
dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda, utnuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat bermacam-macam strategii pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik anak usia dinni untuk
mendukung proses pembelajaran agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Strategi Pembelajaran Melalui Bermain Pada Anak Usia Dini
a. Konsep Bermain
Bermain merupakan suatu kegiatan yang melekat pada dunia anak. Menurut Solehuddin 1996 pada Masitoh,dkk menyatakan bahwa “ Pada intinya,
bermain dapat dipandang sebagai suatu kegiatan yang bersifat suka rela, spontan, terfokus pada proses, memberi ganjaran secara intrinsik, menyenangkan dan
fleksibel”. Kegiatan bermain dapat dikatakan spontan karena kegiatan bermain dapat terjadi tanpa ada perencanaan sebelumnya.
Bermain juga merupakan tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi anak usia dini. Masitoh,dkk 2006: 9.4 berpendapat bahwa “melalui bermain anak-
anak dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motoric, kognitif, kreatifitas, bahasa, emosi, sosial, nilai dan sikap hidup. Dapat
disimpulkan bahwa melalui kegiatan bermain, anak dapat melakukan koordinasi otot kasar, dengan bermain anak dapat berlatih menggunakan kemampuan
kognitifnya untuk memecahkan berbagai masalah, melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kreatifitasnya, melalui kegiatan bermain anak dapat
32
meningkatkan kepekaan emosinya dengan cara mengenakan bermacam perasaan dan menumbuhkan kepercayaan diri, melalui kegiatan bermain anak dapat
mengembangkan kemampuan sosialnya seperti membina hubungan dengan anak lain.
b. Fungsi Bermain Pada Anak Usia Dini
Fungsi bermain bagi anak menurut Slamet 2005:119 menyatakan bahwa pada hakekatnya semua anak suka bermain, hanya anak-anak yang tidak
enak badan yang tidak suka bermain, baik sendiri atau dengan teman sebaya maupun orang yang lebih dewasa. Para ahli PAUD menentukan bahwa bermain
merupakan faktor penting dalam kegiatan pembelajaran dimana esensi bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan pembelajaran anak usia dini.
Terdapat 8 fungsi bermain bagi anak menurut Hartkey, frank dan goldenson dalam Moeslichatoen R 1996 dalam buku Strategi Pembelajaran TK,
yaitu: 1 Untuk menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa.
2 Untuk melakukan berbagai peran yang ada didalam kehidupan nyata. 3 Untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan pengalaman hidup
yang nyata. 4 Untuk menyalurkan perasaan yang kuat, seperti memukul-mukul kaleng.
5 Untuk melepaskan dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima. 6 Untuk kilas balik peran-peran yang biasa dilakukan.
7 Mencerminkan pertumbuhan, misalnya semakin bertambah tinggi tubuhnya, maka semakin gemuk badannya.
33
8 Untuk memecahkan masalah dan mencoba berbagai penyelesaian masalah, seperti menghias ruangan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi bermain bagi anak usia dini merupakan menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa.
Untuk melakukan berbagai peran yang ada dalam kehidupan nyata. Untuk melakukan berbagai peran yang ada di dalam kehidupan nyata.
c. Klasifikasi Kegiatan Bermain Pada Anak Usia Dini