Tabel 3 mencakup standar ventilasi untuk kenyamanan, aseptis, dan kontrol bau di Jika kriteria instansi tertentu harus dipenuhi maka merujuk pada literatur ventilasi Apabila kebutuhan udara luar lebih tinggi dari yang disebut pada standar ASHRAE

Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit 18 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Gambar 3.3.12.b – Aliran udara laminair.

3.3.12.5 Sistem aliran udara laminar telah digunakan untuk pengobatan pasien yang

sangat rentan terhadap infeksi. Diantara pasien tersebut ada yang menjalani terapi radiasi, kemoterapi terkonsentrasi, transplantasi organ, amputasi dan penggantian sendi.

3.4 Temperatur dan Kelembaban Udara.

Rekomendasi khusus untuk rancangan temperatur dan kelembaban udara diberikan pada bab selanjutnya. Persyaratan kriteria rancangan khusus, temperatur dan kelembaban udara untuk area rawat inap lain yang tidak tercakup harus 22 C atau kurang dan 30 sampai 60. Gambar 3.3.12.c – Kamar bedah dengan aliran udara laminair.

3.5 Perbedaan Tekanan dan Ventilasi.

3.5.1 Tabel 3 mencakup standar ventilasi untuk kenyamanan, aseptis, dan kontrol bau di

area perawatan akut rumah sakit yang secara langsung mempengaruhi perawatan pasien. Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada Bangunan Rumah Sakit 19 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

3.5.2 Jika kriteria instansi tertentu harus dipenuhi maka merujuk pada literatur ventilasi

sesuai dengan ASHRAE 62, Standar Kualitas Udara Ventilasi untuk Bagian Dalam Bangunan Ventilation for acceptable Indoor Air Quality harus digunakan untuk standar tempat-tempat khusus.

3.5.3 Apabila kebutuhan udara luar lebih tinggi dari yang disebut pada standar ASHRAE

62 di tabel 3, nilai yang lebih tinggi harus digunakan.

3.5.4 Area khusus pasien termasuk untuk transplantasi organ dan unit luka bakar, harus

memiliki ketentuan tambahan untuk ventilasi pengendalian kualitas udara yang sesuai. Perancangan sistem ventilasi harus sebanyak mungkin memberikan pergerakan udara dari bersih ke area kurang bersih.

3.5.5 Di area perawatan kritis, sistem volume konstan harus digunakan untuk menjamin

perbedaan tekanan dan ventilasi yang tepat, kecuali di ruang kosong. Di area perawatan non kritis dan ruang petugas, sistem volume udara variabel Variable Air Volume = VAV dapat dipertimbangkan untuk konservasi energi.

3.5.6 Bila menggunakan sistem VAV dalam rumah sakit, perawatan khusus harus

dilakukan untuk memastikan bahwa tingkat ventilasi minimal seperti yang dipersyaratkan oleh persyaratan teknis yang berlaku dan perbedaan tekanan antara di berbagai bagian dipertahankan. Dengan sistem VAV, metode penelusuran volume udara antara pasokan dan pembuanganbalik dapat digunakan untuk mengontrol perbedaan tekanan. Dalam tabel 3, area yang memerlukan kontrol terus menerus diberi notasi P untuk tekanan positip, N untuk tekanan negatip dan E untuk tidak ada perbedaan tekanan. Apabila notasi ± digunakan berarti tidak ada persyaratan untuk mengontrol terus menerus arah aliran.

3.5.7 Jika ketentuan ini dibuat jumlah pertukaran udara dapat dikurangi sampai 25 dari