Pernyataan Kepatuhan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Lanjutan

266 PERUM PERUMNAS ANNUAL REPORT 2014 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

1. UMUM Lanjutan c. Organisasi Kantor Pusat dan Regional Lanjutan

3. Kantor Regional III Berkedudukan di Jakarta dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kotamadya Bogor, Kotamadya Bekasi, Kotamadya Tangerang, Kotamadya Depok. 4. Kantor Regional IV Berkedudukan di Bandung dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi Banten dan Propinsi Jawa Barat di luar Bodetabek. 5. Kantor Regional V Berkedudukan di Semarang dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi Jawa Tengah, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Propinsi Kalimantan Selatan dan Propinsi Kalimantan Timur. 6. Kantor Regional VI Berkedudukan di Surabaya dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi Jawa Timur, Propinsi Bali, Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Timur. 7. Kantor Regional VII Berkedudukan di Makassar dan mempunyai wilayah usaha di Propinsi Sulawesi Selatan, Propinsi Sulawesi Tengah, Propinsi Sulawesi Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara, Propinsi Maluku dan Propinsi Papua. 8. Regional Rumah Susun Sederhana Sewa Berkedudukan di Jakarta dan mempunyai wilayah usaha rumah susun sewa di Batam, Padang, Pontianak, Cengkareng, Jakarta Koja, Pasar Jumat, Cirebon, Samarinda, Warugunung, Siwalankerto dan Makassar.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

Ikhtisar kebijakan akuntansi Perum Perumnas disajikan untuk membantu pembaca dalam mengevaluasi laporan keuangan.

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan pelaporan akuntansi sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan disusun menggunakan basis akrual accrual basis kecuali Laporan Arus Kas disusun atas dasar metode langsung dengan pengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 267 LAPORAN TAHUNAN 2014 PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Lanjutan

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Lanjutan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 Revisi 2009 mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, informasi komparatif dan konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 Revisi 2009 tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut: 1 Perubahan judul dari neraca menjadi laporan posisi keuangan konsolidasian. 2 Perubahan dalam penyajian laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 3 Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam ekuitas hak minoritas sebelumnya disajikan di antara liabilitas dan ekuitas 4 Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan konsolidasian atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan konsolidasiannya maka laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal periode komparatif disajikan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perum Perumnas untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2013 dan 2012, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan di atas dan beberapa SAK tertentu sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian