Utang Pajak Taxes Payable
PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2013 Tidak Diaudit dan
31 Desember 2012 Diaudit serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2013 dan 2012 Tidak Diaudit Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain PT SMARTFREN TELECOM Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
June 30, 2013 Unaudited and December 31, 2012 Audited and
For the Six-Month Periods Ended June 30, 2013 and 2012 Unaudited
Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated
- 76 - sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling
lama pada akhir tahun pajak 2013.
Perusahaan The Company
Pada tanggal 5 Februari 2007, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pajak No. KEP-116WPJ.06BD.062007 tentang keberatan
Perusahaan atas
SKPKB No. 000052010407305 tanggal 30 Desember
2005 pajak
penghasilan kurang
bayar pasal
21 untuk
tahun pajak
2004 yang
menyatakan bahwa
kurang bayar
Perusahaan sebesar
Rp 1.022.384.685,
sementara menurut Perusahaan adalah nihil. Perusahaan
telah membayar
sebesar Rp 1.022.384.685 dan mengajukan banding
atas ketetapan tersebut. Perusahaan menerima Surat
Keputusan Pengadilan
Pajak No.
Put.23512PPM.VII102010 tertanggal
Putusan 24 Mei 2010, yang menetapkan bahwa jumlah pajak kurang bayar adalah sebesar
Rp 186.283.750 dan Perusahaan mendapatkan lebih bayar sebesar Rp 836.100.936 yang
digunakan Perusahaan untuk penyelesaian utang pajak penghasilan pasal 26 tahun 2008 dan
menerima
imbalan bunga
sebesar Rp
401.328.449 yang diterima pada tanggal 28 Maret 2012. Atas keputusan pengadilan pajak
tersebut Dirjen Pajak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung dengan surat
permohonanmemori peninjauan
kembali No. S-7534PJ.072010 tanggal 23 Agustus 2010.
On February
5, 2007,
the Company
received a
Decision Letter
No. KEP-116WPJ.06BD.062007 from the Director
General of
Taxation regarding
the Company’s
objection on
SKPKB No.
000052010407305 dated
December 30, 2005 for underpayment of income tax Article 21 for the fiscal year 2004. Based on
the Decision
Letter, the
Companys underpayment amounted to Rp 1,022,384,685,
while according to the Company, the amount was nil. The Company had paid Rp 1,022,384,685
and at the same time had filed an appeal to such decision. The Company received Tax Court
Decision Letter No. Put.23512PPM.VII102010 dated May 24, 2010, stating that the
underpayment amounted to Rp 186,283,750 and the Company received tax refund amounting to
Rp 836,100,936 which was compensated against the Company’s tax payable for income
tax Article 26 for fiscal year 2008 and received interest income amounting to Rp 401,328,449
which was received by the Company on March 28, 2012. Based on such tax court decision, the
Director
General of
Taxation filed
review to Supreme Court through letter No. S-7534PJ.072010 dated August 23, 2010.
Pada tanggal 5 Februari 2007, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pajak No.
KEP-127WPJ.06BD.062007 tentang keberatan Wajib Pajak atas SKPKB
Pajak Penghasilan
pasal 26
yang menetapkan untuk mempertahankan SKPKB
No. 000022040407305
tanggal 30 Desember 2005 untuk tahun pajak 2004 yang
menyatakan bahwa kurang bayar Perusahaan sebesar Rp 4.411.287.397 sementara menurut
Perusahaan adalah nihil. Jumlah tersebut sudah dikompensasikan dengan lebih bayar Pajak
Pertambahan Nilai tahun pajak 2004 dan diakui
sebagai “Pajak
Dibayar Dimuka”,
Perusahaan mengajukan
banding atas
keputusan tersebut. Perusahaan menerima Surat
Keputusan Pengadilan
Pajak No. Put 25544PPM.VII132010 tertanggal
23 September 2010 yang menetapkan bahwa jumlah kurang bayar adalah nihil. Perusahaan
menerima pengembalian atas kelebihan pajak tersebut sebesar Rp 4.411.287.397 pada tanggal
3 Desember 2010 dan menerima imbalan bunga sebesar
Rp 2.117.417.950
pada tanggal
On February
5, 2007,
the Company
received a
Decision Letter
No. KEP-127WPJ.06BD.062007 from the Director General of Taxation regarding the
Company’s objection
on SKPKB
No. 000022040407305
dated December 30, 2005 for underpayment of income
tax Article 26 for the fiscal year 2004. Based on the
Decision Letter,
the Companys
underpayment amounted to Rp 4,411,287,397, while according to the Company, the amount was
nil. The amount has been compensated against overpayment of value added tax for fiscal year
2004 and recognized as part of “Prepaid Taxes”. The Company filed an appeal to such decision.
The Company received Tax Court Decision Letter No.
Put 25544PPM.VII132010,
dated September 23, 2010, stating the payment is nil.
The Company received tax refund amounting to Rp 4,411,287,397 on December 3, 2010 and
received interest
income amounting
to Rp 2,117,417,950 on March 28, 2012. Based on
such tax court decision, the Director General of Taxation filed review to Supreme Court through
PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2013 Tidak Diaudit dan
31 Desember 2012 Diaudit serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2013 dan 2012 Tidak Diaudit Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali
Dinyatakan Lain PT SMARTFREN TELECOM Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
June 30, 2013 Unaudited and December 31, 2012 Audited and
For the Six-Month Periods Ended June 30, 2013 and 2012 Unaudited
Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated
- 77 - 28 Maret 2012. Atas keputusan pengadilan pajak
tersebut Dirjen Pajak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung dengan surat
permohonanmemori peninjauan
kembali Nomor
S-10416PJ.072010 tanggal
20 Desember 2010. letter
No. S-10416PJ.072010
dated December 20, 2010.
PT Smart Telecom Smartel, Entitas anak PT Smart Telecom Smartel, a subsidiary
Pada tanggal 29 Juni 2012, Smartel menerima Surat
Ketetapan Pajak
Kurang Bayar
SKPKB Pajak
Penghasilan Pasal
23 No. 000422031009212 untuk masa pajak
tahun 2010 sebesar Rp 16.174.623 yang telah dilunasi pada tanggal 12 Juli 2012.
On June
29, 2012,
Smartel received
Underpayment Tax Assessment Letter SKPKB for underpayment of Withholding tax Article 23
No. 000422031009212 for the fiscal year 2010 amounting to Rp 16,174,623 which was paid on
July 12, 2012.
Pada tanggal 29 Juni 2012, Smartel menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB
Pajak Penghasilan
Pasal 26
No. 000352041009212 untuk masa pajak tahun 2010 sebesar Rp 144.250.539 yang telah
dilunasi pada tanggal 12 Juli 2012. On
June 29,
2012, Smartel
received Underpayment Tax Assessment Letter SKPKB
for underpayment of Withholding tax art. 26 No. 000352041009212 for the fiscal year 2010
amounting to Rp 144,250,539 which was paid on July 12, 2012.
19. Beban Akrual 19. Accrued Expenses
30 Juni 2013 31 Desember 2012
June 30, 2013 December 31, 2012
Penggunaan frekuensi Frequency usage charges
Catatan 44a 799.592.411.277
637.372.279.507 Note 44a
Biaya operasional 417.301.953.643
674.319.106.848 Operating expenses
Sewa 159.743.896.620
213.210.430.529 Rental
Bunga dan beban keuangan lainnya 31.340.626.175
29.737.794.828 Interest and other financial charges
Lain-lain 3.884.580.925
1.915.925.807 Others
Jumlah 1.411.863.468.640
1.556.555.537.519 Total
Beban akrual dalam mata uang asing sebesar Rp 208.450.553.205 dan Rp 487.824.937.104,
masing-masing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Catatan 42.
Accrued expenses in foreign currency amounted to Rp 208,450,553,205 and Rp 487,824,937,104,
as of June 30, 2013 and December 31, 2012, respectively Note 42.
20. Pendapatan Diterima Dimuka 20. Unearned Revenues
Akun ini merupakan pendapatan atas penjualan voucher pulsa isi ulang prabayar yang belum
digunakan dan
belum melewati
masa berlakunya.
This account
represents revenue
from pre-loaded voucher sales that had not been used
and has not expired yet.