PENDAPATAN LAIN-LAIN BEBAN LAIN-LAIN

305 LAPORAN TAHUNAN 2014 PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

38. BEBAN POKOK PENJUALAN

Terdiri dari: 31 Desember 201 4 31 Desember 201 3 Beban pokok rumah 521.370.725.285 451.610.486.950 Beban pemeliharaan 7.462.551.509 21.973.515.516 Beban pokok KTM 54.789.774.336 26.616.914.461 Beban pokok KSPP 77.359.849.700 118.788.236.252 Beban pengelolaan gedung 12.647.712.236 488.407.056 Beban pokok Rusunami 70.268.790.788 102.130.626.640 743.899.403.854 721.608.186.875 39. BEBAN USAHA Terdiri dari: 31 Desember 201 4 31 Desember 201 3 Beban Penjualan 23.904.763.429 29.282.730.735 Beban Administrasi dan Umum: Beban personalia 206.821.104.682 196.584.044.856 Beban perjalanan dan pengangkutan 34.217.827.444 22.168.195.851 Beban kantor 25.867.748.690 19.844.347.105 Beban umum 20.418.066.552 14.768.341.548 Jumlah beban Administrasi dan Umum 287.324.747.368 253.364.929.360 311.229.510.797 282.647.660.095

40. PENDAPATAN LAIN-LAIN

Terdiri dari: 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Pendapatan bunga deposito dan jasa giro 20.996.232.352 30.041.510.416 Pendapatan sewa 403.383.333 372.526.360 Pendapatan denda 4.632.092.219 - Pendapatan lain-lain lainnya 17.724.378.263 26.721.448.642 43.756.086.167 57.135.485.418 306 PERUM PERUMNAS ANNUAL REPORT 2014 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

41. BEBAN LAIN-LAIN

Terdiri dari: 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Bunga promesMTN 73.030.118.055 71.039.912.385 Beban pencadangan piutang 13.958.022.542 29.370.780.398 Beban bunga - 70.583.763 Beban lainnya 35.598.410.435 13.007.019.523 122.586.551.032 113.488.296.069 42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN Sebagai tindak lanjut dari Catatan No. 29 yang tetkait dengan Pinjaman Konversi dari Pemerintah RI sesuai surat Menteri Keuangan RI nomor S-296MK.0171999 tanggal 21 Juli 1999 tentang Restrukturisasi Keuangan Perum Perumnas yang selanjutnya dituangkan dalam dokumen Perjanjian Pinjaman no. RDI-368DP31999 tanggal 11 Agustus 1999 dan Pinjaman Modal Kerja dari Pemerintah RI sesuai surat Menteri Keuangan RI nomor S- 296MK.0171999 tanggal 21 Juli 1999 tentang Restrukturisasi Keuangan Perum Perumnas yang selanjutnya dituangkan dalam dokumen Perjanjian Pinjaman nomor RDI- 369DP31999 tanggal 11 Agustus 1999; Pada tanggal 14 Januari 2015 Menteri Keuangan RI melalui surat nomor S-30MK.052015 perihal Persetujuan Penyelesaian Piutang Negara menyetujui untuk melakukan restrukturisasi utang yang bersumber dari Perjanjian Pinjaman Rekening Dana Investasi RDI tersebut, sebagai berikut: 1 Kewajiban pokok dari pinjaman RDI No. RDI-368DP31999 tanggal 11 Agustus 1999 sebesar Rp145.405.466.667,00 dan RDI-369DP31999 tanggal 11 Agustus 1999 sebesar Rp90.000.000.000,00 dijadikan Penyertaan Modal Negara. 2 Kewajiban lainnya dari pinjaman RDI No. RDI-368DP31999 tanggal 11 Agustus 1999 sebesar Rp49.159.093.846,24 dan RDI-369DP31999 tanggal 11 Agustus 1999 sebesar Rp61.489.737.642,92 dijadwalkan kembali pembayarannya selama 12 tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2026 dengan rincian angsuran sebagai berikut: dalam rupiah Tahun RDI-368DP31999 RDI-368DP31999 Angsurantahun 2015 13.109.091.692,33 16.397.263.371,45 29.506.355.063,78 2016 - 2026 3.277.272.923,08 4.099.315.842,86 7.376.588.765,94 3 Penerbitan Peraturan Pemerintah dalam rangka konversi kewajiban RDI menjadi PMN akan dilaksanakan Kementerian Keuangan setelah diajukan permohonannya oleh Kementerian BUMN. 4 Kewajiban pelaksanaan persetujuan penyelesaian piutang negara menjadi target yang dicantumkan dalam Key Performance Indicator KPI manajemen Perum Perumnas. 307 LAPORAN TAHUNAN 2014 PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN Lanjutan