273
LAPORAN TAHUNAN 2014 PERUM PERUMNAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Lanjutan
k. Tanah Mentah dan Tanah Mentah Jangka Panjang
Biaya pembebasan tanah yang meliputi beban ganti rugi tanah, beban panitia dan operasional serta beban pengurusan hak dibukukan sebagai berikut:
Untuk tanah-tanah yang akan segera dibangun dibukukan ke dalam perkiraan Tanah Mentah. Sedangkan untuk tanah-tanah yang rencana pembangunannya di atas satu
tahun sejak tanggal Laporan Posisi Keuangan dibukukan ke dalam perkiraan Tanah Mentah Jangka Panjang.
l. Aset Tetap dan PenyusutanAmortisasi
Aset tetap Perum Perumnas dicatat menggunakan metode biaya dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: Dir.519251076 tanggal 21 Februari 1976, Nomor: Dir.5112KPTS101983 tanggal 4 Februari 1983 tentang perubahan
batas jumlah harga maksimum inventaris yang dapat dibebankan sekaligus pada Beban Umum dan masa penyusutan kendaraan dinas dan disempurnakan dengan SK Direksi
Nomor: Dir.Ad.Keu68KPTS102001 tanggal 28 Desember 2001 tentang perubahan besarnya nilai perolehan peralatan dan inventaris yang dibebankan sebagai biaya
umum sekaligus, telah ditetapkan tata cara pembukuan, penyusutan aset tetap dan amortisasi sebagai berikut:
1 Inventaris dibukukan sejumlah harga beli dengan batas minimum Rp50.000,- untuk pembelian sampai dengan 31 Desember 2001, dan diatas Rp500.000,- untuk
inventaris yang dibeli sejak 1 Januari 2002; 2 Metode penyusutan dan amortisasi yang digunakan adalah metode garis lurus
Straight Line Method; 3 Nilai sisa per unit Aset Tetap ditetapkan sebesar Rp1.000.
4 Aset Tak Berwujud dibukukan sebesar nilai bukunya
.
5 Masa penggunaan dan persentase penyusutan dan amortisasi untuk semua jenis harta adalah sebagai berikut:
No Jenis Aset
Umur Ekonomis i.
Bangunan kantor 40 tahun
2,5 ii.
Instalasi listrik, air, gas, dan telepon 40 tahun
2,5 iii. Rumah sewa
25 tahun 4
iv. Peralatan teknik bangunan 10 tahun
10 v.
Kendaraan dinas 5 tahun
20 vi. Meubel dan peralatan kantor
5 tahun 20
274
PERUM PERUMNAS ANNUAL REPORT 2014
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Lanjutan
m. Perpajakan
Beban pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak periode yang bersangkutan berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Untuk periode setelah tanggal 1 Januari 2009,
penghasilan yang diperoleh Perum Perumnas dikenakan PPh yang bersifal final.
Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer dan kemungkinan rugi fiskal dalam perhitungan perpajakannya, sehingga tidak ada aset atau liabilitas pajak
tangguhan.
Pajak penghasilan yang bersifat final atas usaha jasa konstruksi, real estate dan properti sesuai dengan:
1. Undang-Undang No.36 tahun 2008 tanggal 23 September 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
2. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2008 tentang Penghasilan dari Usaha
Jasa Konstruksi, dan 3. Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 tanggal 4 November 2008 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.
n. lmbalan Kerja
Dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan, terdapat pasal-pasal yang mengatur kewajiban hukum bagi Perum
Perumnas terhadap karyawannya, yaitu Bab XII mengenai Pemutusan Hubungan Kerja pasal 156 ayat 1, 2, 3 dan 4.
Ayat 1 menetapkan dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau penghargaan masa kerja dan uang
pesangon hak yang seharusnya diterima. Ayat 2 menetapkan perhitungan besarnya uang pesangon berdasarkan lamanya masa kerja. Ayat 3 menetapkan perhitungan
uang penghargaan masa kerja berdasarkan lamanya masa kerja. Ayat 4 menetapkan uang penggantian hak yang seharusnya diterima.
o. Pendapatan