47
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
C. Shu Tepasalira
1. Karakteristik Huruf Shu
Berdasarkan etimologi, Shu 恕 dibangun dari dua radikal huruf, yaitu:
Ru 如 yang berarti seperti samaserupamenurut atau mematuhi.
Xin 心 yang artinya Hati Nurani. Maka Shu tepasalira bisa diartikan sebagai perbuatan yang
disesuaikan dengan suara hati nurani, atau perbuatan yang mematuhi apa yang ada dalam hati nurani. Hati nuranisanubari manusia itu pada
dasarnya adalah sama, maka binalah perikehidupan manusia berdasarkan kesamaan tersebut.
Duta Besar Qi bertemu dengan Ratu Wei dari Zhao
Pada masa perang antar negara, Raja Qi mengirimkan utusan ke kerajaan Zhao untuk bertemu dengan Ratu Wei. Sang ratu bertanya
kepada utusan Raja Qi: “Apakah hasil panen di Qi tahun ini baik?” Sang utusan menjawab: “Ya”. Kemudian sang ratu bertanya:
“Apakah rakyat Anda bahagia dengan hidupnya?” Sang utusan menjawab: “Ya”.
Akhirnya sang ratu bertanya: “Bagaimana kabar sang raja, apakah ia baik-baik saja?” Sang utusan menjawab “Ya, raja kami
baik-baik saja?” Sang utusan kemudian melanjutkan kata-katanya: “tetapi yang mulia Ratu, maafkan saya jika saya begitu lancang
untuk menanyakan ini, pertama anda menanyakan hasil panen kami tahun ini, lalu kehidupan rakyat kami, sebelum akhirnya
menanyakan mengenai raja kami; tidakkah anda bertanya dengan urutan yang terbalik? Tidakkah seharusnya ratu menanyakan
tentang raja kami terlebih dahulu?”
Ratu Wei dari Zhao berkata: “Apakah anda tahu apa yang merupakan sebab dan apa yang merupakan akibat? Sebab bagaikan
akar dari sebuah pohon dan akibat adalah cabang-cabangnya. Tanpa ada hasil panen yang baik, rakyat tidak dapat hidup dengan baik;
Hikmah Cerita
48
Kelas XII SMASMK
tanpa ada perasaan bahagia di hati rakyat, tidak akan ada kerajaan, dan tentu saja tidak akan ada seorang raja. Jika saya tidak bertanya
dengan cara seperti ini, berarti saya mengabaikan hal-hal yang penting dan hanya memperhatikan hal-hal yang sepele”.
Sumber: Mary Ng En Tzu “Inspiration from The Great Learning”. PT. Elex Media Komputindo Jakarta. 2002
2. Pengamalan Perilaku Tepasalira