Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit
11 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
BAB – III
FASILITAS RUMAH SAKIT
3.1 Fasilitas Rumah Sakit.
3.1.1 Meskipun pengkondisian udara air conditioning yang tepat sangat membantu
dalam pencegahan dan pengobatan penyakit, penerapan pengkondisian udara untuk fasilitas kesehatan menunjukkan bahwa masih banyak masalah dihadapi yang tidak dijumpai
pada sistem pengkondisian udara yang nyaman.
3.1.2 Perbedaan dasar antara pengkondisian udara untuk rumah sakit dan fasilitas
kesehatan yang terkait dan jenis bangunan lainnya antara lain : 1 kebutuhan untuk membatasi pergerakan udara di dalam dan antara berbagai bagian di
rumah sakit; 2 persyaratan khusus ventilasi dan filtrasi untuk melarutkan dan menghilangkan
kontaminasi dalam bentuk bau, mikroorganisme udara, virus, kimia berbahaya dan zat radioaktif;
3 temperatur dan kelembaban udara yang berbeda untuk berbagai area; dan 4 perancangan yang canggih dibutuhkan untuk memungkinkan kontrol secara akurat dari
kondisi lingkungan.
3.1.3 Sumber Infeksi dan Tindakan Pengendalian.
3.1.3.1 Infeksi Bakteri.
1 Contoh bakteri yang sangat menular dan terbawa dalam campuran udara atau udara dan air adalah Mycobacterium tuberculosis dan Legionella pneumaphia penyakit
legionnaire. 2
Well 1934 menunjukkan bahwa tetesan atau zat infeksius berukuran 5 μm atau
kurang, dapat tetap diudara tanpa batas. 3
Isoard 1980 dan Luciano 1984 telah menunjukkan bahwa 99,9 dari semua bakteri yang berada di rumah sakit dapat dihilangkan oleh filter dengan effisiensi 90 sampai
95 ASHRAE Standar 52.1.
4 Hal ini disebabkan bakteri biasanya ada dalam unit pembentuk koloni yang besarnya
lebih dari 1 μm.
5 Beberapa otoritas merekomendasikan penggunaan filter HEPA yang mempunyai test
filter Dioctyl phthalate DOP dengan effisiensi penyaringan 99,97 di area tertentu.
3.1.3.2 Infeksi Virus.
1 Contoh virus yang terbawa oleh udara dan mematikan, seperti Varisela cacar airherpes zoster, Rubella Campak, Jerman dan Rubeola campak biasa.
Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit
12 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
2 Pembuktian epidemiologis dan studi lain menunjukkan bahwa banyak virus di udara yang membawa infeksi berukuran sub mikron, dengan demikian tidak ada metode
yang layak dikenal untuk secara efektif menghilangkan 100 dari partikel-partikel. 3
Saat ini tersedia filter HEPA danatau filter ULPA yang memberikan effisiensi terbesar. 4
Upaya untuk menonaktifkan virus dengan sinar ultra violet dan semprotan kimia belum terbukti dapat diandalkan atau cukup efektif untuk direkomendasikan sebagai tindakan
pengendalian infeksi primer.
5 Oleh karena itu isolasi ruang dan isolasi ruang antara ante room dengan perbedaan tekanan dan ventilasi yang tepat merupakan sarana utama digunakan untuk mencegah
penyebaran virus di lingkungan rumah sakit.
3.1.3.3 Jamur.
Bukti menunjukkan bahwa beberapa jamur seperti Aspergillis bisa berakibat fatal untuk leukimia, transplantasi sumsum tulang, dan pasien immunocompromis lainnya.
3.1.3.4 Ventilasi Udara Luar.