75
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
simpanlah dengan sikap seolah bodoh. Biar ketenaranmu memenuhi kolong langit, simpanlah dengan sikap suka mengalah. Biar keberanianmu
dapat menggetarkan dunia, simpanlah dengan sikap rendah hati. Dan biar kekayaanmu memenuhi empat lautan, simpanlah dengan kesederhanaan.
Demikian jalan suci menghindari bencana itu”.
Aktivitas 5.1
Tugas Mandiri
Jelaskan ayat suci berikut ini Nabi bersabda: “Yang paling sukar ialah bergaul dengan para
dayang dan orang rendah budi. Kalau didekati, berbuat melampaui batas; dijauhi, merasa tidak senang”.
Sabda Suci. XVII: 25
C. Fungsi Zhong
Fungsi Zhong adalah untuk mencapai harmonis He atau keseimbangan. Saat semuanya dapat bertindak proposional seperti yang dibutuhkan atau
diperlukan, dunia yang harmonis akan tercipta. Harmoni dapat dihasilkan karena adanya perbedaan-perbedaan. Tetapi
untuk bisa harmonis, masing-masing hal yang berbeda itu harus hadir persis dalam porsinya yang tepatpas proposional. Harmoni dapat diilustrasikan
dengan masakan, air, garam, gula, bawang, tomat, acar, digunakan untuk memasak ikan. Dari bahan-bahan tersebut yang menjadi satu kesatuan akan
dihasilkan bentuk dan rasa baru. Sedangkan keseragaman ibarat membumbui air dengan air, menggarami garam dengan garam, atau membatasi kemerduan
musik dengan satu not, itu tentu tidak menghasilkan hal yang baru.
Maka Zhong berfungsi untuk mencapai harmoni, atau Zhong berfungsi mengharmonikan apa yang bertentangan karena perbedaan-perbedaannya.
lihat buku kelas X bab 8: Harmonis dalam Perbedaan.
76
Kelas XII SMASMK
Harmonis dalam perbedaan
Pada periode musim semi dan gugur, bangsawan Jing dari Qi mempunyai menteri Liang Qiuju. Liang pandai menyanjung dan
menyenangkan Bangsawan Jing. Karenanya, Bangsawan Jing sering berkata: “Liang Qiuju dan saya sangat serasi”.
Namun menteri Yan Zi berkata lain: “Liang Qiuju dan Anda hanya mirip, sulit untuk dikatakan serasi”. Bangsawan Jing dari Qi berkata:
“Apakah ada bedanya antara mirip dan serasi?” Yan Zi menjawab: “Serasi bagaikan membuat sup ikan. Anda
menggunakan air panas, cuka, saus, dan garam untuk membumbui dan memasak ikan dan daging; dan Anda menggunakan api untuk memasak
sup itu. Sang koki mencampur dan mengaduk bumbunya sehingga rasa masing-masing bumbu terasa tepat. Ia akan menambahkan bumbu jika
dirasa kurang dan menguranginya jika terasa terlalu tajam. Saat seorang yang mulia menerima sup seperti itu, ia dapat menenangkan hati dan
pikirannya. Hubungan antara raja yang berkuasa dan menterinya seharusnya seperti ini.
Saat seorang raja berkuasa merasa baik, mungkin saja sebenarnya ada sesuatu yang tidak tepat. Jika sang menteri dapat menunjukkannya
masalah itu tentu dapat diselesaikan dan disempurnakan. Dalam keadaan yang sama, jika seorang raja merasa ada yang
tidak tepat, mungkin saja sebenarnya ada yang patut dihargai; jika sang menteri dapat menunjukkannya dan menyingkirkan bagian yang tidak
tepat, maka keserasian dapat tercapai.
Liang Qiuju tidak seperti itu. Selama raja mengatakan tidak ada masalah, ia juga mengatakan tidak ada masalah. Saat seorang raja
berpendapat bahwa itu tidak akan berhasil, ia juga akan mengatakan itu tidak akan berhasil. Ini bagaikan mencapur air dengan air, siapa yang
dapat menelannya? Ini juga bagaikan memainkan satu nada pada alat musik, siapa yang akan mendengarkannya?”
Sumber: Mary Ng En Tzu “Inspiration from Then Doctrin of the Mean”. Jakarta, 2002
Hikmah Cerita
77
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
D. Keselarasan Antara Nyawa dan Roh